1.125 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ngagoah Imo Pulau Tengah
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jambi

Ngagoah imo adalah upacara adat yang sudah ada sejak dulu dan diwariskan turun-temurun dalam kehidupan masyarakat di Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci. Tidak dapat diketahui secara pasti kapan hadirnya upacara ngagoah imo ini. Upacara ngagoh imo dilaksanakan saat ditemukan harimau mati di hutan atau di alam rimba Gunung Raya, kawasan yang juga termasuk Pulau Tengah. Setelah menemukan harimau yang mati tersebut, maka masyarakat Pulau Tengah melaksanakan upacara Ngagoah Imo. Hal ini dimaksudkan agar kelompok harimau lainnya tidak turun dari gunung dan mengganggu warga atau masyarakat di desa tersebut. Ketika ditemukan harimau yang mati, maka harimau yang mati ditutupi kain putih layaknya manusia. Kemudian harimau tersebut ditandu menuju balai adat. Diletakkan di tempat yang agak tinggi dan ditegakkan seperti harimau yang masih hidup. Selanjutnya, ketua adat akan membaca mantra diiringi bunyi yang berasal dari tarawoak (bunyi dari pelepah pinang yang ditabuh/dipukul) yang berfungsi u...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Hadrah Gendang Empat Belitong
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Kepulauan Bangka Belitung

Hadrah gendang empat terdiri dari 4 buah gendang hadrah, dengan masingmasing gendang memiliki ukuran yang berbeda. Wapaupun berbeda, keempat gendang hadrah tadi memiliki ciri dan bentuk yang sama, yaitu memiliki giring atau Kerincing yang berjumlah 6 (enam) buah, yang terdiri dari 2 (dua) buah pada masingmasing lubang. Hadrah menggunakan kayu yang keras dan tidak mudah pecah, seperti kayu pohon nangka, kayu ulin dan pakel. Sedangkan kulit gendang berasal dari kulit kambing yang berusia tidak terlalu tua. Penggunaan kulit kambing yang tidak terlalu tua agar memudahkan dalam pemasangan, serta suara yang lebih nyaring jika dibandingkan dengan menggunakan kulit sapi. Hadrah gendang empat memiliki beberapa fungsi, yaitu: Fungsi Kesenian digunakan untuk Ngarak penganten atau meramaikan arak-arakan pengatin, Media untuk menyebarluaskan informasi keagamaan.hal ini didasari pada penggunaan beragai syair hadrah yang memuat berbagai unsur-unsur keagamaan, yaitu Tauhid dan mem...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Sepen Buding
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Kepulauan Bangka Belitung

Sepen adalah jenis tari pergaulan yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat Kabupaten Belitung Timur. Tari Sepen ditarikan minimal oleh enam orang secara berpasangan, laki-laki dan perempuan; atau lak-laki saja atau perempuan saja. Sejarah tari Sepen pada awalnya dibawa oleh seorang yang yang bernama Sudin. Setelah Sudin meninggal dunia di usia 58 tahun pada tahun 1922, tari ini diteruskan oleh asistennya yang bernama Domra. Tari Sepen merupakan tari tradisional yang mengandung unsur pencak silat sebagai dasar pijakannya, dan gerakan tari Sepen dominan pada kelincahan gerak kaki. Dasar gerakannya adalah gerakan kaki seperti menyilang, melopat dan menjinjit. Ciri khas dari tari ini terdapat pada tepuk tangan dan kiasan kaki. Tari Sepen berfungsi sebagai tari pergaulan atau hiburan bagi masyarakat, yang ditarikan pada acara syukuran, perkawinan dan lain sebagainya, yang menggambarkan rasa kebersamaan dan kegembiraan masyarakat. Sumber : Buku Pentapan WBTB 2018 &n...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Kesenian Gambuh
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Dalam tembang yang menggunakan bahasa kawi, terdapat Cerita Malat Panji. Disanalah kita dapat mempelajari bagaimana menjadi seorang yang wibawa, mempelajari kekuasaan dan romantika.Cerita Malat sendiri merupakan sastra kuno yang berkembang di Bali seperti halnya Kitab Sutasoma, Mahabrata, dan yang lainnya. Menariknya juga Gambuh disebut sebagai kesenian total teater, dan juga total untuk penarinya. Ini dikarenakan pelakon Gambuh setidaknya harus bisa ngigel (menari) dan megending (bernyanyi) menggunakan Bahasa Kawi. Gambuh merupakan kesenian Bali yang sudah ada setelah runtuhnya Majapahit, yakni kisaran tahun 700an masehi. Gambuh merupakan kesenian puri dan mencapai puncak kejayaannya ketika Dalem Waturenggong memimpin. Kesenian yang tersebar di Pedungan (Denpasar), Batuan, Kedisan, Bungkulan (Buleleng), Buda Keling (Karangasem) ini kini bergantung pada masyarakat pendukung. Sekaa Gambuh di Desa Batuan terdapat tujuh kelompok, sedangkan di tempat lain, kata dia belum tentu a...

