Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Tengah Klaten
Watu Prahu Gununggajah
- 6 Agustus 2018

Asal-Usul  Watu Prahu Gununggajah

 

Jika main ke daerah Gununggajah, ada tempat istimewa yang biasanya di kunjungi kalo kita berwisata ke daerah ini. Bayat memiliki Bukit Cinta yang sedang ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat dari luar klaten. Kali ini kita akan membahas legenda terjadinya Watu Prahu. Jika di lihat dengan teliti, batu besar yang jadi obyek wisata di Gununggajah ini bukanlah sembarang batu, karena batu itu mirip seperti kapal terbalik. Oleh sebab itu, kita akan coba membahas asal usul batu tersebut.

 

Pada zaman dahulu terdapat beberapa perkampungan di daerah yang saat ini bernama gununggajah. Di antara banyak perkampungan, ada perkampungan bernama Kampung Jetis & Kampung Wonorejo. Di Kampung Jetis itu hiduplah seorang gadis yang sangat cantik dengan tubuh semampai bernama Roro Denok. Dan di kampung Wonorejo ada seorang laki-laki yang sangat sakti mandraguna bernama Joko Tuo. Karena kesaktian dan ketenaran Joko Tuo, orang-orang yang tinggal di kampung lain menyebut kampung Wonorejo sebagai kampung Joko Tuo.

 

Suatu ketika, Joko Tuo sedang berburu, ia berjalan dari satu kampung ke kampung lainnya, setelah lama berjalan tibalah ia di kampung Jetis (kampung tempat Roro Denok Tinggal). Pada waktu itu Joko Tuo dan pengawal kehabisan Air, ia pun masuk kampung jetis dengan tujuan meminta air warga untuk bekal di perjalanan. Di Saat itu lah Joko Tuo tak sengaja melihat Roro Denok yang sedang menjemur pakaian. Seketika ia pun langsung menghampirinya. Bisa di katakan, Joko Tuo jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Roro Denok.

 

Setelah beberapa hari, Joko Tuo kembali ke kampung Jetis, tujuan utama nya adalah untuk meminag gadis nan cantik bernama Roro Denok itu. Roro Denok kebinggungan, karena ia sama sekali tidak menaruh hati kepada Joko Tuo dan tidak menginginkan pernikahan dengannya. Namun, ia tau jika Joko Tuo adalah seseorang yang ditakuti karena kesaktiannya, ia paham betul dengan hal itu. Oleh sebab itu saat terjadi pembicaraan dengan Joko Tuo, ia meminta mas kawin yang sangat berat kepada Joko Tuo.

 

"Adinda, Kedatanganku Bermaksud Untuk Melamar mu", Ucap Joko Tuo.

"Baik, saya bersedia tapi ada 1 syarat" Ucap Roro Denok.

"Sebutkan, Apa yang menjadi kehendak Adinda, pasti akan saya penuhi" Jawab Joko Tuo.

"Buatkan sebuah perahu yang kokoh, nantinya kakanda harus mengisi perahu itu dengan perhiasan dan hewan ternak untuk maskawin Adinda" Ucap & pinta Roro Denok.

"Namun, Kakanda harus meyelesaikan semunya dalam satu malam saja". Tambah Roro Denok.

"Baik, Akan ku persembahkan semua itu untuk Adinda". Ucap Joko Tuo tegas.

 

Melihat kepercayaan diri Joko Tuo bisa menyelesaikan dalam semalam Roro Denok pun gundah Gulana, Ia berfikir mencari cara untuk

 

mengagalkan semua upaya dari Joko Tuo.

 

Malam Pun Tiba, Joko Tuo langsung mengerahkan pasukan Jin untuk membantu membuat kapal permintaan Roro Denok. Benar saja, Baru beberapa jam kapal sudah setengah jadi di buat oleh Joko Tuo dan Pasukan Jin nya. Roro Denok yang mendapat kabar itu semakin binggung, ia sempat berfikir memang sudah takdir untuk di persunting Joko Tuo. Tiba-tiba ia mendapatkan Ide untuk mengelabuhi & Mengusir semua Jin yang membantu Joko Tuo. Ia pun akhirnya menyuruh para tetangga menyalakan lampu sentir di dekat kandang ayam sambil mengetuk-ngetuk lumpang (tempat tumbuk padi). Hal itu membuat Ayam-ayam di kampung Jetis berkokok. (Ayam berkokok adalah penanda sudah pagi). Mendegar ayam-ayam berkokok, Para Jin yang membantu Joko Tuo mengira hari sudah pagi. mereka pun bergegas pergi. Sedangkan Joko Tuo keheranan, ia merasa baru beberapa saat membuat Perahu, malam seharusnya masih panjang namun kenapa semua ayam sudah berkokok. Melihat Jin yang membantu sudah tidak ada, Roro Denok mendatangi Joko Tuo sambil berucap.

 

"kakanda telah gagal penuhi syarat Adinda" Ucap Roro Denok.

 

Mendegar ucapan itu Joko Tuo Murka, Ia tahu jika ia ditipu dan sebenarnya masih ada beberapa jam untuk neyelesaikan syarat itu. Namun tanpa bantuan Jin-Jin itu, sangat mustahil menyelesaikan perahu yang kurang lebih tinggal 20% lagi. Puncak kemarahan Joko Tuo sudah tidak bisa terbendung, ia pun langsung menendang kapal itu dan seketika terbalik dan menjadi batu. Dan akhirnya batu tersebut dinamakan Watu Prahu yang artinya dalam bahasa indonesia adalah batu perahu. sekian cerita rakyat dari saya, semoga dapat menambah pengetahuan umum anda. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel berikutnya :)

 

Sumber: orang tua dan internet

 

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline