DIKISAHKAN OLEH NEK ESAH ALIAS NEK MANANG WARGA DESA MUARA KAMAN ILIR Kisah ini dimulai dengan lantunan lagu yang disebut neroyong sebagai berikut : Dinegeri kutai dulu hikatnya, Hiduplah kejuntaian di dunia longa, Bukanlah dewa lain manusia, Sebagai pemberi alamat sealam raya. Tujuh saudara hidup rukun dan tentramya, Penjaga alam kutai yang kaya-raya, Sayus kakak yang paling tua, Orangnya pintar pandai bahasa. Songo kakak yang kedua, Orang kuat baik hatinya, Tapi saying bodoh orangnya, Hingga menjadi cerca para saudara. Silu kakak ke tiga cantik molek parasnya, Selalu membawa tuah pada manusia, Negeri kutai ditinggalkannya, Karma takut besahu dengan kakak tertua Sirumbai kaca kakak kempatnya, Sipatnya santun dan bersahaja, Tulus...
A. Pendahuluan Produk sastra lisan yang merupakan karya sastra, adalah cerminan angan-angan kolektifnya (Dananjaya: 1991 ), serta dapat dianggap sebagai dokumen sejarah pemikiran, dan filsafat (Wellek, 1966). Dipahami, bahwa karya sastra (khususnya bentuk lisan) dapat menggambarkan keinginan, angan-angan, dan cara berpikir kolektifnya. Hal inilah, yang mendudukannya sebagai dokumen yang sangat penting dalam perkembangan kesusastraan secara khusus, dan kebudayaan bangsa secara umum. Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku bangsa, sudah tentu kaya pula dengan berbagai cerita rakyat bentuk lisan. Semi (1993), menjelaskan bahwa sastra lisan yang terdapat pada masyarakat suku bangsa di Indonesia telah lama ada, bahkan setelah tradisi tulis berkembang, sastra lisan masih dijumpai. Baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas, sastra lisan di Indonesia luar biasa kayanya, dan luar biasa ragamnya. Setiap suku sebagai suatu kolektif tertentu...
Cerita rakyat papalui mengisahkan tentang seorang ayah yang budeg di karenakan kotoran telinganya yang begitu banyak kadang cerita ini di ceritakan oleh orangtua pada jaman dulu untuk meniduri anaknya atau kadang cerita ini di ubah oleh sang pendongeng untuk menakuti anak anak yang nakal dan tidak ingin tidur siang lalu papalui di ceritakan sebagai orang yang mengerikan namun papalui memiliki keluarga yang sangat menyayanginya.Sekian dari saya jika anda ingin menambahkan kalian bisa mengatakannya kepada saya.
Papeda terbuat dari bubur sagu yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit. Namun papeda dapat juga dikombinasikan dengan ikan gabus, kakap merah, ataupun ikan kue. Papeda ini memiliki tekstur yang lengket seperti lem dan rasanya tawar. Papeda sebaiknya disantap saat masih panas. Cara menyantapnya pun cukup unik, yaitu dengan tidak menggunakan sendok melainkan langsung diseruput dari piringnya. http://www.klikhotel.com/blog/10-makanan-khas-maluku-dijamin-enak/
Kisah Rara Mendut (dalam bahasa jawa dibaca “Roro Mendut”) merupakan cerita rakyat klasik. Kisah Rara Mendut juga terdapat dalam salah satu cerita dalam Babad Tanah Jawi. Kisah ini kurang lebihnya menceritakan perjalanan hidup dan tragedi cinta seorang perempuan cantik dari pesisir pantai Kadipaten Pati yang hidup pada zaman Sultan Agung. Dikisahkan Kecantikan Rara Mendut memukau semua orang, dari Adipati Praloga (penguasa Kadipaten Pati) hingga Tumenggung Wiraguna (panglima perang Sultan Agung) dari Kerajaan Mataram yang berkuasa saat itu. Namun Rara Mendut bukanlah wanita yang lemah. Dia berani menolak keinginan Tumenggung Wiraguna yang ingin mempersuntingnya. Bahkan secara terang – terangan menunjukkan kecintaaannya pada pemuda lain pilihannya yaitu Pranacitra. Penolakan Rara Mendut tersebut membuat Tumenggung Wiraguna murka dan iri. Tumenggung Wiraguna menghukum Rara Mendut dengan bentuk mewajiban Rara Mendut membayar pajak kepada kerajaan Mataram. Rara...
Kata “gembel” atau “gimbal” dalam bahasa Jawa memiliki arti bergumpal sehingga rambut yang gembel/gimbal ini akan sulit disisir. Konon ceritanya anak yang berambut gembel ini akan membawa petaka namun jika di lakukan suatu upacara ruwatan maka akan membawa keberkahan bagi keluarga anak yang berambut gembel ini. Rambut gembel yang dipotong tanpa adanya upacara ruwatan akn menyebabkan si anak sakit-sakitan dan rambut gembelnya akan tumbuh kembali. Asal mula keberadaan rambut gembel ini di awali dengan kepercayaan masyarakat Dieng dengan keberadaan Kyai Kolodete yang meupakan pendiri kota Wonosobo. Kyai Kolodete merupakan salah satu tokoh yang membuka atau babad alas Wonosobo dan Kyai Kolodete juga berambut gimbal. Konon Kyai Kolodete sangat menyukai dan menyayangi anak-anak kecil. Karena saking sayangnya Kyai Kolodete menitipkan rambut gimbal beliau kepada anak-anak di Wonosobo. Beliau berpesan bahwa anak-anak yang memiliki rambut gimbal merupakan keturunan...
Lokan, sejenis kerang air tawar. Tersebutlah seorang raja yang berkuasa di negeri Bintan yang subur dan makmur. Namun kerajaan ini belum memiliki putra mahkota. Pada suatu hari, baginda raja mendapat khabar gembira bahwa istrinya sedang hamil. Singkat cerita, tibalah saatnya permaisuri untuk melahirkan. Namun, kegembiraan sirna berganti dengan kekecewaan. Ternyata permaisuri melahirkan seekor lokan. Dengan muka memerah menahan murka, baginda berkata, "Sungguh memalukan, permaisuri pembawa sial. Aku menginginkan putra yang gagah, ternyata ia memberiku seekor lokan". Baginda memerintahkan kepada pengawalnya agar permaisuri di buang ke hutan. Di hutan, permaisuri bertemu dengan seorang nenek. Si nenek sungguh terkejut melihat orang yang tak dikenalnya. "Jangan khawatir, Nek!", kata permaisuri. "Anak ini siapa?", tanya si nenek. "Hamba...
Cerita Rakyat dari Pulau Bintan, Riau Tersebutlah seorang raja yang berkuasa di negeri Bintan yang subur dan makmur. Namun kerajaan ini belum memiliki putra mahkota. Pada suatu hari, baginda raja mendapat khabar gembira bahwa istrinya sedang hamil. Singkat cerita, tibalah saatnya permaisuri untuk melahirkan. Namun, kegembiraan sirna berganti dengan kekecewaan. Ternyata permaisuri melahirkan seekor lokan. Dengan muka memerah menahan murka, baginda berkata, "Sungguh memalukan, permaisuri pembawa sial. Aku menginginkan putra yang gagah, ternyata ia memberiku seekor lokan". Baginda memerintahkan kepada pengawalnya agar permaisuri di buang ke hutan. Di hutan, permaisuri bertemu dengan seorang nenek. Si nenek sungguh terkejut melihat orang yang tak dikenalnya. "Jangan khawatir, Nek!", kata permaisuri. "Anak ini siapa?", tanya si nenek. "Hamba tersesat, sudilah kiranya hamba menumpang di rumah nenek," jawab permaisuri....
Cerita Rakyat Jawa Tengah Alkisah, di Dusun Medang Kawit, Desa Majethi, Jawa Tengah, hiduplah seorang pendekar tampan yang sakti mandraguna bernama Aji Saka. Ia mempunyai sebuah keris pusaka dan serban sakti. Selain sakti, ia juga rajin dan baik hati. Ia senantiasa membantu ayahnya bekerja di ladang, dan menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongannya. Ke mana pun pergi, ia selalu ditemani oleh dua orang abdinya yang bernama Dora dan Sembada. Pada suatu hari, Aji Saka meminta izin kepada ayahnya untuk pergi mengembara bersama Dora. Sementara, Sembada ditugaskan untuk membawa dan menjaga keris pusaka miliknya ke Pegunungan Kendeng. “Sembada! Bawa keris pusaka ini ke Pegunungan Kendeng. Kamu harus menjaganya dengan baik dan jangan berikan kepada siapa pun sampai aku sendiri yang mengambilnya!” pesan Aji Saka kepada Sembada. “Baik, Tuan! Saya berjanji akan menjaga dan merawat keris pusaka Tuan!” jawab Sembada. Setelah itu, berangkatlah...