57 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pustaka Ginting : Si Matangken Sibayak Lau Lingga
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Maka lit me turin-turin Ginting mergana i Urang Kalasen nari ku Tinjo, emaka tubuh me anak pengulu Tinjo sintua sekalak anak dilaki, i tiktikna warina niat akapna, emaka ipepulungna kalimbubuna ras anak beruna,”Bunuhlah anak enda, adi la kin ibunuh mate me aku” bage nina pengulu Tinjo kempak kalimbubuna ras anak beruna, “Adi bunuh nindu bunuh” nina kalak e  ngaloi, emaka reh agi pengulu Tinjo “Ola ibunuh, banci kami lawes, kawan enda dua ras aku jadi sirembahku, maka lawes kami kujuma” nina agi pengulu Tinjo, emaka lawes me agi pengulu Tinjo kujuma ibabana anak e, ikut ras ia dua kalak man sirembahna. Seh i juma ibuat bapa ngudana ndai duruh mbetung man inemen anak e. Maka tubuh anak kerbo bapa ngudana ndai, jagat indungna jagat anakna, i bunuh anak kerbona ndai. Bas kesain sapah galuh sitabar sengkebenna, itambatkenna kerbona bas batang galuh sitabar ndai, gempang kerbona ndai emaka minem anakna ndai erlape-lapeken galuh sitabar. S...

avatar
Amst3n
Gambar Entri
PUSTAKA ALIM KEMBAREN
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Silsilah Merga Sembiring Pagaruyung Silsilah Sembiring Pagaruyung : Kembaren, Sinulaki (Silalahi), Keloko (Haloho), Sipayung (Sinupayung)   Dikutip dari buku Karo dari Zaman ke Zaman, PUSTAKA ALIM KEMBAREN (Terjemahan LIPI) Diedit seperlunya sesuai kebutuhan redaksi tanpa mengurangi makna aslinya dalam bahasa Karo.   PUSTAKA ALIM KEMBAREN (red)   (sejarah kedatangan merga Kembaren ke Karo-Haru)   (I) -seh i Karo-Haru- Lit me ndube anak Pagaruyung dua sembuyak, duna nande; sintua tading Pagaruyung, singuda laws ngkelewati Pulo Perca enda, renen inganna, iban ia denga jelma ibas Pulo Perca enda. Amin empak apa pe ia lawes, ibabana nge cap surat kerajan, CAP SI SIWAH, PISO BALA BARI, piso kerajan si bereken kakana ndubé. Rusur nenna inganna, langnga ia jumpa bagi ukurna tengteng; si kitik kitiksa, si mbelin mbelinsa. Émakana seh ia i BANGKO, redagang ia i BANGKO. Enggo cukup sinuwan-sinuwanna : “kug...

avatar
Amst3n
Gambar Entri
Aksara (Surat) Batak
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Suku Batak  memiliki aksara yang bernama Surat Batak. Aksara ini digunakan untuk menulis bahasa Batak. Surat Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya. Aksara ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara garis besar, ada lima varian surat Batak di Sumatra Utara yaitu Karo, Toba, Dairi, Simalungun, dan Mandailing. Namun, varian-varian ini tidaklah terlalu berbeda satu sama lain. Aksara Batak mula-mula ada di Mandailing. Dari Mandailing aksara Batak menyebar ke kawasan Toba Timur (perbatasan dengan Simalungun), lalu ke Simalungun dan ke Toba Timur. Dari Toba Timur aksara Batak menyebar lagi ke Pakpak Dairi. Sedangkan dari Toba Barat ke Simalungun. Aksara Karo menunjukkan pengaruh, baik dari Pakpak-Dairi maupun dari Simalungun. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Jenis aksara Batak   merupakan bagian dari...

avatar
Oase
Gambar Entri
"TAROMBO" : Silsilah Keluarga dalam adat Batak
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Tarombo Batak  adalah silsilah garis keturunan secara patrilineal dalam  suku Batak . Sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat suku bangsa Batak untuk mengetahui silsilahnya agar mengetahui letak hubungan kekerabatan terkhusus dalam falsafah Dalihan Natolu. Tarombo si Raja Batak (silsilah garis keturunan suku bangsa Batak) dimulai dari seorang individu bernama  Raja Batak . Si Raja Batak berdiam di lereng  Pusuk Buhit , Sianjur Mulamula, namanya. Sehingga wilayah/lereng Pusuk Buhit dapat dikatakan sebagai daerah asal-muasal suku bangsa Batak. yang kemudian menyebar ke berbagai pelosok, baik Indonesia maupun dunia. Si Raja Batak mempunyai 2 (dua) orang putra, yaitu: Tuan Doli Raja Isumbaon Tuan Doli mempunyai 5 (lima) orang putra, yaitu: Raja Biakbiak (Raja Uti) Saribu Raja Limbong Mulana Sagala Raja Silau Raja *Putri: 1. Si Boru Pareme (kawin dengan Tuan Sariburaja, ibotona) 2. Si Boru...

avatar
Carlosamuel
Gambar Entri
Marga Haromunthe
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Pomparan Nai Ambaton Naimbaton adalah nama seorang ibu istri pertama Tuan Sorimangaraja. Disebut Naiambaton karena anaknya bernama Siambaton yang disebut juga sebagai Tuan Sorba Dijulu atau Suli Raja. Menurut cerita Ibu Naimbaton inilah yang berpesan kepada anaknya Siambaton agar keturunannya bersatu. “Sisada lulu anak si sada lulu boru” artinya tetap merasa satu keluarga dan tidak saling mengawinkan anak antar sesama mereka di kemudian hari.   Tuan Sorba Dijulu (Siambaton) mempunyai empat orang anak;   – Simbolon Tua – Tamba Tua – Saragi Tua – Munthe Tua   Terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah anak Tuan Sorba Dijulu, dimana ada yang mengatakan mempunyai 4 (empat) orang anak, dan juga ada yang mengatakan mempunyai 5 (lima) orang anak, dan anak yang ke-5 adalah bernama Nahampun Tua.   Munte Tua yang merupakan anak ke-4, dari Naimbaton mempunyai 3 orang anak, yaitu; &nb...

avatar
Heir_of_ojm
Gambar Entri
Pustaha dohot Tarombo Batak W.M. Hutagalung
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Batakologi – Ilmu yang Patut Diseriusi Sebagai cabang ilmu yang belum populer, termasuk di kalangan orang Batak sekalipun, Batakologi menyimpan sejumlah pembelajaran berikut dinamika klaim-mengklaim khazanah kultural yang ada di dalamnya. Kendatipun sebagian subetnis Batak enggan menyebut diri sebagai orang Batak karena filologi peyoratif-lah yang dominan tercatat di catatan historis tentang keberadaan orang Batak. Tak mudah pula mencari makna aslinya (sebelum di-peyorasi) karena mesti diakui bahwa dalam proses diskresi antara periode mitologis (mulai dari Raja Ihat Manisia, si Radja Batak, hingga ke orang Batak zaman ini) dengan periode historis yang sebagian besar dikomando sesuai selera literasi penulis Barat yang sarat dengan agenda misi kekristenan, termasuk upaya politisasi dari pihak kolonial pada zamannya – belum ada  milestones  yang bisa dinapaktilasi secara rapi dan teratur. Tidak heran kini bahkan dari antara kalangan Batak sendiri, yang k...

avatar
Heir_of_ojm
Gambar Entri
Tugu Marga Haromunthe
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

avatar
Heir_of_ojm
Gambar Entri
Haromunthe di Adopan ni Parna
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Tung mansai lomos jala loja do hami pomparan ni Op Jelak Maribur khususna na marhuta sian Negeri Tamba, Kec Sitiotio, Kab Samosir molo disungkun dongan tubu Pomparan ni Nai Amboton ima sukkun-sukkun : “Boasa hamu mangalap boru Tamba molo marga Munte do hamu, alana marga Munte i pomparan ni Nai Ampaton manang parna do i”. Tung mansai maol do hualusi hami sukkun-sukkun i. Sipata do hami margabus asa unang adong sukkun-sukkun i.Alani i patorangon nami do saotik pardalanna tu hamu angka Amanta Raja dohot Inanta soripada boasa hami mangalap boru Tamba dohot angka boru ni Pomparan ni Nai Ambaton na asing, ima boru Simbolon, boru Sitanggang dohot angka na asing dope noso boi pinajojor.   Taringot tu sukkun-sukkun i, anggo alus na jempek sian hami songonon do: “ Ai dang ditonahon oppung nami tu hami na iboto nami boru Tamba dohot boru ni Pinompar ni Nai Ambaton na asing, alai sada tihas do dibahen di hami gabe digoari ma oppung nami Haro”.Ido sa...

avatar
Heir_of_ojm
Gambar Entri
Balige – Makam Sisingamangaraja XII
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Balige Soposorung, terdapat makam Raja Sisingamangara XII dengan kedua anaknya yakni, Patuan Nagari dan Patuan Anggi yang gugur melawan penjajah Belanda tewas berjuang di Bakara yang kemudian di pindahkan ke Soposurung Balige. Menurut sejarah bahwa rahasia kesaktian Sisingamangaraja XII adalah darah. Ia akan kehilangan kesaktiannya apalagi terkena darah. Maka Belanda kemudian menembak putri kesayangan Sisingamangaraja XII yang sangat cantik yang bernama Lopian. Melihat putri kesayangannya tertembak dan mengalirkan darah, Sisingamangaraja XII pun memeluknya dan tidak menyadari darah yang mengenai dirinya. Pada saat itulah pasukan Belanda menembak mati Sisingamangaraja XII. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Juni 1907 di Pearaja, Dairi. Video: https://youtu.be/NXXbx8QQwKo Sumber: https://www.gobatak.com/balige-makam-sisingamangaraja-xii/

avatar
Fennec_fox