Alkisah, ada sebuah kerajaan di daerah Simalungun. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Rakyatnya hidup makmur. Raja itu memiliki seorang putri yang luar biasa cantiknya. Kecantikannya bahkan terkenal sampai ke negeri seberang. Sayangnya, sang Putri memiliki sifat yang jelek. Ia suka mengucapkan kata-kata buruk. Orang menyebutnya putri yang latah.Jika ada kejadian yang tidak mengenangkan hatinya, ia dengan mudahnya berkata buruk. "Aih... air sungai Iebih enak rasanya dari teh buatanmu ini," katanya suatu hari pada salah seorang dayang istana. "Lebih baik jadi orang buta daripada harus memandangi wajahmu yang cemberut terus," katanya lagi di lain hari. Raja dan Ratu selalu mengingatkannya agar berhenti mengucapkan kata-kata buruk. Mereka takut, jika suatu saat ucapan Putri itu menjadi kenyataan. "Bagaimana jika kau benar-benar buta nanti?" tanya Ratu cemas. Putri tak peduli. Dari hari ke hari, perkataan buruknya bertambah banyak. Suatu hari, datanglah raja m...
batak punya cerita DATU PARNGONGO Maret 04, 2015 Dulu di tanah Batak ada seorang raja bernama Datu Parngongo. Dia sangat dicintai rakyatnya dan disegani teman-temannya.Datu Parngongo mempunyai seorang anak laki-laki bernama Poda. Dia sangat sayang kepada anaknya itu.Suatu hari Poda menyampaikan keinginannya untuk menjadi raja. Karena rasa sayang kepada anaknya, Datu Parngongo memutuskan untuk mengabulkan permintaan itu. Dia pergi ke suatu tempat untuk menyepi. Hanya Marhati, pembantunya yang setia, yang tahu ke mana dia pergi. Sepeninggal ayahnya, Poda mengangkat dirinya menjadi raja. Berbeda dengan Datu Parngongo, Poda memerintah dengan sewenang-wenang. Poda juga sering menyuruh tentaranya menjarah harta milik rakyat di negeri tetangga. Akibatnya Raja Losung, raja di negeri seberang menjadi marah. Dia memanggil raja-raja yang ada di sekitarnya untuk berunding. Lalu mereka sepakat untuk mengundang Poda datang ke negerinya untuk berjudi. Dengan senang hati Poda memenuhi undangan...
Dikisahkan, perjalanan etnis Batak dimulai dari seorang raja yang bernama Siraja Batak , yang turun di Pusuk Buhit dan mempunyai dua orang putra yaitu Putra sulung diberi nama Guru Tatea Bulan dan kedua diberi nama Raja Isumbaon. Guru Tatea Bulan mempunyai isteri yang bernama Si Boru Baso Bolon , dan mempunyai keturunan 5 orang putra dan 5 orang putri, Putra (sesuai urutan): 1. Raja Uti (atau sering disebut Si Raja Biak-biak, Raja Sigumeleng-geleng), tanpa keturunan 2. Tuan Sariburaja (keturunannya Pasaribu) 3. Limbong Mulana (keturunannya Limbong). 4. Sagala Raja (keturunannya Sagala) 5. Silau Raja (keturunannnya Malau, Manik, Ambarita dan Gurning) Putri 1. Si Boru Biding Laut, (Diyakini sebagai Nyi Roro Kidul) 2. Si Boru Pareme (kawin dengan Tuan Sariburaja, ibotona) 3. Si Boru Anting Sabungan, kawin dengan Tuan Sorimangaraja, putra Raja Isombaon 4. Sinta Haumasan 5. Si Boru Nan Tinjo (tidak kawin). Ketika Sibaso Bolon hendak melahirkan Raja Uti, terjadi kejadian yang aneh, berki...
Asal Mula - Tungkot Tunggal Panaluan Tungkot Tunggal Panaluan adalah salah satu seni dari suku Batak yang sudah terkenal diseluruh dunia, yang diukir menurut kejadian sebenarnya dari kayu tertentu yang juga memiliki kesaktian. Inilah kisah singkat tentang asal mula Tungkot Tunggal Panaluan. Zaman dahulu di huta Sidogordogor Pangururan tinggallah keluarga yang sudah lama tidak mempunyai keturunan 7 tahun lamanya, Guru Hatahutan dan istrinya Nasindak Panaluan. Akhirnya keluarga inipun dikaruniai keturunan setelah selama 7 tahun penantian berdoa kepada Ompu Mula Jadi Na Bolon. Setalah 13 bulan lamanya mengandung lahirlah anak dari mereka Linduak (=kembar) laki-laki dan perempuan. Kemudian diadakanlah pesta Martutu Aek (memberi nama) kepada kedua anak itu yang saat itu upacara atau pesta ini dipimpin oleh Agama Parbaringin. Setelah diadakan ritual untuk dalam acara Martutu Aek tersebut, dinamailah anak laki-laki Aji Donda Hatautan dan anak perempuan itu Siboru Tapi Nauasan. Penat...
Marga Lumbantoruan adalah marga keturunan Bursok Sirumonggur. Bursok sirumonggur (Lumbantoruan) mempunyai dua orang anak yaitu Raja Hutagurgur dan Hariara, kemudian Hariara mempunyai dua orang anak yaitu Sangkudoli dan Palti sabungan, kemudian Paltisabungan mempunyai dua orang anak Raung Nabolon dan Inar Naiborngin (Datu Galapang), Raung Nabolon mempunyai dua orang anak yaitu ompu sampak dan Namora Pujion dan Inar Naiborngin (Datu Galapang) mempunyai tiga orang anak yaitu Guru sinomba, Ompu Lobi dan satu lagi tidak diketahui keberadaannya. Menurut W.M. Hutagalung, anak mangulahi (cicit) Namora Pujion mengawini putri dari keturunan Borsak Bimbinan (Hutasoit), yaitu putri datu naualu. Perkawinan itulah sebagai pemula diperbolehkannya perkawinan sesama keturunan Sihombing. Anak bungsu Namora Pujion Bernama Ompung Binjora. Ompung Binjora ini adalah generasi ke-12 dari si Raja Batak sebab ayahnya Namora Pujion generasi ke-11. Ada yang menyatakan bahwa marga Binjora adalah K...
Pada zaman dulu di sebuah desa , ada seorang perempuan yang sangat cantik jelita, karena kecantikannya banyak anak raja datang untuk melamarnya sebagai isteri . Di antara anak raja-raja tersebut hanya satu yang berhasil menundukkan hati perempuan tersebut , yaitu anak Raja Sinaga dari daerah Sirait .dan perempuan itu bernama Siboru Naitang. Untuk memeriahkan pesta perkawainan itu, Raja Sinaga membuat pesta yang sangat meriah selama tujuh hari tujuh malam. Jika dilihat dari segi ketampanan dan kegagahan memang anak Raja Sinaga pantas mendapatkan seorang istri yang cantik ,tetapi jika dilihat dari segi sifat dan tingkah laku memang mereka kurang serasi. Setelah mereka menikah, sering Siboru Naitang sering melamun, dan terbawa arus pikirannya , sudah sering anak Raja Sinaga memperingati isterinya supaya lebih terbuka menerima dirinya sebagai suami, namun hal ini tidak digubris oleh isterinya .Lama kelamaan sikap anak Raja Sinagapun berubah dan sering menjadi kasar dan akhirnya dia mulai...
Di desa Sisuga-suga tinggallah seorang tua bernama Ompu Guasa. Dia mempunyai seorang adik bernama Amani Buangga. Namun sang adik tidak seperti abangnya yang sudah lama memiliki banyak harta. Konon pada masa mudanya Ompu Guasa rajin berniaga ke daerah Barus serta punya banyak kenalan. Sekarang uban mulai menjadi mahkota di kepalanya. Sehari-hari pun ia lebih suka berdiam di rumah untuk merenungkan perjalanan hidup. Tiba-tiba pikiran Ompu Guasa terantuk kembali pada kenyataan bahwa dirinya belum memiliki seorang anak lelaki untuk mewarisi semua hartanya. Istrinya pun sudah lama meninggal. Dua orang putrinya, bernama Siboru Tumbaga dan Siboru Buntulan, tak mungkin mewarisi semua harta kelak. Adat selama ini seperti memastikan hak waris hanya dapat diteruskan oleh anak laki-laki. Kenyataan itulah yang sering membuat Ompu Guasa gelisah meskipun adiknya mempunyai keturunan laki-laki Kegelisahan Ompu Guasa sangat terkesan dalam batuknya. Namun selalu beliau menyembunyikan perasaan dengan men...
Pusuk Buhit, adalah gunung yang awalnya bernama Gunung Toba memiliki ketinggian 1.500 meter lebih dari permukaan laut dan 1.077 meter dari permukaan Danau Toba. Ada tiga kecamatan yang berada langsung di bawah gunung tersebut yakni Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kecamatan Pangururan, dan kecamatan Harian Boho. Berawal dari Siboru Deak Parujar yang turun dari langit. Dia terpaksa meninggalkan kahyangan karena tidak suka dijodohkan dengan Siraja Odap-odap. Padahal mereka berdua sama-sama keturunan dewa. Dengan alat tenun dan benangnya, Siboru Deak Parujar yakin menemukan suatu tempat persembunyian di benua bawah. Alhasil, dia tetap terpaksa minta bantuan melalui burung-suruhan Sileang-leang Mandi agar Dewata Mulajadi Nabolon berkenan mengirimkan sekepul tanah untuk ditekuk dan dijadikan tempatnya berpijak. Namun sampai beberapa kali kepul tanah itu ditekuk-tekuk, tempat pijakan itu selalu diganggu oleh Naga Padoha Niaji. Raksasa ini sama jelek dan tertariknya dengan Siraja Odap-odap melih...
mengenai sebutan Raja Naipospos pada ompu kita. Menurut adat Batak, tidak ada sebutan Raja untuk perempuan, sedangkan sebutan Nai adalah dimana digunakan untuk menyatakan ibu. Jadi selama ini kita salah menyebutkan Ompu kita dengan sebutan Raja Naipospos, kita seharusnya memanggilnya Raja ni Naipospos. Raja Ni Naipospos sebenarnya hanya gelar, dimana nama aslinya adalah Raja Sidangoldangol. Kedua, ini adalah perihal mengenai Keturunan dari Raja Ni Naipospos (Raja Sidangoldangol). Jadi mungkin banyak diantara abang, adik, kakak, dan smua pomparan bingung karena mengenai hal ini ada 2 versi. Ada yang menyatakan bahwa anak dari Raja Ni Naipospos ada Lima, tapi saya menyatakan bahwa itu tidak benar. Sebab Keturunan dari Raja Ni Naipospos hanya ada 2, yaitu: 1. Marbun, yang nanti keturunanya menjadi cikal bakal marga Lumban Batu, Banjarnahor, Dan Lumban Gaol. 2. Sipoholon, yang nanti keturunanya menjadi cikal bakal marga Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, dan Situmeang. Point-poin...