avatar
Aze
Gambar Entri
Mandolin Pupuan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Mandolin adalah alat musik asli Cina yang dibawa oleh seorang warga Tionghoa  ke Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan, Tabanan. Warga Tionghoan yang merupakan teman dari I Ketut Lastra meninggalkan alat musik Mandolin di Pupuan pada masa penjajahan Jepang, sekitar tahun 1930. Keberadaan alat musik petik jenis kecapi  dengan 12 nada itu nyaris punah. Namun berkat kegigihan warga Pupuan, alat musik Mandolin yang berasal dari kata Mandarin itu kemudian direkonstruksi pada tahun 2010. Rekontruksi dilakukan dengan memodifikasi dari 12 nada menjadi 21 nada. Mandolin kemudian dikolaborasikan dengan gitar, bass, suling, perkusi jimbe, dan perkusi chimes. Modifikasi tersebut dilakukan oleh keturunan I Ketut Lastra atau yang akrab dipanggil dengan Pan Sekar. Pada akhirnya terbentuk  Group musik Mandolin yang awalnya bernama Bungsil Gading. sumber : https://www.beritabali.com/read/2018/02/14/201802140011/Merekontruksi-Mandolin-Pupuan-Yang-Nyaris-Punah.html

avatar
Aze
Gambar Entri
Silat Pangean
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Riau

Silat pangean merupakan seni bela diri yang lahir dan tumbuh di Kenegerian Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi. Silat ini diwariskan secara turun-temurun oleh guru-guru besar silat pangean yang biasa dikenal dengan “Induak Barompek”. Menurut sejarah, silat pangean bermula saat salah seorang penduduk dari negeri Rantau Kuantan yang bergelar Bagindo Rajo pergi berguru ke Datuk Betabuh di Lintau, Sumatera Barat. Di saat kepergiannya ke negeri Lintau, istri Bagindo Rajo, Gadi Ome, yang tetap tinggal di Pangean bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya, Gadi Ome didatangi roh Syekh Maulana Ali yang datang dari tanah suci Mekkah dan istri Syekh Ali yang bernama Halima tusak diah. Dari Halimatusakdiah, Gadi Ome belajar ilmu silat. Dari sejarah ini, Bagindo Rajo dan Gadi Ome merupakan guru yang pertama kali mengajarkan silat pangean. Karena hal tersebut – diajarkan oleh perempuan dan laki-laki – silat pangean terdapat dua sifat yang berbeda, yaitu kasar/keras dan l...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Wayan Wong Tejakula
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Wayang Wong masuk dalam tiga genre tari tradisi di Bali ( Three Genre of Traditional Dance in Bali ) yang terdiri dari sembilan tari tradisional Bali resmi dimasukkan ke dalam UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity , atau Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan,. Usia Wayang Wong diperkirakan sudah mencapai lebih dari tiga abad namun tetap lestari sampai kini. Dari sisi kesakralan, Wayang Wong ini hanya bisa ditarikan oleh orang-orang tertentu warga Desa Tejakula. Jangan heran, sekalipun seseorang tidak mempunyai latar belakang sebagai penari, namun jika sudah “ditunjuk” secara niskala maka Dia adakan dengan sendirinya bisa menarikan tarian Wayang Wong. Wayang Wong ini diperkirakan pada abad ke-17 di Desa Tejakula. Berbagai mitos memang hidup dalam perjalanan sejarah seni Wayang Wong sehingga sampai kini bisa lestari dan masih ditarikan secara sakral. Konon, beberapa seniman cukup punya peran penting dalam...

avatar
Aze
Gambar Entri
Pagelaran Wayang Niskala di Pura Luhur Pucak Kembar
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Pura Luhur Pucak Kembar merupakan salah satu pura kahyangan jagat di Pulau Bali. Pura ini sangat mudah dijangkau oleh umat mengingat lokasinya sangat strategis jalur utama Denpasar-Singaraja, tepatnya di Desa Pakraman Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Pura yang diempon oleh masyarakat Desa Pakraman Pacung dan krama Subak Gede Poyan/ Peneng ini memiliki keunikan tersendiri pada saat pujawali ageng berlangsung setiap satu setengah tahun sekali tepatnya anggara kasih prangbakat berlangsung pementasan wayang niskala. Pementasan wayang niskala dilaksanakan tanpa dalang tanpa wayang. Hanya saja dilengkapi dengan api blencong, upakara, kelir (layar), gender dengan penabuhnya. Pada saat pementasan wayang tersebut terlihat bayangan berupa wayang pada kelir yang telah disiapkan. Bayangan tersebut munculnya tidak terlalu lama dan tidak bersuara mengingat bersifat niskala yang tentu tidak sama seperti pementasan wayang oleh seorang dalang. Penampakan wayang niskal...

avatar
Aze
Gambar Entri
Lais
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Lais merupakan sebuah kesenian pertunjukan akrobatik dalam seutas tali sepanjang 6 meter yang dibentangkan dan dikaitkan diantara dua buah bamboo dengan ketinggian 12 sampai 13 meter. Kesenian Lais di ambil dari nama seseorang yang sangat terampil memanjat pohon kelapa yang bernama "Laisan" yang sehari-hari di panggil Pak Lais. Lais ini sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda, tempatnya di Kampung Nangka Pait, Kec. Sukawening. Atraksi yang di tontonkan mula-mula pelais memanjat bambu lalu pindah ke tambang sambil menari-nari dan berputar di udara tanpa menggunakan sabuk pengaman dengan diiringi musik reog, kendang penca, dog-dog dan terompet. Sumber : https://garutofnews.wordpress.com/2016/02/07/seni-tradisional-garut/

avatar
Roro