|
|
|
|
![]() |
Asal-usul Anak Rambut Gembel di Dieng Tanggal 14 Sep 2017 oleh Apriyani Ekowati. |
Kata “gembel” atau “gimbal” dalam bahasa Jawa memiliki arti bergumpal sehingga rambut yang gembel/gimbal ini akan sulit disisir. Konon ceritanya anak yang berambut gembel ini akan membawa petaka namun jika di lakukan suatu upacara ruwatan maka akan membawa keberkahan bagi keluarga anak yang berambut gembel ini. Rambut gembel yang dipotong tanpa adanya upacara ruwatan akn menyebabkan si anak sakit-sakitan dan rambut gembelnya akan tumbuh kembali.
Asal mula keberadaan rambut gembel ini di awali dengan kepercayaan masyarakat Dieng dengan keberadaan Kyai Kolodete yang meupakan pendiri kota Wonosobo. Kyai Kolodete merupakan salah satu tokoh yang membuka atau babad alas Wonosobo dan Kyai Kolodete juga berambut gimbal. Konon Kyai Kolodete sangat menyukai dan menyayangi anak-anak kecil. Karena saking sayangnya Kyai Kolodete menitipkan rambut gimbal beliau kepada anak-anak di Wonosobo. Beliau berpesan bahwa anak-anak yang memiliki rambut gimbal merupakan keturunannya dan pesan beliau jangan sekali disia-siakan karena anak ini sangatlah istimewa.
Versi kedua tentang asal usul anak rambut gimbal ialah Kyai Kolodete merupakan seorang pejuang yang memiliki rambut gimbal. Konon katanya rambut gimbal yang dimiliki Kyai Kolodete sangatlah panjang hingga sampai telapak kaki. Rambut gimbal beliau dianggap mengganggu saat perang tiba sehingga dititipkan kepada anak-anak yang disayanginya.
Versi ketiga tentang asal mula tumbuhnya anak rambut gimbal menyebutkan bahwa Kyai Kolodete memiliki rambut gimbal sejak lahir hingga wafat. Rambut gimbal yang dimiliki sangat mengganggu beliau sehingga ketika akan meninggal beliau berpesan kepada anak cucunya untuk mewarisi rambut gimbalnya . Kyai Kolodete telah mewariskan atau menitipkan rambut gimbal beliau kepada anak cucunya yang berada di Dataran Tinggi Dieng. Roh Kyai Kolodete kemudian menjadi penguasa di daerah pegunungan Dieng.
Rambut gimbal yang tumbuh di kalangan anak-anak Wonosobo atau Dieng muncul bukan dari bawaan lahir atau sejak lahir. Melainkan setelah beberapa bulan atau tahun kurang lebih keltika anak tersebut beranjak 2 tahun itu muncul. Kemunculan tumbuh rambut gimbal datang secara tiba-tiba yakni ditandai dengan sakit panas dan esok harinya tiba-tiba rambutnya telah melekat satu dengan lainnya atau menjadi gimbal. Meskipun dikeramasi rambut yang telah gimbal tersebut tidak kembali seperti semula dan harus dilakukan upacara ruwatan agar rambut mereka tumbuh normal kembali.
Ketika berkunjung ke Dieng atau Wonosobo dan menemui anak-anak rambut gimbal, mereka memiiki tipe rambut gimbal yang beraneka ragam yaitu:
1. Gimbal Pari, rambut gimbal yang tumbuh memanjang membentuk ikatan kecil-kecil menyerupai bentuk padi.
2. Gimbal Jatha, rambut gimbal yang memiliki sekumpulan rambut gimbal yang besar besar tetapi tidak lekat menjadi satu.
3. Gembel Wedhus, merupakan rambut gimbal yang menyerupai bulu domba.
Sumber :
http://obyekwisatadieng.com/2015/08/27/upacara-ruwatan-rambut-gimbal/
http://obyekwisatadieng.com/2015/08/27/upacara-ruwatan-rambut-gimbal/
https://teamtouring.net/upacara-potong-rambut-anak-gimbal-dieng.html
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |