Suatu hari Sultan Meurah mendapat khabar tentang keresahan rakyatnya di suatu tempat, lalu beliau mengunjungi tempat tersebut yaitu sebuah desa di pinggiran Kuta Raja untuk mengetahui lebih lanjut keluhan rakyatnya. "Tuanku banyak ternak kami raib saat berada di bukit Lamyong," keluh seorang peternak. "Terkadang bukit itu menyebabkan gempa bumi sehingga sering terjadi longsor dan membahayakan orang yang kebetulan lewat dibawahnya," tambah yang lainnya. "Sejak kapan kejadian itu?" Tanya Sultan Meurah. "Sudah lama Tuanku, menjelang Ayahanda Tuanku mangkat," jelas yang lain. Sesampai di istana Sultan memanggil sahabatnya Renggali, adik dari Raja Linge Mude. "Dari dulu aku heran dengan bukit di Lamnyong itu," kata Sultan Meurah. "Mengapa ada bukit memanjang disana padahal disekitarnya rawa-rawa yang selalu berair," sambung Sultan Meurah. "Menurut cerita orang tua, bukit itu tiba-tiba muncul pada suatu malam," jelas Renggali, "abang hamba, Raja Linge Mude, curiga akan bukit itu s...
Pada zaman dahulu kala, di sebuah kampung antah berantah, hidulah sepasang suami istri. Mereka merupakan sebuah keluarga yang sangat miskin. Rumahnya dari pelepah daun rumbia yang didirikan seperti pagar sangkar puyuh. Atap rumah mereka dari daun rumbia yang dianyam. Tidak ada lantai semen atau papan di rumah tersebut, kecuali tanah yang diratakan dan dipadatkan. Di sana tikar anyaman daun pandan digelar untuk tempat duduk dan istirahat keluarga tersebut. Demikianlah miskinnya keluarga itu. Rumah mereka pun jauh dari pasar dan keramaian. Namun demikian, suami-istri yang usianya sudah setengah abad itu sangat rajin beribadah. “Istriku,” kata sang suami suatu malam. “Sebenarnya apakah kesalahan kita sehingga sudah di usia begini tua, kita belum juga dianugerahkan seorang anak pun. Padahal, aku tak pernah menyakiti orang, tak pernah berbuat jahat kepada orang, tak pernah mencuri walaupun kita kadang tak ada beras untuk tanak.” “Entahlah, suamik...
Di sebuah kerajaan di tanah Alas , pada zaman dahulu. Sang Raja memerintah dengan sifat adil dan bijaksana. Rakyat pun hidup dalam kedamaian, keamanan, serta kesejahteraan. Dang raja mempunyai seorang penasihat, Tande Wakil Namanya. Apapun juga yang disebutkan Tande Wakil Sang Raja akan menurutinya. Dalam kehidupannya, Sang Raja belum juga dikaruniai seorang anak pun meski telah lama berumah tangga. Kenyataan itu membuatnya kerap bersedih hati. Begitu pula dengan Sang Permaisuri. Keduanya tak putus putus nya berdoa dan memohon agar dikaruniai anak. Hingga suatu hari Sang raja bermimpi. Dalam impiannya itu seorang kakek datang kepadanya dan memberitahunya, hendaklah Sang Permaisuri meminum ramuan yang dibuat oleh seorang tabib yang tinggal di sebuah hutan di ujung wilayah kerajaan. Keesokan paginya Sang Raja lantas memerintahkan para prajurit untuk mencari keberadaan si tabib dan mengajak nya untuk datang ke istana kerajaan. Tak berapa lama kemudian tabib yang dimaksud telah...
Pada jaman dahulu kala di negeri Aceh, hiduplah seorang gadis berwajah cantik. Si gadis amat menyayangi dan mencintai keluarganya. Begirupun dengan keluarganya, sangay menyayangi dan mencintai si gadis. Kecantikan gadis tersebut terdengar sampai ke negeri seberang lautan. Seorang pemuda tampan yang berasal dari keluarga terhormat datang ke desa dimana sigadis tinggal. Si pemuda mengajukan pinangannya untuk memperistri si gadis. Si gadis tidak semerta-merta menerima pinangan itu, ia harus berembuk dahulu dengan keluarganya. “Tampaknya, ia pemuda yang baik dan bertanggung jawab.Sikapnya santun dan bersahaja. Pantas kiranya ia menjadi suamimu.” Kata ayah si Gadis. Si Gadis akhirnya menerima pinangan si pemuda setelah keluarganya memberi restu padanya. Pesta pernikahanpun lantas dilangsungkan. Amat meriah pesta itu. Segenap keluarga, kerabat, dan tetangga datang dengan wajah suka cita untuk menjadi saksi pernikahan si Gadis. Setelah beberapa hari tinggal di d...
