Pengobatan dan Kesehatan
Pengobatan dan Kesehatan
Cara Pemeliharaan Kesehatan Kalimantan Barat Kalimantan
Adat Besepie’ (Bersunat) Dayak Ketungau Sesat . Kalimantan Barat
- 23 Agustus 2018

Pada sebagian sub suku Dayak, mengenal yang namanya bersunat. Bersunat bagi sebagian Masyarakat Dayak bukan hanya untuk kesehatan, tapi juga merupakan Adat yg mempunyai ritual tertentu.

Pada masyarakat Dayak Ketungau Sesat di Sekadau (Kalimantan Barat), jaman dulu jika seseorang belum Besepie’ (bersunat) maka ia tidak boleh menduduki jabatan dalam masyarakat, sulit dapat jodoh bahkan hidupnya dikucilkan. Pada masa kini menurut kepercayaan mereka orang yg tidak Besepie’ tidak mempunyai harga diri dan dianggap belum dewasa.

Besepie’ biasanya dilakukan jika anak lelaki berumur 10-15 tahun. Besepie’ dipimpin oleh seorang Manangg Sepie’ (pemimpin upacara adat Besepie’). Dan memasang sepie’ biasanya dilakukan pagi hari.

 

Tata Cara Upacara adat Besepie’ (Bersunat) di Dayak Ketungau Sesat, Kalimantan Barat :

  1. Upacara biasa di awali dengan menggigit besi pihak yang di Sepie’ (yang disunat) sambil berkata “kerieng-kerieng besi tuk, kerieng-kerieng gak sungaekku” artinya : Keras-keras besi ini , keras-keras juga jiwaku. Manang (Pemimpin upacara Adat) pun berucap “ kerieng-kerieng besi tuk, kerieng gak sungaek aku, kering gak sungaek si ….. aku sepie “ artinya : keras-keras besi ini keras juga jiwaku, keras juga jiwa …. (nama orang disunat) yang aku sunatkan.
  2. Kemudian Manang , mengibas-ngibaskan ayam jago ke atas yang mau disunat (disebut Berebu), yang artinya manang menerangkan kepada penguasa alam dan orang-orang yg hadir bahwa akan ada lelaki yang melepas masa anak-anaknya dengan Besepie’. Kemudian Ayam Jago itu disembelih dan darahnya di oleskan di dahi anak yang akan disunat.
  3. Setelah itu Nyepie’ dilakukan. Seseorang yang akan disepie’ harus mengenakan sarung. diperlukan dua orang untuk memasang sepie’ (sepit) yang biasanya dibuat dari Bambu atau Belian (dikenal juga dengan nama Kayu Besi/Ulin). Seorang membukakan ujung kulit , seorang memasang sepie’. Anak yg akan disepie’ merendam batang zakarnya 2-3 jam. Tujuannya biar lembut dan tidak terlalu sakit.
  4. Kemudian mereka (biasanya lebih dari 1 org yg di sepit) dibawa ke sungai untuk berendam dan ditunggui sampai Manang selesai menyiapkan Belanya’ (bahan sajian). Sepulang berendam, orang yang di sepie’ makan bersama.Belanya’ tidak boleh dibawa pulang.
  5. Adat Sepit dilakukan dengan Menara’ (memberi sesajian dan memohon). Biasanya sesajian dilengkapi dengan nasi ketan, hati ayam, nasi putih. Dicampur dengan tuak dan dicurahkan ke batu asahan.
  6. Setelah itu dilanjutkan dengan Ngantung Ancak dan Ngante’ Tejuk. Ancak digantungkan di atas pintu masuk , khusus untuk roh-roh. Sedangkan Tejuk adalah sesajian dalam tempurung kelapa yang diberikan khusus pada anggota keluarga yang telah meninggal. Tejuk biasa diletakkan diatas tunggul pada ujung kampung.

Pantangan dalam adat Besepie’ adalah pada saat disepit perempuan yang belum menikah dilarang melihat orang memasang sepit. Dan bagi yang Besepie’ dilarang makan-makanan yang berlemak. Masa Besepie’ usai jika ujung kulit batang zakar telah putus dan terbelah dua.Menurut kepercayaan Dayak Ketungau Sesat, Sepit harus dibuang dengan tangan kiri. jika Sepit dibuang jauh, maka yang bersangkutan akan mendapatkan jodoh orang jauh. Dan jika dekat akan mendapat jodoh di sekitar Kampung.

Menurut Bapak Hermanto Djuleng , Tradisi bersunat terdapat/dikenal juga pada Dayak Banyuke, yang disebut Babalak. Pada Dayak Banyuke , Gawai Dayak yang paling ramai dan menghabiskan biaya yang besar adalah Gawai Babalak (Bersunat)  ini. Karena jika Gawai Panen hanya mengundang satu atau dua kampung yang terdekat, maka jika melakukan Adat Babalak (Bersunat) harus dan wajib untuk mengundang seluruh kampung yang Ada dan kenal dengan orang tua pihak yang di sunat. Mungkin akan saya tulis dilain kesempatan.

 

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/26/adat-besepie-bersunat-dayak-ketungau-sesat-kalimantan-barat/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline