198 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Sewaka Darma
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Naskah Sewaka Darma termasuk salah satu dari sepuluh naskah Ciburuy, salah satu “kabuyutan” pada masa Sunda Kuno. Ciburuy merupakan salah satu kabuyutan (atau mandala bila di Jawa Tengah dan Timur) tempat menuntut agama kaum intelektual masa dulu, kini terletak di Bayongbong, Garut, Jawa Barat. Sebagai koleksi Perpustakaan Nasional Jakarta, naskah ini diberi nama register Kropak 408. Orang pertama yang mengumumkan naskah ini adalah Saleh Danasasmita dkk tahun 1987. Naskah ini tertera pada daun rontal yang ditoreh oleh peso pangot, pisau khusus untuk menulis pada daun, bambu, atau kayu. Huruf dan bahasa yang dipakai adalah Sunda Kuno. Bentuknya puisi. Naskah ini terdiri dari 37 helai daun rontal, 74 halaman, dan hanya 67 halaman yang terisi.   Penulis naskah ini, seperti yang tertulis pada naskah bersangkutan, adalah wanita bernama Buyut Ni Dawit yang bertempat tinggal di batur (pertapaan) Ni Teja Puru Bancana di Gunung Kumbang. Tak dapat d...

avatar
Aze
Gambar Entri
Naskah Kawih Paningkes
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Naskah Kawih Paningkes atau Kawih Panikis ( KP ) dalam Perpustakaan Nasional tercatat sebagai Kropak 419 . Naskah ini terdiri atas 40 lempir daun nipah yang ditulis pada kudua mukanya ( recto-verso )—kecuali lempir terakhir yang hanya terisi bagian Sementara itu, bila kita perhatikan lempir pertama naskah ini yang langsung diawali dengan kalimat “ luhur tan hana rahina wengi ” ada kesan bahwa seharusnya ada bagian yang mengawali kalimat tersebut. Apalagi bila kita perhatikan bahwa lempir itu tidak diawali dengan ciri yang biasa sebagaimana terdapat pada awal sebuah naskah, yakni ciri kalimat pembuka/pengantar, maka dugaan bahwa awal naskah ini tak komplit cukup beralasan.   Jadi, sekurang-kurangnya ada satu lempir bagian awal naskah yang tak ada, mungkin hilang, atau mungkin susah sebegitu rusaknya sehingga “hilang” juga akhirnya dari rangkaian naskah. mukanya. Dengan begitu, naskah ini terdiri atas 7...

avatar
Aze
Gambar Entri
Naskah Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Tranliterasi Teks Naskah Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian I Ndah nihan warahakna sang sadu, de sang mamet hayu. Hana sanghyang siksakandang karesian ngaranya, kayatnakna wong sakabeh. Nihan ujar sang sadu ngagelarkeun sanghyang siksakandang karesian. Ini sanghyang dasa kreta kundangeun urang reya. Asing nu dek na(n)jeurkeun sasana kreta pakeuneun heubeul hirup, heubeul nyewana, jadiyan kuras. Jadiyan tahun, deugdeug ta(n)jeur jaya prang. Nyewana 1 na urang reya.   Ini byakta sanghyang dasa kreta ngaranya, kalangkang dasa sila, maya-maya sanghyang dasa marga, kapretyaksaan dasa indriya nakeun ngretakeun bumi lamba di bumi tan parek. Ini pakeun urang ngretakeun bumi lamba, caang jalan, panjang tajur, paka pridana, linyih pipir, caang buruan. Anggeus ma imah kaeusi, leuit kaeusi, paranje kaeusi, huma kaomean, sadapan karaksa, palana ta hurip, sowe waras, nyewana 2 sama wong (sa)rat. Sangkilang di lamba, trena taru lata galuma, hejo lembok...

avatar
Aze
Gambar Entri
Wawacan Carbon
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Keadaan naskah cukup baik, masih dapat dibaca. Naskah ini berukuran 14 X 20,4 cm dengan ukuran raang tulisan 12,5 x 17,5 cm dan 12 x 19 cm, jumlah bans per halaman 12 baris dan antara 25-28 baris, serta jarak antarbaris 1,3 dan 0,5 cm sehingga berdasarkan ukuran ruang tulisan naskah ini sebagian ditulis rapat dan renggang. Naskah ini teksnya berbentuk puisi, ditulis dengan tinta berwarna hitam penomoran terdapat pada pias atas tengah, dan naskah berasal dari Majalengka. IsiKandungan Naskah Naskah Wawacan Carbon merupakan sebuah naskah yang berisi karya sastra sejarah atau bisa disebut juga babad, karena dilihat dari isi kandungan ceritanya naskah Wawacan Carbon mengisahkan tentang Susuhunan Jati (sejarah tentang Sunan Gunung Jati) dan keturunannya. Amanat beliau, Sunan Gunung Jati, sebelum wafat kepada anak-cucunya agar senantiasa berbuat kebajikan. Selain itu, digambarkan pula hubungan antara tiga kerajaan yang terjalin karena adanya pernikahan di antara ketiga keraj...

avatar
Annisa Syahfitri
Gambar Entri
Prasasti Cirauteun #DaftarSB19
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

