Rajamala berarti raja segala macam penyakit atau malapetaka. la dikenal di Surakarta sebagai tokoh dalam jagad pewayangan. Tubuhnya besar, dadanya ditumbuhi rambut yang lebat. Wajahnya menakutkan karena ia bertaring. Taring itu tampak keluar dari sisi bibirnya. Tokoh Rajamala biasanya muncul dalam lakon Kongso Menyabung Ayam. Akan tetapi, yang berlaga sebenarnya bukan dua ekor ayam jantan, melainkan manusia. Mereka adalah Rajamala yang terkenal sakti dan kejam, melawan Bima, ksatria dari keluarga Pandawa. Walaupun Bima juga memiliki tubuh besar, kuat, dan sakti, perkelahian mereka hampir tidak seimbang. Sebab, setiap kali Bima berhasil mendaratkan pukulan hebat hingga Rajamala tersungkur ke tanah, ia langsung disiram air sendang (semacam kolam alam yang jernih airnya) oleh pembantunya. Segera si raja penyakit bangkit kembali, bahkan lebih kuat. Tidak mengherankan jika Bima mulai lelah. Melihat keadaan yang membahayakan ini, Krisna, pe...
Punden Perigi, sebuah tempat yang dianggap masyarakat sebagai salah satu tempat keramat yang terdapat di Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, situs ini berada pada koordinat 07 0 45’46,9” LS dan 109 0 00’22 BT. Punden Perigi merupakan bangunan joglo kecil yang berukuran 3,2 m x 3,2 m yang digunakan sebagai tempat pertapaan seorang pangeran yang berasal dari Majapahit. Di dalam bangunan tersebut terdapat batu bekas tempat duduk Pangeran Joyokusumo, batu lutut, batu dakon, batu lumpang dan sebuah yoni sebagai tempat menampung air untuk membasuh muka, air ini dipercaya membawa berkah bagi masyarakat. Pada sebelah barat Punden Perigi terdapat bangunan berukuran 8 m x 16 m yang sering digunakan untuk pertunjukan wayang kulit oleh penduduk setempat sehabis panen musim kemarau. Pertunjukan tersebut merupakan ungkapan syukur masyarakat setempat atas keselamatan dan hasil panen yang diperoleh. Kisah punden Perigi bermula dari terusirnya seorang pangeran dari k...
Desa Kajen terletak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Desa Kajen merupakan desa santri. Banyak santri dari berbagai daerah datang untuk menimba ilmu agama disana. Dahulu kala di ceritakan ada seorang ulama yang bernama Syekh Ahmad Mutamakkin. Beliau lahir di Desa Cebolek, Tuban, Jawa Timur. Bagi masyarakat di wilayah Pati diyakini sebagai seorang Waliyullah yang memiliki kemampuan linuih baik dalam bidang spiritual ( keilmuan tentang Islam ) maupun supranatural ( karomah ). Sedangkan nama al-Mutamakkin merupakan nama gelar yang didapatkan sepulang menuntut ilmu di Timur Tengah, yang berarti orang yang meneguhkan hati atau diyakini akan kesuciannya. Mutamakkin muda hidup mengembara seraya menyebarkan islam. Suatu ketika sampailah beliau di suatu daerah di sebelah utara timur laut Desa Kajen sekarang. Untuk memudahkan dalam beradaptasi disana dinamailah daerah tersebut sama dengan daerah asal sang Syekh yaitu Cebolek. Di Desa barunya ini Syaikh Ahmad Mutamakkin sempat bermukim beberapa sa...
Pantai Bandengan atau yang sering disebut juga Pantai Tirta Samudra ini memiliki asal usul cerita dibalik namanya tersebut. Menurut cerita masyarakat, konon ketika seorang pemuda yang masih memiliki kekerabatan dengan Sunan Muria yang bernama Amir Hasan sedang mengembara untuk mengembangkan ilmu agama islamnya. Beliau pada saat itu sedang dalam perjalanannya menuju Kepulauan Karimunjawa yang terkenal dengan keindahannya. Ditengah perjalanannya itu, ia memutuskan untuk singgah di sebuah desa yang sekarang dikenal dengan nama Desa "nyamplungan". Nama Nyamplungan sendiri didapat dari panggilan lain Amir Hasan, yaitu Sunan Nyamplungan. Konon katanya disebut "nyamplungan" karena pada saat itu ia membawa biji nyamplungan yang hendak ia tanam di Kepulauan Karimunjawa nantinya. Sunan Nyamplungan, yang pada saat itu ditenami dua pengawalnya, mengamati hamparan pantai luas dengan pasir putih dan airnya yang jernih yang ada di desa tersebut. Ketika sedang menikmati pemandangan pantai...
