Prasasti yang juga disebut Jayastambha (tugu kemenangan) ini ditemukan di dekat reruntuhan sebuah bangunan suci yang dinamakan Candi Loe, dan saat ini berada di Kabupaten Nganjuk.
Mushaf-mushaf ini terdapat di Masjid Dog Jumeneng, di kompleks makam Sunan Gunung Jati, Gunung Sembung, Desa Astana Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Menurut informasi dari pengurus masjid yang sudah sepuh, dahulu banyak sekali mushaf dan naskah keagamaan di masjid ini, disimpan di para, di atas langit-langit masjid, di dalam karung. Ketika masjid ini dibongkar pada sekitar tahun 1952, keadaan naskah banyak yang hancur, dan dibuang. Berikut penampakan dan keterangan gambarnya Gbr. Mushaf 1: Mushaf ini berbaha n kertas Eropa, ukuran 33 x 21 x 5,5 cm, bidang teks 22 x 13 cm. Cap kertas tertera Erve Wysmuller. Menurut keterangan Russell Jones, kertas dengan cap seperti itu berasal dari pertengahan abad ke-19, sekitar 1850-1964.[1] Mushaf ini tidak lengkap, bagian depan adalah akhir Surah al-Baqarah dan bagian akhir Surah al-Munafiqun. Mushaf ini merupakan “ayat sudut” atau “ayat pojok”m artinya, setiap halaman diakhiri dengan penghabisan ayat...
AKSARA LAMPUNG adalah kata atau kumpulan abjad huruf dalam bahasa lampung. AKSARA LAMPUNG ka ga nga pa ba ma ta da na ca ja nya ya a la ra sa wa ha gra
Alquran berusia ratusan tahun yang dibuat dari kulit dengan tulisan tangan menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Sayang, tulisan ayat di dalamnya sudah memudar dan lembaran-lembarannya sobek. Kini, Alquran tua itu tersimpan di Museum Wisma Karya , Subang. Lembaran Alquran yang dibuat dari kulit binatang tersebut tampak kusam. Tulisan di beberapa bagian tidak bisa terbaca lagi. Lembaran Alquran itu juga sudah tidak memiliki sampul. Ahmad Soleh, pengelola museum, Senin (15/7/2013), menjelaskan, Alquran tua tersebut diperkirakan dibuat pada abad XVI, yakni saat Kerajaan Mataram menduduki wilayah Subang atau sebelum penyerangan ke Batavia. Alquran tersebut ditemukan di Kecamatan Cipunagara. Tinta untuk menulis ayat Alquran dibuat dari getah pohon yang diawetkan dengan minyak setelah dibungkus kain. Namun, susunan surah pada Alquran itu tidak sama dengan mushaf lainnya yang dimulai dari Alfatihah dan diakhiri dengan surah Annas. Meski t...
Naskah ini menceritakan tentang lakon wayang purwa tentang usahaDewi Srikandi untuk mempelajari ilmu dan cara memanah (senjata panah) kepada Arjuna. Dalam katalog Induk Naskah-naskah Nusantara jilid 1 Museum Sonobudoyo Yogyakarta, bercerita wayang purwa lakon Srikandhi Maguru Manah yang disadur dan dikembangkan dalam bentuk tembang macapat. Ceritera diawali dengan Prabu Jungkungmardeya yang berhasil menaklukan Prabu Jayasukendra dari Paranggubarja. Prabu Jungkungmardeya menjadi raja di Paranggubarja, Patih Jayasukendra tetap menjadi patih dengan nama Jayasudarga. Jungkungmardeya melamar Srikandhi lewat Patih Jayasudarga. Lamaran diterima oleh Prabu Drupada, tetapi Srikandhi tidak bersedia menjadi isteri Jungkungmardeya. Pada suatu malam Srikandhi meninggalkan istana, mengembara ke hutan. Dalam pengembaraan itu Srikandhi bertemu dengan Arjuna. Arjuna berhasil mengalahkan Jayasudarga dan Jungkungmardeya, kemudian kawin dengan Srikan...
Bima atau Bimasena adalah seorang tokoh protagonis dalam Mahabarata . Ia merupakan putra Kunti , dan dikenal sebagai tokoh Pandawa yang kuat, bersifat selalu kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya berhati lembut. Di antara Pandawa, dia berada di urutan kedua dari lima bersaudara. dalam Mahabarata diceritakan bahwa Bima gugur di pegunungan bersama keempat saudaranya setelah Bharattayudda berakhir. Cerita tersebut dikisahkan dalam jilid ke-18 Mahabharata . Bima setia pada satu sikap, yaitu tidak suka berbasa-basi, tak pernah bersikap mendua, serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri. Bima memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya, sehingga dia digambarkan tidak pernah menggunakan bahasa halus ( krama inggil ) atau pun duduk di depan lawan bicaranya. Ia mahir bermain gada , serta memiliki berbagai macam senjata,...
“Nama-nama Pejuang Yang Gugur Pada Peristiwa Bojongkokosan” “ Orang yang tidak tahu sejarah, tidak akan mengerti hari ini, dan tidak memiliki konsep untuk masa depan ” Itulah kutipan pernyataan Bapak R.H. Eddie Soekardi pelaku sejarah pada peristiwa Bojongkokosan . Setiap tanggal 10 Nopember, di pelataran Museum Palagan Bojongkokosan yang berada di Jalan Siliwangi No. 75, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Sukabumi, biasa tiap tahunnya Pemda dan masyarakat kabupaten Sukabumi memperingati Hari Pahlawan di museum tersebut. Sebuah museum yang di bangun sebagai tanda penghargaan bagi para pahlawan yang gugur pada Peristiwa Bojongkokosan yang terjadi tanggal 9 Desember 1945, yaitu pertempuran antara para pejuang Sukabumi melawan tentara Inggris dan NICA. Saya selaku orang Cibadak , terkesan dan kagum dengan para p...
Prasasti Tukmas terletak di Kelurahan Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Batu alam di lereng Gunung Merbabu yang dipahat dengan satu baris aksara Pallava berbahasa Sanskerta sementara ini merupakan prasasti berusia paling awal yang ditemukan di Jawa Tengah, berdasarkan paleografisnya berasal dari kisaran abad VI-VII M. Batu alam berukuran cukup besar yang memuat aksara dan bahasa dari India tersebut berada di dekat sebuah mata air yang jernih. Boleh jadi mata air tersebut merupakan sumber air suci – layaknya air suci dari Sungai Gangga di India- yang dipercaya oleh masyarakat dan pemuka agama Siva yang mungkin tinggal di sekitarnya dan mengelola sumber air pada saat itu. Kesucian mata air tersebut dikuatkan dengan keberadaan prasasti di dekatnya yang memuji mata air yang keluar dari gunung dan menjadi sebuah sungai. Transkrip Prasasti Tukmas atau disebut pula dengan nama prasasti Dakawu berbentuk sajak, sebagai berikut: (itant) u&A...
Kebudayaan megalitik merupakan istilah untuk menyebutkan kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar. Mega berarti besar dan lithos berarti batu, kebudayaan megalitik selalu berdasarkan pada kepercayaan akan adanya hubungan antara yang meninggal, terutama kepercayaan akan adanya pengaruh kuat dari salah satu yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Objek-objek batu yang berukuran kecil, dan bahan-bahan seperti kayu pun harus dimasukkan ke dalam klasifikasi megalitik bila benda-benda itu jelas dipergunakan untuk tujuan sakral tertentu, yakni pemujaan kepada arwah nenek moyang (Soejono dkk, 1990: 205). Tradisi megalitik yang tersebar luas di Lembah Behoa muncul pada masa neolitik (masa bercocok tanam). Menurut Von Heine Geldern (1945) berpendapat, tradisi megalitik di Indonesia terbagi menjadi dua periode, yaitu megalitik tua yakni dari tahun 2.500 – 1.500 Sebelum Masehi dan megalitik muda da...