1.686 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Haromunthe di Adopan ni Parna
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Tung mansai lomos jala loja do hami pomparan ni Op Jelak Maribur khususna na marhuta sian Negeri Tamba, Kec Sitiotio, Kab Samosir molo disungkun dongan tubu Pomparan ni Nai Amboton ima sukkun-sukkun : “Boasa hamu mangalap boru Tamba molo marga Munte do hamu, alana marga Munte i pomparan ni Nai Ampaton manang parna do i”. Tung mansai maol do hualusi hami sukkun-sukkun i. Sipata do hami margabus asa unang adong sukkun-sukkun i.Alani i patorangon nami do saotik pardalanna tu hamu angka Amanta Raja dohot Inanta soripada boasa hami mangalap boru Tamba dohot angka boru ni Pomparan ni Nai Ambaton na asing, ima boru Simbolon, boru Sitanggang dohot angka na asing dope noso boi pinajojor.   Taringot tu sukkun-sukkun i, anggo alus na jempek sian hami songonon do: “ Ai dang ditonahon oppung nami tu hami na iboto nami boru Tamba dohot boru ni Pinompar ni Nai Ambaton na asing, alai sada tihas do dibahen di hami gabe digoari ma oppung nami Haro”.Ido sa...

avatar
Heir_of_ojm
Gambar Entri
Daftar Nama Raja Gowa
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Selatan

Raja Gowa 1, Tomanurung Bainea (satu-satunya Tomanurung yang berjenis kelamin perempuan) Raja Gowa 2, Tumasalanga Baraya Raja Gowa 3, I Puang Loe Lembang Raja Gowa 4, I Tuniata Banri Raja Gowa 5, Kalampang Ri Gowa Raja Gowa 6, Tunatangka Lopi Raja Gowa 7, Batara Gowa Raja Gowa 8, I Pakere Tau Raja Gowa 9, Karaeng Tumaparisik Kalonna Raja Gowa 10, Karaeng Tunipallangga Ulaweng Raja Gowa 11, I Taji Barani Daeng Marompa Raja Gowa 12, I Manggorai Daeng Mammeta dengan nama islam yaitu Sultan Nuruddin Raja Gowa 13, I Tepu Karaeng Daeng Parabbung Raja Gowa 14, I Mangarangi Daeng Manrabia dengan nama islam yaitu Sultan Alauddin Raja Gowa 15, I  Manuntungi Daeng Mattola dengan nama islam yaitu Sultan Malikussaid Raja Gowa 16, I Mallombassang Daeng Mattawang dengan nama islam yaitu Sultan Hasanuddin

avatar
Suhidin
Gambar Entri
ASMARAKANDHI (ringkasan KBG 703)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Timur

Serat Jatikusuma merupakan salah satu naskah Jawa pesisiran yang menceritakan tentang petualangan seorang putra raja bernama Raden Jatikusuma dari negeri Asmarakandhi bersama dua abdinya yang bernama Jumput dan Cleput. Raden Jatikusuma jatuh cinta kepada seorang putri dari kerajaan Jong Biraja yang bernama Sasmitarasa. Namun tidak direstui oleh ayahnya yaitu Raja Tubatul Iman karena Jong Biraja adalah negeri kafir. Cerita berlanjut dengan petualangan Jatikusuma hingga akhirnya berhasil menikah dengan Sasmitarasa. Naskah Serat Jatikusuma menjadi koleksi Perpustakaan Pusat UI dengan kode CI.11a (Cerita Islam dengan nomor urut 11a) dan nomor panggil L8.44a. Naskah ini berbentuk prosa menggunakan bahasa Jawa dan beraksara latin. Tebal naskah adalah 33 halaman dengan jumlah baris 37 per halaman.  Naskah CI.11a merupakan jilid pertama dalam satu set yang terdiri dari tiga naskah kecil, CI.11a-c. Naskah ini memuat ringkasan cerita naskah KBG 703 yang tersimpan di dalam Perpust...

avatar
Kembangkertas
Gambar Entri
Naskah Sunda
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

1)Karangan yang masih ditulis dengan tangan; 2)Karangan seseorang sebagai karya asli; 3)Bahan-bahan berita yang siap untuk dicetak; 4)Rancangan. Tulisan tangan (benda karet) yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya masa lampau (Baried dkk; 1985:54)

avatar
Ditaanggraeniy
Gambar Entri
Kepustakaan Naskah Sunda
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

