Pedaa adalah jenis kuliner tradisional yang bahan-bahannya ramuannya dari berbagai jenis sayuran, umbian, labu, rempah-rempah penyedap dan sebagainya. Makanan ini setelah dimasak terlihat sangat kental dan kenyal serta berasa oleh karena terbuat dari berbagai campuran sayuran, beras/tepung jagung, umbian dan bahan penyedap lainnya. Kuliner tradisional ini merupakan asal muasal makanan tinutuan (bubur Manado) yang bahan ramuannya hampir sama https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=5333
Bahan : Tepung sagu Kelapa muda Garam Perasan pandan jahe Cara membuat: Dikabupaten Sangihe salah satu makanan pokoknya adalah sagu (humbia) Tepung sagu diperoleh dari batang pohon baru (sejenis palma) yang dipisahkan dari kulit kerasnya (bala) dengan cara memukul sagu (memangkong). Daging sagu kemudian diperas, diendapkan, dan dikeringkan. Bahan ini kemudian dicampur dengan kelapa muda, garam, dan perasan pandan jahe menjadi adonan. Adonan ini kemudian dibakar dalam bambu tipis yang bagian dalamnya dibungkus daun pisang. Setelah masak, Bowahe dipotong-potong dan siap dimakan. Sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=5816
Merupakan kuliner tradisional di Kepulauan Sangihe Bahan : Ikan Bakar Sagu Cara : Berupa ikan bakar yang dicampur dengan sagu. Penyajiannya dimakan dengan piiring tampurung (dara); dan gelasnya dari tempurung (tilibe) dengan air minum asli pakai sipa / Saguer. Sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=5817
Mehegi atau mengilo ; adalah kuliner tradisi dengan makan ikan mentah Tradisi kuliner ini masih tetap ada, sampai sekarang, terutama di daerah pesisir yang mata pencaharian penduduknya nelayan. Keunikan kuliner ini, dapat dibuat oleh nelayan yang sementara melaut, ataupun oleh penduduk pesisir tepian pantai, saat pagi menjemput nelayan dari melaut; yang memperoleh ikan segar. Sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=5818
Winongos adalah jenis kuliner tradisional yang bahan bakunya berasal dari alam sekitar. Bahan: Terdiri dari daun pepaya / kates, atau jenis sayuran lain. Misalnya : sayur paku (pakis), daun ubi kayu, dll. Jenis kuliner ini adalah makanan khas Minahasa yang sering disajikan dan sangat digemari dan disukai oleh banyak orang Minahasa bahkan oleh orang selain orang Minahasa, karena rasa dan nikmatnya makanan ini. Orang Minahasa rasanya belum merasa puas apabila menghadiri acara pesta jika belum menikmati sayuran winongos ini. Winongos berasal dari kata bahasa Tontemboan, yang adalah sub-etnik bahasa Minahasa, kata wongos berarti : layu = mengenai daun, dan/atau masak dan/atau dibuat menjadi layu atau mengerut/masak misalnya : daging atau ikan, dll. Dalam hal ini layu/masak, karena dimasak atau karena dibungkus dengan sesuatu benda atau karena proses alam atau karena dibuat menjadi layu/masak. Prosesnya baik karena dikerjakan oleh alam maupun juga oleh buatan tangan manus...
Wari'mbis adalah jenis kuliner tradisional khas Minahasa. Bahannya berasal dari alam sekitar. Sangat digemari oleh orang Minahasa. Bahan dasar masakan dan makanan ini adalah cendawan atau atau dalam bahasa Minahasa Rumpun Tontemboan disebut kulat. Bahan-bahan untuk membuat wari'mbis : Cendawan atau jamur sesuai jenisnya, tentu yang dapat dimakan atau dijadikan masakan, bawang batang atau bawang merah, bawang putih, cabe atau rica dan garam secukupnya Cara membuat : Siapkanlah cendawan atau jamur sesuai kebutuhan atau banyaknya sesuai selera dan kebutuhan atau sesuai dengan ketersediaan bahan baku. Sobek-sobeklah apabila itu adalah cendawan payung. Cucilah dan keringkan air di cendawan atau jamur yang siap dimasak. Cucilah juga bawang putih, bawang batang atau bawang merah dan juga cabe atau rica. Irislah bawang putih secara halus dan juga bawang batang iris seadanya. Demikianpun...
Linopi adalah salah satu kuliner atau makanan tradisional yang ada di Minahasa dan termasuk dalam kategori kue tradisional. Bahan dasarnya adalah sagu atau yang disebut towang (bahasa Tontemboan) dan opa (bahasa Tombulu). Selain sagu yang menjadi bahan kelengkapan lainnya dalam membuat kue tradisional ini adalah kelapa dan gula merah (gula aren). Karya budaya ini sebagai makanan tradisional oleh orang Minahasa biasa disajikan di waktu pagi hari dan sore atau petang hari dan dapat dinikmati semua orang baik laki-laki maupun perempuan kecuali balita. dapun proses pembuatannya juga menarik dan unik. Jaman dahulu sebelum masyarakat minahasa mengenal kompor (minyak tanah ataupun gas) mereka memasak kue Linopi ini dengan menggunakan api bara (dari kayu atau tempurung juga sabut kelapa), dan sampai saat ini masih ada juga yang memasak Linopi dengan cara tersebut Dengan demikian untuk menghasilkan kue tradisional Linopi masyarakat menggunakan dan memanfaatkan...
Lolitu Rinca adalah salah satu makanan tradisional yang ada di Minahasa khususnya etnis Tontemboan yang berdomisili di wilayah kecamatan Tareran terutama di desa Suluun Raya. Asal-usul Nama kuliner Lolitu Rinca ini diangkat berdasarkan nama bahan yang digunakan yaitu Lolitu dan Rinca. Lolitu atau kacang panjang adalah satu jenis sayuran yang ditanam warga di halaman atau kebun dekat rumah, sehingga para ibu mudah merawat, menemukan dan mengambilnya, karena pada jaman dahulu aktivitas masyarakat di pasar tidak setiap hari. Masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gisi mereka diupayakan dengan memanfaatkan alam lingkungan yang ada dan dengan tanaman atau tumbuhan yang mudah tumbuh dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk panen seperti tanaman sayur kacang panjang atau Lolitu. Disamping itu buah atau sayuran yang dihasilkan bertahap, sehingga secara bertahap pula mereka mengambilnya (tidak setiap hari). Rinca atau ikan putih kering/diasap adalah salah satu jenis...
Bahan : Daging dan lemak babi Bumbu rempah dan dedaunan Jahe Cabai Cara membuat: bagian daging dan lemak hewan babi yang sudah dibersihkan terlebih dahulu dipotong-potong dengan ukuran kira-kira dua kali tiga cm , kadang dengan ukuran yang lebih besar sekitar tiga kali lima sentimeter atau menurut selera masing-masing. Kemudian siapkan rempah-rempahnya khas Minahasa, berupa daun kemangi, daun kunyit, serai, jahe, kucai, batang/daun bawang, daun jeruk dan cabai. Jahe dan cabai dihaluskan dengan cara atau diulek. Rempah-rempah dedaunan (daun kucai, daun bawang) dan rerumputan (serai dan daun kemangi dirajang halus kemudian dicampurkan dengan bahan dasar yang sudah dipotong-potong sebelumnya dan jangan lupa ditambahkan juga garam secukupnya, sesuai selera masing-masing. Siapkan bambu yang masih mentah (muda/hijau) untuk dijadikan wadah masak, bagian ujungnya dirapikan agar tidak melukai si pengolah. Bahan yang sudah dicampur bum...