PENEMUAN Pada tahun 1863 di Hindia belanda, sebuah batu besar dengan ukiran aksara purba dilaporkan ditemukan di dekat Tjampea (Ciampea), tak jauh dari Buitenzorg (kini Bogor). Batu berukir itu ditemukan di Kampung Muara, di aliran sungai Ciaruteun, salah satu anak sungai cisadane Segera pada tahun yang sama, Prasasti Ciaruteun dilaporkan oleh pemimpin Bataaviasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (sekarang Museum Nasional) di Batavia. Akibat banjir besar pada tahun 1893 batu prasasti ini terhanyutkan beberapa meter ke hilir dan bagian batu yang bertulisan menjadi terbalik posisinya ke bawah. Kemudian pada tahun 1903 prasasti ini dipindahkan ke tempat semula. Pada tahun 1981 Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengangkat dan memindahkan prasasti batu ini agar tidak terulang terseret banjir bandang. Selain itu prasasti ini kini dilindungi bangunan pendopo, untuk melindungi prasasti ini dari cura...

avatar
Ghianpratama
Gambar Entri
Prasasti Huludayeuh. Prasasti yang jarang di Ekspos #DaftarSB19
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasti Huludayeuh   Secara administrasi Situs Huludayeuh berada di Kampung Huludayeuh, Desa Bobos, Kecamatan Sumber,  dengan ketinggian  ± 73 m dari permuakaan air laut. Sungai yang mengalir di daerah ini adalah Sungai Cimanggung.Wilayah ini merupakan daerah pegunungan, sedang sekitar prasasti berupa pesawahan rakyat yang subur dan produktif, dengan menggunakan sistem sengked (bertingkat). Situs Huludayeuh berada ± 15 km sebelah baratdaya dari Kota Cirebon atau ± 7 km  sebelah utara dari Situs Kawali, Kabupaten Ciamis. Untuk mencapai lokasi situs dari kedua daerah tersebut (Cirebon dan Kawali) dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat hingga Desa Bobos. Selanjutnya menelusuri jalan setapak berupa pematang sawah sejauh ± 150 meter. Kemunculan situs ini berawal laporan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon yang tertuang dalam Surat Nomor 1516/...

avatar
Muhammad Rezha Agustian
Gambar Entri
Situs Pabeasan #DaftarSB2019
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Situs pabeasan merupakan salah satu prasasti batu yang berada di daerah Kampunh Warunggede, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Situs berupa batu persegi tersebut belum diketahui usianya. Namun menurut kuncen (juru kunci) situs pabeasan Iin Solihin situs batu tersebut diperkirakan sudah ada sejak jaman kerajaan Padjajaran. Menurut beliau prasasti ini merupakan tempat paniisan/istirahat Nyimas Entang Bandung. Namun menurut pemerintah prasasti ini merupakan simbol kesuburan wilayah sekitarnya. Iin solihin pun bercerita bahwa tempat ini sering didatangi oleh orang yang bersemedi dan tempat berdoa beberapa petani yang hendak memohon kesuburan serta panen melimpah kepada Tuhan.

avatar
Dikdikpebriansyah
Gambar Entri
Prasasti Mandiwunga #DaftarSB19
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Prasasti Mandiwunga adalah salah satu peninggalan sejarah dari kerajaan yang terletak antara Sungai Citarum di sebelah barat dan Sungai Ci Serayu juga Cipamali di sebelah timur, yaitu Kerajaan Galuh. Prasasti ini ditemukan di Desa Cipadung, Kecamatan Cisaga, Ciamis pada tahun 1985. Prasasti yang dituliskan di sebuah batu alam ini mengalami patah pada bagian atas dan ukuran yang ada sekarang yaitu dengan tinggi 70cm, lebar 14-26cm, serta tebal antara 4-5-10cm. Selanjutnya, prasasti ini pertama kali diumumkan oleh Dirman Surachmat dalam forum seminar sejarah di Yogyakarta tahun 1985 tetapi transkripsi dan pembahasannya belum sempurna. Sehingga, pada tahun 1991 ditranskripsi ulang oleh Richadiana Kartakusuma dan hasil transkripsinya disampaikan langsung ke museum setempat. Prasasti Mandiwungan bertulisan lima baris beraksara dan berbahasa gaya Jawa Kuno dengan transkripsi sebagai berikut: masa krsna paksa nawami haryang pon wrehaspati wa ra tatkala sima ri...

avatar
Arsita Dwi Prinandasari
Gambar Entri
SEJARAH ASAL-USUL BAHASA SUNDA DAN PERKEMBANGANNYA #DaftarSB19
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Bahasa Sunda merupakan bahasa yang diciptakan dan digunakan oleh orang Sunda dalam berbagai keperluan komunikasi kehidupan mereka. Tidak diketahui kapan bahasa ini lahir, tetapi dari bukti tertulis yang merupakan keterangan tertua, berbentuk prasasti berasal dari abad ke-14. Prasasti dimaksud di temukan di Kawali Ciamis, dan ditulis pada batu alam dengan menggunakan aksara dan Bahasa Sunda (kuno). Diperkirakan prasasti ini ada beberapa buah dan dibuat pada masa pemerintahan Prabu Niskala Wastukancana (1397-1475). Salah satu teks prasasti tersebut berbunyi "Nihan tapak walas nu siya mulia, tapak inya Prabu Raja Wastu mangadeg di Kuta Kawali, nu mahayuna kadatuan Surawisésa, nu marigi sakuliling dayeuh, nu najur sakala désa. Ayama nu pandeuri pakena gawé rahayu pakeun heubeul jaya dina buana" (inilah peninggalan mulia, sungguh peninggalan Eyang Prabu Adipati Wastukentjana yang bertakhta di Kota Kawali, y...

avatar
Tari