49 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Mitos Kepun
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Di Bangka Belitung terdapat sebuah mitos yang di sebut dengan kepunen/kepun dan berkembang hampir diseluruh Babel, terutama di daerah-daerah perkampungan. Kepun terjadi jika seseorang yang telah di siapkan makanan namun ia tidak makan atau mencicipi makanan yang telah disiapkan. Kepun mengharuskan orang yang ditawarkan makanan untuk makan atau mencicipi makanan tersebut meskipun hanya sedikit. Jika tidak mencicipi  makanan tersebut masyarakat percaya akan terjadi kecelakaan pada orang tersebut. Untuk menghindari kepun tersebut ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat jika memang tidak ingin makan makanan yang telah disediakan/ditawarkan oleh tuan rumah, keluarga, atau siapapun yang menawarkan makanan karena sedang terburu-buru. Cara pertama yang dilakukan adalah dengan “malet”. Malet merupakan  tindakan menyentuhkan ujung jari ke makanan dan dicicipi ke lidah, setelah itu ujung jari di sentuhkan ke siku tangan kanan dan kiri, serta ke lutut kiri dan kanan....

avatar
Apriyani Ekowati
Gambar Entri
Asal Usul Kampung Bulantu - Belitung - Bangka Belitung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Ada sebuah rumah kecil  beratap daun palem duri.  Di sekitarnya terdapat beberapa bangunan serupa. Dalam rumah itu tinggallah sepasang suami istri yang sudah lama berumah tangga, tapi belum memiliki anak. Mereka adalah Apa Inda dan Ama Tumina. Mereka hidup dengan hasil panen padi di ladang, dan menangkap ikan di laut. Apa Inda biasa memasang sero. Bila air laut surut, ikan-ikan akan terperangkap penangkap ikan tradisional yang menyerupai pagar di laut itu. Hari itu, musim panen bertepatan dengan surutnya air laut. Apa Inda dan istrinya berbagi tugas. “Bagaimana kalau Apa ke laut dan  Ama ke ladang?” usul Apa Inda. “Baiklah. Hati-hati di jalan,” sahut Ama Tumina. Dengan wajah riang Apa Inda keluar rumah. Dia menggendong ambong di pundak.  Alat itu biasa digunakan untuk membawa ikan-ikannya. Burung-burung berkicau mengiringi langkah. Semilir angin menyapa tetes-tetes keringat. Di tengah jalan...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tongkat Permata
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Dahulu kala ada sebuah keluarga yang tinggal di dekat Sungai Cicuruk. Suami istri itu memiliki seseorang anak laki-laki bernama Kulup. Suatu hari, Pak Kulup pergi ke hutan untuk mencari rebung. Di sana ia menemukan sebuah tongkat di antara rumpun bambu. Ternyata tongkat itu dihiasi intan permata dan batu merah delima. Pak Kulup memutuskan untuk membawa pulang rebung dan tongkat itu. Setibanya di rumah, Pak Kulup menceritakan kejadian yang dialaminya. Kemudian mereka sepakat untuk menjual tongkat temuan itu. Si Kulup disuruh menjual tongkat itu ke negeri seberang. Akhirnya, tongkat itu pun dibeli oleh seorang saudagar kaya dengan harga tinggi. Namun, si Kulup tidak segera pulang ke rumahnya. Ia lebih memilih tinggal di rantau, bahkan ia pun menikahi putri saudagar paling kaya di negeri itu. Suatu hari, si Kulup dan istrinya berdagang ke muara Sungai Cicuruk. Berita kedatangan si Kulup terdengar sampai ke telinga orangtuanya. Kedua orangtua si Kulup pergi ke kapal untu...

avatar
dans suha
Gambar Entri
Hadiah dari Babi Hutan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Ada seorang pemuda bernama Penyumpit karena orangtuanya dulu berutan kepada Pak Raje, seorang kepala desa yang kaya namun licik, maka kini setelah kedua orangtuanya meninggal, ia harus menjaga sawah Pak Raje siang dan malam. Pada suatu hari, Penyumpit melihat seekor babi hutan merusak sawah Pak Raje. Ia lalu melemparkan tombak dan tepat mengenai babi hutan. Lalu ia terus mengejar babi hutan itu sampai masuk ke hutan. Tiba-tiba, terjadi sebuah keajaiban! Sampai di hutan, babi hutan itu seketika berubah menjadi seorang putri yang cantik. “Wahai, putri yang cantik. Kaukah babi yang terluka tadi? Maafkan, aku tadi telah menombakmu,” kata Penyumpit yang penuh penyesalan. “Tidak apa-apa. Itu bukan salahmu. Namaku Putri Malam,” ucap Putri Malam sambil merintih kesakitan. Kemudian Penyumpit membantu mengobati luka Putri Malam sampai sembuh. Keesokan harinya, Putri Malam sudah bisa berjalan kembali. Sebagai tanda terima kasih, ia memberikan beberap...

