1.686 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Barbar
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Maluku

Pantun nyanyian Barbar, Maluku Salah satu hal paling berharga yang dilestarikan oleh penduduk Maluku adalah bahasa daerahnya. Tradisi lisan masih menjadi identitas jati diri sebagai pewaris budaya nenek moyang tersebut. Selain puisi, dongeng, legenda, mantra, pantun nyanyian Barbar adalah hal yang terus mereka pelihara. Pantun ini sangat populer khususnya di daerah Letwurung, pulau Barbar Besar.   Contoh pantun syair Barbar [Sumber  gambar ] Dikemas dalam Bahasa daerah, pantun Barbar akan disuguhkan ketika acara-acara adat khusus lengkap dengan diikuti nyanyian bersyair dalam Bahasa Yamdena atau Fordata serta tari-tari adat. Untuk penyampaian, berpantun bisa disampaikan sendiri, berbalasan, atau lengkap dengan iringan musik. Jenisnya pun beragam, mulai dari pantun percintaan, orang tua, nasihat, serta pantun anak-anak.    

avatar
Habibi Rizqi Ramadhan
Gambar Entri
Senjang
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Selatan

Senjang atau Besenjang adalah sastra lisan yang biasanya ditemukan di kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Senjang ini merupakan puisi berbalas yang dilagukan oleh sepasang lelaki dan perempuan. Ada hal unik dari penyajiannya, yaitu antara Senjang dan musik tidak saling bertemu, artinya pada saat bersenjang musik berhenti, kalau musik berbunyi orang yang bersenjang diam sehingga keduanya tidak pernah bertemu. Kesenian senjang ini umumnya berisi nasihat, kritik (sindiran) atau perasaan bahagia yang bisa disampaikan kepada guru, orangtua, teman seperjuangan, bahkan juga pemerintah. Hingga saat ini, di beberapa daerah Musi Banyusin Senjang masih bisa dilestarikan mengingat sering adanya pementasan saat perpisahan sekolah, inagurasi, acara-acara olimpiade yang digelar pemerintah setempat, atau bahkan dalam pernikahan.

avatar
Habibi Rizqi Ramadhan
Gambar Entri
Madihin
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Kalimantan Selatan

tradisi bercerita dari Banjar Sama seperti kelima tradisi sebelumnya, Madihin juga sastra lisan atau tulisan yang hanya ada di Banjar dan Kalimantan Selatan saja, tidak akan ditemukan di daerah lain. Diambil dari kata ‘madah’ yang dalam Bahasa Arab artinya bisa nasihat atau juga pujian. Madihin ini dituturkan dalam Bahasa Banjar, dipentaskan di depan publik dan tidak boleh melihat teks (harus dihafalkan) oleh 2-4 orang yang disebut Pamadihinan. Hingga sekarang, Madihin masih sangat bisa kamu temukan karena sering sekali dipentaskan, baik ketika menyambut kelahiran anak, upacara tolak bala, menghibur tamu agung, hingga acara kedaerahan. Madihin ini juga sudah ada dalam bentuk modern, yaitu pementasan lengkap dengan berbagai alat musik sebagai pengiringnya.  

avatar
Habibi Rizqi Ramadhan
Gambar Entri
2_Serat Sulut Kutub
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Suluk Kutub ini tidak diketahui penulisnya, namun ditemukan dalam Suluk Acih Ranggasasmito. Jika apa yang tertulis di naskah ini merupakan pemikiran lazim di era Islam Demak, mungkin juga akan diberangus seperti Syeh Siti Jenar yang menyatakan, “Ora Ana Pengeran, Sing Ana ya Ingsun”. Suluk Kutub adalah dialog yang antara Maulana Rum Amir Khaji dengan Syeh Sangsu Tabaris yang diklaim wali kutub dari tanah Jawa. Pertanyaan yang diajukan oleh Syeh Sangsu Tabaris memang nakal,”siapa sebenarnya yang kau sembah?”, ketika dijawab Maualan Rum bahwa yang disembah adalah Allah, Tuhan Yangesa, menurut dalil-dalil. Maka dijawab oleh Syeh Sangsu Tabariz, shalatnya hanya sia-sia. Jawaban mengejutkan oleh Syeh Sangsu Tabaris bahwa yang disembah sebenarnya adalah Ingsun. Sisi lain dari suluk ini, nampaknya klaim bahwa Syeh Sangsu Tabariz ini orang Jawa apakah dimaksudkan untuk mendekatkan kepada orang Jawa (proximity) atau klaim Jawa yang tidak mau ketinggalan dalam...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
2_Serat Sastra Gending
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Naskah Serat Sastra Gendhing karya Sultan Agung merupakan salah satu naskah Jawa yang berisi ajaran panduan moral agar manusia mengenal sang pencipta dan mengerjakan perbuatan yang bermanfaat terhadap sesama umat manusia yang didasari dengan ilmu pengetahuan. Secara substantif serat ini merupakan karya monumental Sultan Agung yang menerangkan dua disiplin dalam ilmu keislaman, yakni ilmu teologi dan ilmu mistik. Ilmu teologi merupakan disiplin ilmu yang menerangkan tentang ke-esaan Tuhan, sedangkan ilmu mistik adalah disiplin ilmu yang menjelaskan tentang pola komunikasi manusia dengan Tuhannya bahkan sampai menguraikan bagaimana manusia dapat menyatu denganNya. Dalam ajaran Islam, mistik Islam dikenal dengan nama ilmu tashawwuf. Corak mistik yang diuraikan dalam serat ini meliputi tashawwuf amali dan tashawwuf falsafi. Tashawwuf amali bersentuhan dengan ajaran tentang bagaimana manusia berhubungan dengan Tuhan tanpa meninggalkan ilmu syari’at dengan mengerjakan amal k...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
2_Serat Sasmita Rasa
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Serat Sasmita Rasa  adalah serat yang ditulis oleh Ngesthi Gati Slira Ngudi di Surakarta pada 1858. Kemudian diterbitkan ulang pada 1927 di Solo oleh penerbit Belanda. Di sampul  Serat Sasmita Rasa  tertulis tentang  Tegesipun : Pralambanging rasa, medharaken ébah osiking pangraos ingkang badhé mahanani begja cilakaning manungsa, tumraping lalampahan, titikanipun para bijaksana ing cipta sasmita, duking jaman kina.  (Artinya: Simbol rasa, menguraikan pengajaran terhadap bahagia dan celakanya manusia, terhadap tindakan yang dimulai oleh para bijaksana dalam cipta sasmita, hingga jaman kuno). Di halaman kedua, tertulis 10 isi dari Sasmita Rasa, yakni:  Ha: Pénget Tumanggaping Budi  (Ha: pengingat tanggapnya budi),  Na: Panengeran Wong Kang Bakal Nemu Bebenduning Sukma  (Na: keinginan orang yang akan menemukan masalah jiwa),  Ca: Panengerané Wong Kang Bakal Nemu Susah Pitulungané Sukma ...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
2-Serat Sasongko Jati
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Serat Sasangka Jati merupakan pelajaran dari sang guru sejati kepada siswanya, terdiri dari tujuh bagian meliputi : Hasta Sila, Paliwara, Gumelaring Dumadi, Tunggal Sabda, Dalan Rahayu, Sangkan Paran, dan Panembah. Dalam perkembanganya Serat tersebut menjadi pegangan utama aliran Pangestu. Sejarah Pangestu bermula dari wahyu yang diterima oleh R. Soenarto, yang kemudian dituliskan dalam bahasa jawa oleh R. Tumenggung Hardjoprakoso dan R. Tri Hardono Soemodiharjo, dan kemudian dihimpun dalam suatu buku yang diberi judul Serat Sasangka Jati yang berarti “tujuan yang sejati”. Menurut Serat tersebut hakekat manusia terdiri atas tanah, air, api dan udara yang disebut roh suci. Selanjutnya juga dikenal empat nafsu manusia yaitu ; Luwamah, Amarah, Sufiah dan Mutmainah. Selain itu ada terdapat pengendali keempat nafsu diatas yaitu Pangaribawa, Prabawa dan Kemayan. Inti dari Serat Sasangka Jati terdiri dari dua masalah, yaitu ; pertama tentang Sikap Hidup Orang Jawa,...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
2_Brahmandapurana
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Brahmandapurana  adalah sebuah karya sastra jawa kuno berbentuk prosa. Karya sastra ini tidak memuat penanggalan kapan ditulis dan oleh perintah siapa. Tetapi dilihat dari gaya bahasa kemungkinan berasal dari masa yang sama dengan Sang Hyang Kamahayanikan. Namun ada perbedaan utama, yaitu Sang Hyang Kamahayanikan adalah kitab kaum penganut agama Buddha Mahayana sedangkan Brahmandapurana ditulis untuk dan oleh penganut agama (Hindu) siwa. Brahmandapurana adalah kitab  Purana  yang pertama disusun di antara delapan belas kitab  Purana  atau  Mahapurana . Kitab ini mengandung legenda dan mitologi Hindu mengenai penciptaan alam semesta ( sarga ); proses penghancuran dan penciptaan kembali alam semesta secara periodik ( pratisarga ); sejarah Dinasti Surya dan Candra; kisah para dewa orang suci dan para raja kuno. Naskah asli kitab  Brahmapurana  ini tidak utuh lagi; naskah Brahmapurana yang ada sekarang ini merupak...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Tanjung tanah-Kerinci (Jambi)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

Sekali lagi saya menemukan bukti kecerdasan orang-orang Nusantara dan kekayaan dari budaya mereka. Semua ini karena telah ditemukannya sebuah naskah kuno yang berasal dari zaman pasca Palawa dengan masih berbahasa Sansekerta. Ini jelas membuat saya pribadi semakin bangga sebagai putra Nusantara terlebih yang dibesarkan di dekat daerah Kerinci – Jambi, kota Bangko tepatnya. Kitab ini ditemukan di Tanjung Tanah di Mendapo Seleman (terletak sekitar 15 kilometer dari Sungai Penuh, Kerinci, Jambi) dan masih disimpan sampai sekarang oleh pemiliknya. Naskah Tanjung Tanah bukan hanya naskah Melayu yang tertua, melainkan juga satu-satunya naskah Melayu yang tertulis dalam aksara pasca-Palawa yang juga disebut sebagai aksara Malayu, dan naskah pada kitab ini masih menggunakan bahasa Sansekerta. Tidak hanya itu, yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa nama Kerinci sendiri telah dikenal di Mohenjo-Daroo (India – Pakistan) sekitar 3.500 SM, karena wilayah – kalau boleh...

avatar
Yeni27naibaho