Indonesia penuh dengan kebudayaan. Masing-masing daerah punya kebudayaan tersendiri, kebudayaan yang unik yang membedakannya dengan daerah lain. Terdapat banyak jenis kebudayaan. Sebut saja musik, tarian, pakaian, ritual adat, senjata, dll. Di artikel ini saya akan mengulas kebudayaan unik di daerah Jawa, yaitu pamali di masyarakat Jawa. Terdapat banyak pamali-pamali yang dipercayai oleh masyarakat Jawa. Contohnya, kita tidak boleh menyapu di malam hari, karena dipercaya helai dari sapu yang copot nantinya berubah menjadi genderuwo. Contoh yang lain, tidak diperkenankan untuk memakai baju hijau ke Pantai Parangtritis, karena akan diculik oleh sang Nyi Roro Kidul. Masih banyak lagi pamali-pamali yang dipercayai oleh masyarakat Jawa pada umumnya. Cerita diatas hanyalah segelintir dari banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia. Tentunya kita sebagai warga negara Indonesia harus aktif berpatisipasi dalam melestarikan semua budaya tersebut. #OSKMITB2018
Asal-Usul Watu Prahu Gununggajah Jika main ke daerah Gununggajah, ada tempat istimewa yang biasanya di kunjungi kalo kita berwisata ke daerah ini. Bayat memiliki Bukit Cinta yang sedang ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat dari luar klaten. Kali ini kita akan membahas legenda terjadinya Watu Prahu. Jika di lihat dengan teliti, batu besar yang jadi obyek wisata di Gununggajah ini bukanlah sembarang batu, karena batu itu mirip seperti kapal terbalik. Oleh sebab itu, kita akan coba membahas asal usul batu tersebut. Pada zaman dahulu terdapat beberapa perkampungan di daerah yang saat ini bernama gununggajah. Di antara banyak perkampungan, ada perkampungan bernama Kampung Jetis & Kampung Wonorejo. Di Kampung Jetis itu hiduplah seorang gadis yang sangat cantik dengan tubuh semampai bernama Roro Denok. Dan di kampung Wonorejo ada seorang laki-laki yang sangat sakti mandraguna bernama Joko Tuo. Karena kesaktian dan ketenaran Jo...
Konon, di suatu kerajaan, hidup seorang raja yang gagah perkasa dan rupawan. Raja tersebut merupakan raja tersohor yang terkenal hingga ke seluruh negeri bahkan dikalangan bangsa-bangsa jin. Nyi Roro Kidul, Sang Penguasa Pantai Selatan mendengar berita tersebut. Tanpa bertatap muka dengan Si Raja Rupawan, ia jatuh cinta. Nyi Roro memutuskan untuk mengutus seorang punggawa-nya yang bernama Nyi Kembang untuk meminang Sang Raja. Sang Raja yang mengetahui hal tersebut, meminta Panglima Perangnya yang bernama Raden Aryo Galuh untuk menghalau Nyi Kembang. Pada akhirnya mereka bersua di depan kerajaan. Terjadilahpeperangan yang dahsyat antara Nyi Kembang dan Raden Aryo Galuh karena raja tidak mau menikah dengan Nyi Roro Kidul. Raden Aryo Galuh pergi ke sebuah tempat untuk bersembunyi dan bersemedi dengan tujuan supaya dapat mengalahkan Nyi Kembang. Raden Aryo Galuh bersemedi di suatu gunung, yaitu Gunung Sindoro. Raden Aryo Galuh dibantu dengan resi utusan rajanya, dapat menghalau Nyi Kemban...
Asal mula nama Kerten diambil dari salah satu pelayan istana kerajaan di desa Kerten saat ini. Warga itu memiliki nama Ngabehi Selakerten. Warga tersebut sangat populer di komunitas Kerten pada saat itu karena Ngabehi Selakerten memiliki tugas membuat ukiran batu kijing atau batu yang biasa ditempatkan di makam. Wilayah Kerten saat itu masih banyak lahan dan lahan milik warga. Kerten pada masa saat ini adalah salah satu nama Kelurahan di Kecamatan Laweyan, yang terletak di sisi barat Surakarta. Wilayah Kerten adalah 92.076 Ha dan memiliki ketinggian 92 m di atas permukaan laut. Di Kerten ada 2 pangkalan atau markas militer, salah satunya adalah Korem 074. #OSKMITB2018
Asal-usul dumadining desa Langsur wiwt jaman kerajaan Mataram. Sing kuasa Siniwun Pakubuwana kaping V nalika jumeneng nata wonten ing praja kraton Surakarta (Kasunanan) yaiku kraton ingkang sisih wetan. Menawi ingkang sisih kulon, namanipun Mangkunegaran Ratunipun inggih menika Raden Mas Said utawa jejulukanipn yaiku Pangeran Sambernyawa. Ingkang saniki dipun makamaken wonten ing Matesih, Kaanganyar. Menawi grup ingkang sisih wetan ratunipun dimakamaken onten ing Imogiri. Kraton Sala menika malebet trah Mataram. Panjenengane Sinuwun Pakubuwana kaping V gadah garwa selir, yaiku bojo nanging mboten dados ratu. Garwa selir menika gadah putra kalih. Namanipun Raden Mas Surya Brata utawa asma resminipun yaiku Kanjeng Gusti Pangean Haryo Surya Brata, kaliyan rayinipun yaiku Raden Mas Surya Kusuma. Raden Mas Surya Brata menika gadah kasaktian kang mboten awujud pusaka, ananging kasaktianipun sampun wonten ing jiwa lan raganipun Raden Mas Surya Brata. Panjenengane inggih tiyang ingkang pinter...