Minyak Bintang adalah minyak mistik yang sangat terkenal dari Kalimantan. Konon minyak ini dapat digunakan untuk menyembuhkan tulang yang patah bahkan yang sudah remuk sekalipun, atau orang yang sudah sekarat akibat pembunuhan tetapi konon ketika memang waktunya harus meninggal biasanya susah. Beberapa juga mengatakan jika minyak ini diminum maka yang meminum akan menjadi sejenis “kuyang”. Caranya dengan digosok atau ditelan dengan diuntal pada kapas kepada orang yang mengalami kecelakaan atau luka yang sudah parah atau sekarat hampir mati, setelah digosok minyak ini maka yang bersangkutan lukanya jadi kering dan sembuh seketika sehingga tidak jadi mati. Konon minyak ini akan bekerja dimalam hari saat bintang muncul di langit. Sampai sekarang penulis belum mengetahui dari apakah minyak bintang ini dibuat, ada yang berkata dari air liur HANTUEN – sejenis makhluk jejadian di Kalimantan, entah benar atau tidak. Minyak bintang memiliki bau amis yang busuk, konon ja...
Ini adalah obat kesuburan Dayak Lun Dayeh disebut Batu Tungu, diipercaya jika kikisan batu ini diseduh air panas dan diminum oleh wanita akan menambah kesuburan untuk dapat memperoleh anak. Batu ini kemungkinan berasal dari getah pohon tertentu yang sampai sekarang penulis masih belum ketahui. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/12/obat-obatan-dayak/
Obat Dayak Tagel (Murut): Untuk wanita yang baru saja melahirkan agar cepat sembuh dan cepat rapet. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/12/obat-obatan-dayak/
Daun ini konon digunakan oleh para makhluk halus untuk mengobati dirinya setelah terluka berkelahi atau berperang. Jika luka digosokan daun ini maka luka itu akan cepat halit atau tertutup. Juga obat ini dapat digunakan untuk diminumkan ke ibu yang baru melahirkan agar cepat sembuh. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/12/obat-obatan-dayak/
Kulit kayu sae ini digunakan orang Dayak sebagai ramuan teh, gunanya untuk memberikan kesahatan dan stamina tubuh. Tetapi juga digunakan oleh orang Dayak terutama ibu-ibu setelah melahirkan supaya bentuk tubuhnya kembali seperti semula. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/12/obat-obatan-dayak/
Obat ini termasuk cukup langka dan sukar dicari, konon salah satu manfaatnya ialah mengobati Thalasemia disamping masih banyak kegunaan laiinya. Sebenarnya masih banyak obat-obatan lain yang pernah dipakai dan berhasil menyembuhkan penyakit seperti kanker, stroke, kecanduan narkoba, menstabilkan orang yang terkena HIV, bahkan Wanita Dayak Punan jaman dahulu setelah melahirkan besoknya dapat kembali bekerja karena mereka menggunakan sejenis ramuan obat yang sampai sekarang juga masih menjadi rahasia. Penulis pernah ke hutan sebangau di Kalimantan Tengah – seorang peneliti Belanda menemukan jamur yang diyakini bisa menekan sel kanker, sayang penulis tidak sempat mendokumentasikan jenis jamur ini. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/12/obat-obatan-dayak/
Orang Dayak jika membantu meracik obat tidak pernah menetapkan tarif, dalam adat biasanya si sakit harus meminta sendiri obat atau keluarganya atas persetujuan tempun bereng atau yang punya tubuh kepada orang yang ahli masalah obat-obatan setelah sisakit menerima ramuan maka ia harus memberikan PANGARAS – arti harfiahnya Penguat, yaitu sejumlah uang berdasar kerelaan hati untuk menghargai usaha dan kelelahan orang yang harus masuk hutan untuk mencari obat-obatan ini. Dan obat-obatan ini tidak akan pernah diberitahu namanya oleh yang meraciknya, konon jika ia memberi tahu namanya obat ini tidak akan manjur lagi. Kemungkinan ini untuk memberik efek placebo tetapi juga untuk menjaga rahasia pengobatan ini hanya kepada keluarganya. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/12/obat-obatan-dayak/
Pada sebagian sub suku Dayak, mengenal yang namanya bersunat. Bersunat bagi sebagian Masyarakat Dayak bukan hanya untuk kesehatan, tapi juga merupakan Adat yg mempunyai ritual tertentu. Pada masyarakat Dayak Ketungau Sesat di Sekadau (Kalimantan Barat) , jaman dulu jika seseorang belum Besepie’ (bersunat) maka ia tidak boleh menduduki jabatan dalam masyarakat, sulit dapat jodoh bahkan hidupnya dikucilkan. Pada masa kini menurut kepercayaan mereka orang yg tidak Besepie’ tidak mempunyai harga diri dan dianggap belum dewasa. Besepie’ biasanya dilakukan jika anak lelaki berumur 10-15 tahun. Besepie’ dipimpin oleh seorang Manangg Sepie’ (pemimpin upacara adat Besepie’). Dan memasang sepie’ biasanya dilakukan pagi hari. Tata Cara Upacara adat Besepie’ (Bersunat) di Dayak Ketungau Sesat, Kalimantan Barat : Upacara biasa di awali dengan menggigit besi pihak yang di Sepie’ (yan...
Masyarakat Arfak sebagai suku asli yang mendiami Kawasan Cagar Alam Pegunungan Arfak mempunyai pola hidup yang erat kaitannya dengan lingkungan alam sekitarnya, terutama dalam hal pemanfaatan hasil hutan. Hutan bagi suku Arfak merupakan tempat untuk memperoleh bahan makanan, obat-obatan, bahan bangunan (rumah/kandang), dan memiliki nilai mistik. Kehidupan masyarakat suku Arfak sebagian besar tergantung pada alam sekitarnya. Salah satu bentuk ketergantungan tersebut adalah pemanfaatan tumbuhan yang berkhasiat obat dan magis. Hal ini terlihat pada tumbuhan yang mereka ambil dari lingkungan sekitar tempat tinggal atau hutan, diramu secara alamiah dan digunakan sebagai obat-obatan tradisional dalam berbagai resep untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Masyarakat suku Arfak biasa menggunakan 59 jenis tumbuhan. Dari ke-59 jenis tumbuhan tersebut, sebanyak 52 jenis biasa dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat, sebanyak 5 jenis sebagai pestisida nabati dan 2 jenis sebagai magis....