1. MANDALA (SISTEM KERAJAAN) - KEPUSTAKAAN KUNO 2. PESANTREN (SISTEM KESULTANAN) - AKSARA PEGON 3. SAKOLA (SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK) - LOGIS/LOGIKA  

avatar
Ditaanggraeniy
Gambar Entri
Aksara Jawa - Sekilas Sejarah Awal Mula Munculnya
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sekilas Sejarah Awal Mula Munculnya Aksara Jawa Aksara jawa merupakan aksara turunan dari aksara Kawi (aksara Jawa Kuno),  dimana aksara Kawi adalah turunan dari aksara Pallawa. Meskipun aksara Jawa turunan dari aksara Kawi tetapi mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda dengan aksara sebelumnya, antara lain dalam hal bentuk dan urutan. Di jawa, khususnya di Jawa Tengah, ada dua aksara turunan Kawi, yaitu aksara Budha di wilayang sekitar gunung merapi-Merbabu yang mempunyai bentuk yang relatif hampir tak berubah banyak dari aksara Kawi, dan aksara Jawa di wilayah Demak-Pajang-Mataram-Kartosura-Surakarta-Yogyakarta yang mempunyai bentuk yang sudah berubah banyak dari aksara Kawi. Aksara Budha mempunyai urutan 'kaganga' seperti Kawi, sedangkan aksara jawa mempunyai urutan 'hanacaraka' sehingga sering disebut juga 'carakan'. Setelah pudarnya kejayaan majapahit maka pusat budaya juga bergeser ke kerajaan baru yaitu Demak yang dibidani oleh para Wa...

avatar
Iqrahanacaraka
Gambar Entri
Aksara Jawa dalam buku pembelajaran baca tulis cara cepat dan praktis
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Buku IQRA HANACARAKA - cara cepat dan praktis belajar baca tulis aksara Jawa. Aksara Jawa merupakan warisan leluhur yang berupa budaya tulis menulis. Banyak naskah-naskah kuno dari jaman Demak-Pajang-Mataram-Kartosura-Surakarto-Yogyakarta yang menggunakan aksara ini. Untuk menggali pengetahuan ataupun isi dari naskah-naskah kuno tersebut diperlukan kemampuan untuk menguasai aksara Jawa. Selain untuk pelestarian, penguasaan aksara Jawa juga diperlukan untuk pengembangan aksara jawa ke depan. Nah, buku IQRA HANACARAKA ini hadir untuk mempermudah bagi generasi muda, baik pelajar SD,SMP, SMA maupun masyarakat umum untuk mempelajari secara cepat dan praktis baca tulis aksara Jawa.   Buku terdiri dari 5 jilid. Disusun mengadopsi metode buku IQRO Arab/Hijaiyah. Tamat jilid 1 kita akan hapal aksara dasar yang berjumlah 20 Tamat jilid 2 kita akan hapal seluruh sandangan swara Tamat jilid 3 kita akan hapal seluruh sandangan wyanjana Tamat jilid 4...

avatar
Iqrahanacaraka
Gambar Entri
Aksara Jawa Hanacaraka dan Aksara Jawa Kaganga
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Antara Aksara Jawa Hanacaraka dan Kaganga Untuk memudahkan pengenalan terhadap aksara jawa, saya membagi aksara jawa dalam dua kelompok: 1. Aksara jawa kaganga, dan 2. Aksara jawa hanacaraka   Aksara jawa Kaganga Aksara jawa Kaganga, sesuai namanya disusun berdasar urutan kaganga (menurut urutan Panini, Bagawan Sastra Sansekerta), dengan aksara dasar sebanyak 33. Aksara jawa kaganga diurutkan sesuai artikulasinya atau cara keluarnya bunyi aksara tersebut, yaitu: 1. Tenggorokan 2. Lidah 3. Langit-langit atas 4. Gigi 5. Bibir 6. Getar 7. Desis/desah Aksara jawa kaganga ini biasa digunakan untuk menulis/menyalin dalam bahasa sansekerta ataupun bahasa jawa kuno, yang naskah aslinya menggunakan aksara kawi.  Atau juga digunakan untuk menulis kosa kata sansekerta ataupun jawa kuno yang menghendaki masih mempertahankan sesuai aslinya. Lihat Serat Mardikawi Nanti jika kita perhatikan dan bandingkan, yang berwarna merah...

avatar
Iqrahanacaraka
Gambar Entri
Aksara Jawa dalam tinjauan filosofi masyarakat Jawa
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Aksara Jawa dalam tinjauan filosofi masyarakat Jawa Orang Jawa itu suka "othak-athik gathuk", menghubung-hubungkan atau mencari-cari sesuatu makna atau pelajaran tersembunyi dari apa yang tampak. Hal ini diberlakukan juga terhadap aksara Jawa. Aksara jawa adalah turunan aksara Kawi, dann pada aksara Kawi sepi dengan fislosofi, aksara ya aksara, makna muncul setelah terbentuk kata dan atau kalimat. Tetapi ditangan orang Jawa, aksara Jawa mulai dimaknai secara filosofi. Contohnya: 1. Untuk memudahkan menghapal aksara jawa dimunculkankan cerita mitos Ajisaka hingga tercipta aksara Jawa yang sarat dengan makna filosofi. Hana caraka data sawala, padha jayanya, maga bathanga. 2. Aksara Jawa ditulis bersambung antar kata tanpa spasi. Aksara indunya, aksara Kawi juga ditulis tanpa spasi. Tetapi ketiadaan spasi ini dimaknai bahwa orang Jawa itu selalu bersatu satu sama lain tak terpisahkan, selalu mengedepankan rukun agawe santosa, mangan ora mangan sing penting kumpul (makan...

avatar
Iqrahanacaraka