Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti
Prasasti Jawa Barat Cirebon
Prasasti Huludayeuh. Prasasti yang jarang di Ekspos #DaftarSB19
- 13 Februari 2019

Prasasti Huludayeuh

 

Secara administrasi Situs Huludayeuh berada di Kampung Huludayeuh, Desa Bobos, Kecamatan Sumber,  dengan ketinggian  ± 73 m dari permuakaan air laut. Sungai yang mengalir di daerah ini adalah Sungai Cimanggung.Wilayah ini merupakan daerah pegunungan, sedang sekitar prasasti berupa pesawahan rakyat yang subur dan produktif, dengan menggunakan sistem sengked (bertingkat). Situs Huludayeuh berada ± 15 km sebelah baratdaya dari Kota Cirebon atau ± 7 km  sebelah utara dari Situs Kawali, Kabupaten Ciamis. Untuk mencapai lokasi situs dari kedua daerah tersebut (Cirebon dan Kawali) dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat hingga Desa Bobos. Selanjutnya menelusuri jalan setapak berupa pematang sawah sejauh ± 150 meter.

Kemunculan situs ini berawal laporan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon yang tertuang dalam Surat Nomor 1516/i02.18/J-1991 tanggal 27 Julli 1991, tentang penemuan benda purbakala yang ditujukan kepada Kepala Bidang Permusemuan, Sejarah dan Kepurbakalaan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat. Laporan tersebut dialmpiri dengan dekripsi singkat. Batu Prasasti Huludayeuh ini ditemukan di tanah milik Martawi (60 Tahun), penduduk setempat pada tanggal 27 Februari 1991. Selanjutnya informasi itu semakin terangkat ketika  bulan September dan Oktober media massa Pikiran Rakyat, Kompas dan Bahari memuat berita temuan prasasti ini. 
Hingga saat ini sudah beberapa kali telah dilakukan penanganan dalam rangka pelestarian dan penelitian, baik oleh Bidang Muskala Kanwil Depdikbud Jabar, Suaka peninggalan Sejarah dan Purbakala, Balai Arkeologi Bandung dan Puslit arkenas Jakarta. Sejak ditemukan batu prasasti dianggap keramat oleh penduduk setempat, hingga keberadaan prasasti tersebut dipertahankan oleh penduduk setempat.  
 
Lingkungan mikro objek prasasti ini cukup terpelihara, prasasti menempati tanah negara seluas 10x10 m dengan bangunan cungkup 4x4 m. Bangunan cungkup berkonstruksi kayu tetapi dengan tiang pilar cor, atap sirap kayu dan lantainya berupa hamparan batu kali tanpa disemen.Disamping itu sekeliling area diberi pagar kawat berduri dengan tinggi 120 m. Bangunan cungkup ini cukup untuk melindungi dari gangguan air hujan dan sengatan terik matahari, tetapi tidak melindungi dari gangguan manusia, seperti pencurian, perusakan dan sebagainya. Sehingga kondisi ini sangat dikhawatirkan faktor keamanan objek warisan budaya yang sangat bernilai ini. Objek dari bahan batu andesit, dengan bentuk lempengan batu yang diberdirikan dan menyatu dengan lantai cungkup yang berupa susunan batu kali yang disemen. 
Peninggalan arkeologi-historis ini hanya berdiri sendiri lepas dari temuan arkeologi-historis lainnya baik bersifat artefaktual maupun fitur. Peninggalan warisan budaya bangsa yang sangat bernilai ini cukup jauh dari pemukiman, lokasi sangat terbuka dapat terlihat dari segala penjuru. Sehingga kondisi sangat mengkhawatirkan keamanannya. Disamping itu dikhawatirkan pula gangguan perluasan areal pesawahan yang sangat produktif, meskipun telah diberi pagar keliling dan cungkup. Kondisi ini menunjukan kurang memaksimalkan pemanfaatan objek arkeologis-historis dengan kepariwisataan, selain itu dikhawatirkan keamanannya. 
 
Kondisi objek, pada sisi kiri dan kanan dan atas terpenggalsehingga aksara hilang. Selain itu permukaan batu dan tulisan agak aus dan usang. Permukaan batu yang berinskripsi tulisan kuno, relatif rata yang kemungkinan mengalami proses perataan dan penghalusan dengan benda keras. Prasasti memiliki arah hadap ke arah baratdaya. Inskripsi tulisan menggunakan huruf Pasca Pallawa berbahasa Sunda Kuno (lihat gambar/foto). Melihat dari kondisi objek, yang masih dapat terbaca inskripsi tulisan berjumlah 11 baris. Karena adanya kerusakan fisik, sehingga teks tidak dapat diterjemahkan secara harfiah. Berdasarkan paleografi dapat diduga Prasasti Huludayeuh ini sejaman dengan dengan Kayuwangi-Balitung (abad IX-X M.). 
•  Isi      :  - ...tra .. na ...
                 - .. sri mahharaja ra (ta) 
                 - (ha) ji ri pakwan/ sya san, ratu
                 - (de0wata pun/. Masa sya ...
                 - ... hretaken/ bumi naha ...
                 - Lipuken/ na bwan/ na ...
                 - .. narah san dwi sisuk/ laja ...
                 - - i na rbahken/ ikan, ka ...
                 - susipadakah. Nalasan/ ...
                 - na nudubasu. Mipatatka) ...
                 - is/ nikan, kada pu(n) ... 
 
•  Terjemahan :  -  Prasasti ini dibuat atas perintah Sri Maharaja Ratu Haji di Pakuan Sya san ratu Dewata sebagai tanda peringatan atas pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk kepentingan rakyat.
 
Yuk ikut menjaga prasasti dan peninggalan prasejarah kita<_>
 
#CeritaPakaiHati

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline