Sipet atau sumpit terbuat dari kayu ulin yang dibentuk dan dilobangi bagian dalamnya sehingga menyerupai pipa lurus, dengan ukuran diameter bagian luar sekitar 3 cm, diameter rongga dalam sekitar 0,75 cm dan panjang sekitar 200 cm. Setelah diraut dan digosok sampai rapi, biasanya kayu ulin tersebut menjadi berwarna hitam mengkilat sehingga permukaannya mirip seperti logam. Pada bagian ujung depan pipa tadi dipasang dua macam aksesori yang terbuat dari besi, yaitu di sisi sebelah bawah dipasang mata tombak yang tajam, dan pada sisi sebelah atas dipasang besi kecil menyerupai pisir pada ujung laras senjata api, yang berguna sebagai alat bantu untuk membidik sasaran. Kedua aksesori tersebut dilekatkan pada batang sipet menggunakan rotan yang dianyam sedemikian rupa sehingga terlihat rapi, kuat dan artistik. Bagian permukaan batang sipet terkadang dihiasi dengan ukiran relief atau ornamen dengan motif khas Dayak. Sumber: http...
Langgai tingang memiliki arti – bulu ekor terpanjang burung tingang, bentuknya sama dengan Nyabur hanya saja gagangnya serupa dengan Mandau dan letak kundiengnya agak jauh dari gagangnya. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/04/senjata-khas-dayak-part-1/
Jimpul adalah variasi bentuk Mandau yang melengkung dan runcingan depannya ke bawah. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/04/senjata-khas-dayak-part-1/
Secara pribadi aku tidak pernah melihat jenis besi ini, katanya bilah besi ini akan mengapung di air dan juga merupakan bilah yang tajam. Kalau dari cerita kakek ku besi ini berwarna kekuningan, dari beberapa kisah legenda; bijih baja ini dicuri dari alam ghaib. Well mungkin saja kalau dari ilmu kimia besi yang bisa mengapung adalag “lithium” tetapi jika terkena air akan langsung teroksidasi, material lain yang mungkin adalah potassium dan Sodium dalam bentuk metal, tetapi juga besi ini tidak dapat dibentuk menjadi bilah pedang. Dibawah ini artikel mengenai pembentuk metallic lithium, apakah dayak ngaju pada zaman dahulu sudah mengenal pengetahuan semaju ini didalam bidang kimia?? Entahlah.. masih misteri Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/04/senjata-khas-dayak-part-1/
Sanaman Karam konon katanya memiliki sifat beracun, bukan karena telah diberi racun atau ipu tetapi memang sifat besi ini yang toxi dan mampu membuat luka membusuk apakah sanaman karam ini sama dengan sanaman montalat, juga tidak tahu.. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/04/senjata-khas-dayak-part-1/
Kehidupan di dalam hutan melahirkan berbagai kearifan lokal masyarakat Dayak. Elemen-elemen alam tidak lepas dalam memenuhi kebutuhan hidup maupun bertahan dari serangan musuh. Selain sebagai senjata perang, sipet (sumpit) dan damek merupakan alat yang digunakan untuk berburu. Damek ialah anak sipet atau peluru yang umumnya terbuat dari bambu. Bahan lain bisa berupa kayu dan lidi. Bagian ujungnya diraut runcing dan diberi racun. Terdapat berbagai bahan untuk membuat racun yang dioleskan pada damek. Kali ini saya membahas bahan racun kombinasi dari buah-buahan dan bisa kodok. Buah Super Gatal Adalah buah yang disebut lumu atau lipu oleh masyarakat Kalimantan Tengah. Buah ini menimbulkan rasa gatal yang teramat sangat, bahkan tidak akan hilang walau kita menggaruk badan sampai kulit terkelupas. Jaman dulu, buah tersebut digunakan sebagai pengusir monyet yang menjadi hama tanaman masyarakat. Getah Panas Ada lagi pohon ipuh yang getahnya memiliki...
Hi folks, penghormatan terhadap tokoh atau seorang figur yang berjasa bagi suatu desa maupun masyarakat merupakan suatu hal yang lumrah. Dikalangan rumpun Dayak Kanayatn/Kendayan (Ahe, Benana’, Belangin, dll.), Kalimantan Barat, bentuk penghormatan ini diekspresikan melalui sebuah patung yang disebut Pantak. Pantak tidak hanya bernilai seni tapi juga mengandung nilai budaya yang tinggi. Salah satu Pantak yang masih bisa ditemui di komunitas Dayak Belangin/Behe di kampung Sehe’, Kuala Behe, Kalimantan Barat adalah Pantak Mamo yang berbentuk Pohon. Adapun kisah yang diceritakan turun temurun oleh para orang tua mengenai Pantak ini adalah sebagai berikut : Pada jaman mengayau dahulu, ada tujuh orang Panglima Dayak Belangin yaitu Mamo (berasal dari Benua Kedama), Munte Tayat (berasal dari Sengkruh), Nyanggo (berasal dari Behe), Atun Gago, serta tiga orang Panglima lainnya. Mereka ditugaskan untuk membunuh seorang Panglima Dayak Ribun da...
Sandawa atau senjata api juga merupakan senjata yang dibawa pendatang Cina ketika memasuki Kalimantan. Didalam beberapa acara adat sandawa ini sering digunakan misal dalam acara nyobeng Dayak Bidayuh di Sebujit. Dalam cerita Tetek Tatum Dayak Ngaju, yang mengajarkan pengetahuan mengenai Sandawa atau senjata yang menggunakan mesiu ini adalah “Sempung” ayah dari Bungai (salah satu tokoh pahlawan kenamaan Dayak Ngaju Bungai dan Tambun). Diceritakan Sempung ini belajar ke negeri Cina mengenai persenjataan yang menggunakan mesiu. Ada pula yang beranggapan bahwa Sempung ini memang adalah orang Cina yang melakukan perjalanan ke pulau Kalimantan. Manuskrip kuno Tiongkok menyebutkan tentang mendaratnya sekelompok suku dari daerah provinsi Yunan (RRC) di pantai utara pulau Borneo, pada sekitar 700 tahun sesudah Masehi dibawah pimpinan Sam Hau Fung. Sebuah sungai di daerah Sabah mereka masuki sampai ke hulunya, sungai itu lalu dinamakan mereka sungai Miri. Sesudah beberapa...
Lantak atau Lela dalam bahasa Dayak Ngaju adalah meriam. Senjata ini diperkenalkan bangsa Cina ketika memasuki Kalimantan. Didalam cerita peperangan dayak melawan penjajah penggunaan lantak ini juga disebutkan; misal dalam perang kasintu. Menurut cerita kakek ku dahulu ketika kakenya ikut perang kasintu mereka menggunak meriam dan mungkin zaman dahulu orang kuat-kuat maka meriam-meriam ini diangkat dengan diletakan pada pergelangan tangan saja. Lantak Pernah diceritakan juga di daerah Manuhing ada seorang gadis yang bernama “Lamiang” – dia adalah gadis yang cantik jelita anak Antang dan Benang. Ketika orang tuanya meninggal dunia, banyak orang yang berusaha melamarnya – padahal ia belum ada niat untuk menikah, karena orang tuanya yang baru saja meninggal- saat itu orang-orang yang berusaha melamar Lamiang, membunyikan meriam atau lelanya untuk menakut-nakuti Lamiang agar segera keluar dari rumahnya. Saat itu bahan makanan dirumah...