avatar
dans suha
Gambar Entri
Kulit Ular Ajaib
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Tersebutlah seorang gadis yatim piatu bernama Mah Bongsu. Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada Mah Piah yang kikir dan serakah. Mah Piah mempunya seorang putri yang bernama Siti Mayang. Suatu hari, ketika Mah Bongsu mencuci pakaian di sungai, seekor ular yang terluka di punggungnya mendekatinya. Mah Bongsu iba melihatnya. Ia memberanikan diri mengambil ular yang kesakitan itu dan merawatnya di rumah. Setiap kali kulit ular itu terkelupas, Mah Bongsu memunguti dan membakarnya sehingga muncul asap. Jika asap mengarah ke Negeri Singapura, tiba-tiba muncul tumpukan emas berlian dan uang di depannya. Tetapi apabila asapnya mengarah ke kota Bandar Lampung, muncullah berlembar-lembar kain tapis Lampung. Maka dalam waktu singkat Mah Bongsu menjadi kaya raya. Karena merasa kekayaannya tersaingi, hampir setiap saat Mah Piah dan Siti Mayang mencari tahu rahasia kekayaan Mah Bongsu. Akhirnya, mereka tahu harta kekayaan Mah Bongsu berasal dari kulit ular yang terkelupas...

avatar
dans suha
Gambar Entri
Legenda Pulau Kapal
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Di tepian Sungai Cerucuk, Belitung, hiduplah sepasang suami-istri bersama anak laki-lakinya. Kulup nama anak laki-laki itu. Meskipun hidup sederhana, mereka selalu tampak ceria. Gubuk reot di pinggir muara sungai itu tak membuat mereka dukacita. Mereka tetap saja bersahaja. Emak Kulup telah lama sakit. Perutnya membuncit. Hari demi hari kakinya terlihat semakin mengecil. Kata orang, Emak mendapat tulah penunggu sungai. Ketika itu Kulup masih kecil, sangat kecil bahkan. Usianya belum genap dua tahun. Itulah sebabnya Kulup tidak ingat betul apa penyebab sakit emaknya. Ia pun tidak tahu kebenaran cerita orang tentang penyakit emaknya itu. Sejak emaknya sakit, Kulup dibesarkan sendiri oleh ayahnya. Lelaki setengah baya itu harus bekerja keras untuk menghidupi diri, istri, dan anaknya. Hari-harinya dihabiskannya untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. Pagi-pagi sekali ia sudah berada di ladang, mengurus tanaman. Atau, ia pergi ke sungai, menengok bubu yang dipasang pada sore har...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Kisah Putri Pinang Gading
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Pada jaman dahulu kala, di sebuah desa yang bernama kelekak nangak yang terdapat di kecamatan membalong, hiduplah sepasang suami-istri yang miskin dan tidak mempunyai anak. sang suami bernama pak inda, sedangkan sang istri bernama bu tumina. mereka tinggal di sebuah rumah kecil yang beratap rumbia dan berlantai kayu gelegar berlapik jerami. untuk memenuhi kebtuhan kuasa hidup sehari-hari, mereka menanam padi di ladang dan menangkap ikan dengan cara memasang pukat di tepi laut. ketika air surut, ikan-ikan akan terperangkap dalam pukat itu. pada suatu hari, demam isu panen padi bersempurnaan dengan waktu air laut surut. pak inda betare (berpamitan) kepada istrinya untuk melihat sero yang dipasang di tepi laut. “dik! hari ini abang akan pergi memeriksa sero di tepi laut. bagaimana kalau saudara termuda sendiri saja yang berangkat ke ladang memanen padi?” tanya sang suami. “baik, bang! kebetulan juga hari ini kita tidak mempunyai lauk untuk makan siang,”...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kisah Bujang Katak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Bujang Katak adalah seorang pemuda miskin yang tinggal di sebuah dusun di daerah Bangka, Provinsi Bangka-Belitung (Babel), Indonesia. Ia dipanggil Bujang Katak karena bentuk tubuhnya seperti katak. Walaupun demikian, ia mempunyai istri seorang putri raja yang cantik jelita. Bagaimana Bujang Katak dapat mempersunting seorang putri raja? Ikuti kisahnya dalam cerita rakyat nusantara Kisah Bujang Katak berikut ini! * * * Alkisah, di sebuah dusun di daerah Bangka, Provinsi Bangka-Belitung (Babel), hidup seorang perempuan tua yang sangat miskin. Ia tinggal seorang diri di sebuah gubuk reot yang terletak di kaki bukit. Ia tidak memiliki sanak saudara. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia menggarap sebidang tanah (ladang) warisan orang tuanya. Pada suatu ketika, musim tanam tiba. Seluruh warga dusun sibuk bekerja di ladang masing-masing, tidak terkecuali perempuan tua itu. Namun karena tubuhnya sudah lemah, ia sebentar-sebentar beristirahat untuk melepas lelah. Ketika...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
7_ Kisah si Paga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Paga adalah seorang pemuda yang hidup pada zaman dahulu. Tubuhnya terbilang kecil namun keberaniannya sangat mengagumkan. Pada suatu hari ia datang ke desa Penyak di Pulau Bangka. Ia merasa betah tinggal di desa itu hingga akhirnya memutuskan untuk menetap, walau sesungguhnya keamanan desa Penyak tidaklah terlalu baik. Kerap kali terjadi perampokan dan penjarahan di desa Penyak. Yang mengherankan, para perampok dan penjarah itu langsung menghilang setelah melakukan aksi jahat mereka. Warga desa tidak mengetahui dari mana para perampok itu berasal dan kemana pula mereka pergi. Para perampok itu seperti hilang ditelan bumi setelah melakukan aksi jahatnya. Di desa Penyak itu juga terdapat hutan yang terkenal angker. Tidak pernah ada penduduk desa Penyak yang berani memasuki hutan. Menurut mereka, hutan itu dihuni oleh hantu, jin, setan, dan dedemit yang sangat menyeramkan. Mereka percaya, siapa pun juga yang nekat memasuki hutan itu akan berakhir dengan kematiannya karena dimangsa...

avatar
Sobat Budaya