Pada jaman Dahulu kala. Dipinggir sebuah Hutan, tinggal seorang anak beserta ibunya. Ayahnya telah lama meninggal dunia. Mereka berdua tinggal di sebuah pondok. Ayah si Cani meninggalkan sebidang kebun yang sudah ditanami dengan berbagai buah-buahan dan sayur-sayuran. Ada pohon jeruk, papaya, tebu, singkong dan pisang. Dari hasil kebun inilah menjadi nafkah Cani dan ibunya. Ibu Cani sangat rajin menjaga dan menyiangi kebunnya. Sehingga cukup banyak dan segar-segar. Pagi hari itu ibu Cani pergi ke kebun. Cani tinggal di pondok bermain-main. Ibunya sangat sayang pada Cani, maka setiap pulang dari kebun dibawanya buah-buahan segar untuknya. Tidak berapa jauh dari pondok Cut Cani, tinggallah Cut Caya. Dia hanya tinggal bersama ayahnya saja, karena ibunya sudah lama meninggal. Kegemaran ayah Cut Caya ialah berburu. Bila pagi hari berangkatlah ia dengan membawa pedang dan tombak, diikuti oleh anjingnya yang setia. Bila pulang ada kalanya membawa daging rusa, kulit harimau,...
Raja dan Ratu Negeri Alas sudah lama menikah, tapi mereka belum dikaruniai anak. Akhir-akhir ini, Raja sering melamun, cemas memikirkan nasib Kerajaan Alas jika mereka tak memiliki putra mahkota. Ratu berusaha untuk menghibur Raja. "Kita sudah berusaha keras. Sebaiknya kita bersabar dan terus berdoa, Kanda." Raja tersenyum dan menjawab, "Sungguh Kanda beruntung memiliki istri seperti Dinda. Benar, kita tak boleh berhenti berusaha dan berdoa. Semoga Tuhan mengabulkan doa kita." Suatu pagi, Ratu tak enak badan dan tubuhnya lemas. Raja panik. Tabib kerajaan dipanggil untuk memeriksa Ratu. "Selamat Baginda. Ratu sedang mengandung, " kata Tabib sambil menyalami tangan Raja. Raja dan Ratu amat senang mendengar perkataan tabib itu. Mereka mengucap syukur pada Tuhan. Kabar kehamilan Ratu pun cepat tersebar. Seluruh rakyat bersuka cita. Ratu melahirkan bagi laki-laki yang sempurna, tampan, berkulit bersih, dan berambut tebal. Raja menggelar pesta besar-besaran untuk menyambut putrany...
Tamiang pada awalnya merupakan satu kerajaan yang pernah mencapai puncak kejayaan dibawah pimpinan seorang Raja Muda Setia yang memerintah selama tahun 1330 - 1366 M. Pada masa kerajaan tersebut wilayah Tamiang dibatasi oleh daerah-daerah : · Sungai Raya / Selat Malaka di bagian Utara · Besitang di bagian Selatan · Selat Malaka di bagianTimur · Gunung Segama ( gunung Bendahara / Wilhelmina Gebergte ) di bagian Barat. “Tamiang” adalah sebuah nama yang berdasarkan legenda dan data sejarah berasal dari “Te - Miyang” yang berarti tidak kena gatal atau kebal gatal dari miang bambu. Hal tersebut berhubungan dengan cerita sejarah tentang Raja Tamiang yang bernama Pucook Sulooh, ketika masih bayi ditemui dalam r...
Geunteut adalah sebuah sebutan dari masyarakat di Provinsi Aceh guna menamai suatu makhluk gaib yang pada masa lalu secara umum diyakini ada di tengah kehidupan masyarakat tradisional Aceh. Geunteut adalah semacam makhluk gaib berupa hantu dengan wujud hitam dan berukuran sangat tinggi. Geunteut biasa ditemui ditengah jalan, menghadang perjalanan orang diwaktu malam hari. Geunteut bergerak dengan melangkahkan kakinya yang panjang dan menghilang dibalik rumpun bambu maupun semak belukar. [1] Geuntuet adalah makhluk halus yang berukuran sangat panjang, rambutnya keriting, dan terkadang membawa periuk yang disebut “kanet geunteut” (periuk geunteut). Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Geunteut
Balum Beude adalah sejenis makhluk halus yang dipercayai oleh masyarakat pesisir provinsi Aceh menghuni perairan sungai, muara sungai dan perairan pantai. Dalam tradisi lokal masyarakat tradisional di Aceh makhluk ini berupa setan yang tidak bisa dilihat oleh mata. Sewaktu-waktu makhluk ini menampakkan wujudnya pada manusia dalam bentuk serupa hamparan tikar berwarna merah yang melayang di permukaan air. Bagi masyarakat yang berdomisili di pantai utara bagian timur Aceh makhluk ini dinamai pula denganBaluem Bili, ada pula yang menyebutnya sebagai hantu gulungan tikar. Sumber: