Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti
Mushaf Kuno Jawa Barat Cirebon
Koleksi Mushaf Kuno Masjid Dog Jumeneng Cirebon
- 5 Agustus 2014

Mushaf-mushaf ini terdapat di Masjid Dog Jumeneng, di kompleks makam Sunan Gunung Jati, Gunung Sembung, Desa Astana Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Menurut informasi dari pengurus masjid yang sudah sepuh, dahulu banyak sekali mushaf dan naskah keagamaan di masjid ini, disimpan di para, di atas langit-langit masjid, di dalam karung. Ketika masjid ini dibongkar pada sekitar tahun 1952, keadaan naskah banyak yang hancur, dan dibuang.

Berikut penampakan dan keterangan gambarnya

Gbr. Mushaf 1: Mushaf ini berbahan kertas Eropa, ukuran 33 x 21 x 5,5 cm, bidang teks 22 x 13 cm. Cap kertas tertera Erve Wysmuller. Menurut keterangan Russell Jones, kertas dengan cap seperti itu berasal dari pertengahan abad ke-19, sekitar 1850-1964.[1] Mushaf ini tidak lengkap, bagian depan adalah akhir Surah al-Baqarah dan bagian akhir Surah al-Munafiqun. Mushaf ini merupakan “ayat sudut” atau “ayat pojok”m artinya, setiap halaman diakhiri dengan penghabisan ayat.

Gbr. Mushaf 2: Kondisi naskah tidak lengkap, hanya tersisa sedikit. Ukuran naskah 31 x 19 x 2 cm, bidang teks 20 x 12.

Gbr. Mushaf 3: kertas Eropa, dengan cap kertas Propatria dan cap tandingan H F de Charro & Zonen. Menurut Russell Jones, kertas jenis ini memiliki rentang waktu antara 1855 hingga 1870. Mushaf tidak lengkap, yang tersisa mulai Surah al-Ma’idah hingga Surah al-Mulk.

Gbr. Mushaf 4: Mushaf koleksi Masjid Dog Jumeneng, kertas Eropa, cap kertas bulatan bermahkota, dan cap tandingan LVG. Ukuran mushaf 32 x 20 x 5 cm, bidang teks 23 x 13 cm. Mushaf tidak lengkap, yang tersisa mulai Surah an-Nisa hingga Surah al-Muzzammil.

Gbr. Mushaf 5: Koleksi Masjid Dog Jumeneng, kompleks makam Sunan Gunung Jati. Ukuran naskah 31 x 20 x 5,5 cm, bidang teks 21 x 12 cm. Kondisi halaman mushaf yang tersisa cukup baik, meskipun bagian awal tidak lengkap – mulai dari Surah al-An’am. Mushaf ini dicetak di Palembang, seperti terbaca dari kolofon di akhir mushaf yang berbunyi:


Telah selesailah daripada menyurat Qur’an al-Azim ini pada hari Isnain empat belas hari bulan Zilqa’dah itungan ahadiyah daripada hijrah Nabi sallallahu alaihi wa sallam seribu dua ratus tujuh puluh [7 Agustus 1854] betul di dalam negeri Palembang di Kampung Pedatu'an dengan suratan faqir al-haqir al-mu’tarif biz-zanb wat-taqsir Kemas Haji Muhammad Azhari ibn Kemas Haji Abdullah ibn Kemas Haji Ahmad ibn Kemas Haji Abdullah ibn Mas Nuruddin ibn Mas Syahid ghafarallahu li wa lahum wa li-jami’il-muslimin. Amin.

Mushaf ini ber-‘saudara’ dengan mushaf cetakan al-Azhari tahun 1848 (inilah mushaf cetakan tertua di Asia Tenggra sejauh yang diketahui hingga kini) milik Azim Amin, Palembang. [Lihat: http://quran-nusantara.blogspot.com/search/label/Sumatera%20Selatan]. Temuan ini membuktikan bahwa percetakan milik al-Azhari itu, paling kurang, masih produktif hingga 6 tahun. Mushaf Al-Qur'an cetakan Palembang di Masjid Dog Jumeneng ini tidak lengkap lagi. Bagian awal mulai dari halaman 131 (Surah al-An'am), namun bagian akhir mushaf lengkap dengan Doa Khatam Qur'an dan kolofon. Kertas yang digunakan berbeda dengan mushaf cetakan tahun 1848. Cetakan terdahulu menggunakan kertas putih tipis, sedangkan mushaf ini dengan kertas Eropa biasa. Mushaf ini menggunakan sistem “ayat sudut”.
H von Dewall membahas secara lengkap dan detail mengenai mushaf cetakan tahun 1854 ini, atas permintaan Residen Belanda di Palembang, dimuat dalam TBG 1857. Berdasarkan catatan von Dewall itu pula, Ian Proudfoot memasukkan mushaf cetakan 1854 ini dalam bukunya tentang percetakan awal di dunia Melayu. Berdasarkan keterangan itu, mushaf cetakan tahun 1854 itu dimungkinkan saat ini tersimpan pula di Perpustakaan Nasional Jakarta.

Gbr. Mushaf 6: Mushaf koleksi Masjid Dog Jumeneng, kertas Eropa. Ukuran 33 x 21 x 4 cm, bidang teks 24 x 14 cm. Mushaf tidak lengkap.

Gbr. Mushaf 7: Mushaf koleksi Masjid Dog Jumeneng, ukuran 33,5 x 24 x 3 cm, bidang teks 26 x 16 cm. Kondisi naskah tidak lengkap, bagian awal mulai dari Surah al-Baqarah. Berdasarkan ciri-ciri yang ada, dapat dikenali bahwa mushaf ini cetakan India, akhir abad ke-19.

Sumber: http://quran-nusantara.blogspot.com/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Genggong Bali
Alat Musik Alat Musik
Bali

Genggong merupakan alat musik tradisional khas Bali yang termasuk dalam jenis alat musik tiup. Alat musik ini terbuat dari bahan dasar bambu atau pelepah aren dan dimainkan dengan cara ditempelkan ke mulut, lalu dipetik menggunakan tali yang terpasang pada bagian ujungnya. Suara yang dihasilkan oleh genggong berasal dari getaran lidah bambu yang dipengaruhi oleh rongga mulut pemain sebagai resonator. Oleh karena itu, teknik memainkan genggong membutuhkan keterampilan khusus dalam mengatur pernapasan dan posisi mulut. Dalam kebudayaan Bali, genggong sering digunakan dalam pertunjukan seni tradisional maupun sebagai hiburan rakyat. Selain memiliki nilai estetika, alat musik ini juga mencerminkan kearifan lokal dan kreativitas masyarakat Bali dalam memanfaatkan bahan alam sekitar.

avatar
Yogaxd
Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim