Nama Wayang Golek Langkung [2] mempunyai filosofis yang cukup mendalam. Selain memang diambil dari bentuknya yang seperti Wayang Golek, kata Golek juga berarti dalam bahasa Jawanya yaitu golek atau dalam bahasa Indonesia yaitu mencari. Sedangkan kata Langkung yang dalam bahasa Jawa berarti luwih/kaluwihan atau dalam bahasa Indonesia yaitu lebih/kelebihan. Sehingga nama Wayang Golek Langkung bisa diartikan mencari kelebihan. Mencari kelebihan yang dimaksud adalah mencari kelebihan di dunia. Lebih pintar, lebih berguna bagi masyarakat luas, juga lebih siap menghadapi hidup setelah kehidupan (kematian), berharap menjadi insan yang tidak tergolong orang yang merugi. Sesuai komitmen anggota sendiri yang memang sepakat bahwa mencari ilmu atau belajar itu dari jabang bayi abang nganti tumekaning akhir (dari lahir sampai meninggal). Cerita yang diangkat dalam penggarapan wayang juga tak jauh dari tema-tema sosial budaya, kesenian, dan masyarakat sekitar. https://id.wikipedia...
Wayang klithik adalah wayang yang terbuat dari kayu . Berbeda dengan wayang golek yang mirip dengan boneka , wayang klitik berbentuk pipih seperti wayang kulit . Wayang ini pertama kali diciptakan oleh Pangeran Pekik , adipati Surabaya , dari bahan kulit dan berukuran kecil sehingga lebih sering disebut dengan wayang krucil . Munculnya wayang menak yang terbuat dari kayu , membuat Sunan Pakubuwana II kemudian menciptakan wayang klithik yang terbuat dari kayu yang pipih (dua dimensi). Tangan wayang ini dibuat dari kulit yang ditatah. Berbeda dengan wayang lainnya, wayang klithik memiliki gagang yang terbuat dari kayu. Apabila pentas menimbulkan bunyi "klithik, klithik" yang diyakini sebagai asal mula istilah penyebutan wayang klithik. Di Jawa Tengah wayang klithik memiliki bentuk yang mirip dengan wayang gedog . Tokoh-tokohnya memakai d...
Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadan yang diadakan di Kota Semarang. Perayaan yang telah dimulai sejak masa kolonial ini dipusatkan di daerah Simpang Lima. Perayaan dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dan kembang api (nama "dugderan" merupakan onomatope dari suara letusan). Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasar malam) dan pada masa kini sering diikutkan berbagai sponsor dari sejumlah industri besar. Meskipun demikian, ada satu mainan yang selalu terkait dengan festival ini, yang dinamakan "warak ngendok". Dugderan dimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah Islam. Dugderan ini sekarang di selenggarakan di Daerah Pasar Johar, Pernah juga di laksanakan di Daerah dekat Masjid Agung Semarang. Namun, ketika di adakan disitu masyarakat kurang berpartisipasi sehingga dugderan begitu sepi. Pernah juga di selenggarakan di dekat Station Tawang namun, ke...
Wisanggeni adalah tokoh pewayangan Jawa dalam wiracarita Mahabarata. Wisanggeni dapat dipastikan merupakan tokoh asli carangan pujangga Jawa, sebab nama tokoh tersebut tidak terdapat di kitab Mahabarata di India. Lakon yang menceritakan tentang Wisanggeni cukup sedikit, meliputi kelahiran, pernikahan, dan kematiannya. Wisanggeni adalah manusia setengah dewata. Ayahnya seorang manusia bernama Raden Arjuna dan ibunya seorang Betari bernama Dresanala. Kelahiran Wisanggeni dapat dikatakan sebagai peristiwa yang tidak diinginkan. Menjelang kelahirannya, Batara Brahma, ayah dari Betari Dresanala merasa resah sebab tidak sepatutnya seorang manusia mempersunting seorang dewi. Ia pun melakukan segala cara untuk membunuh si jabang bayi. Namun usahanya sia-sia. Raden Arjuna dapat mempersunting Betari Dresanala sebab ia memenangkan sayembara yang dicetuskan oleh Batara Guru. Sayembara tersebut ialah barang siapa dapat mengalahkan raksasa Niwatakawaca, ia dapat mempersunting sang Dewi....
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai para pahlawan dan sejarahnya, demikian pula bangsa yang mau melestarikan seni budaya dan adat istadat peninggalan leluhur yang masih memiliki nilai estetika dan etika. Kesenian Menthiet merupakan salah satu budaya asli atau seni khas dari Kebumen. Selain dikenal dengan tempat wisata alam, wisata religi, wisata sejarah, wisata curug, wisata bukit, wisata geologi, wisata kuliner dan juga wisata bahari yang cukup banyak, di kabupaten Kebumen juga dikenal sebagai wilayah yang masih memiliki seni dan budaya luhur dan masih eksis sampai sekarang. Salah satu kesenian tradisional Kebumen adalah kesenian Methiet, dimana pentas dari kesenian Menthiet pernah digelar oleh Komunitas Aku Cinta Kebumen (ACK) pada acara Kopdar ACK pada 12 September 2010. Sumber : http://facebumen.com/kesenian-menthiet/
Semarang Night Carnival (SNC) adalah event tahunan yang diselenggarakan untuk menyambut hari jadi Kota Semarang. Event ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2011 oleh Disbudpar Kota Semarang. Setiap tahun, event ini diikuti oleh ratusan peserta karnaval dari berbagai sekolah dengan berbagai kreasi kostum yang unik dan menarik. Event ini biasanya diadakan pada minggu pertama bulan Mei sebagai salah satu agenda memperingati hari jadi Kota Semarang. Sumber : http://hellosemarang.com/10-acara-unik-di-semarang-yang-wajib-ditonton/
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Masdiana Safitri mengatakan, diangkatnya festival BKB merupakan upaya untuk mendorong peningkatan jumlah wisatawan di Kota Lunpia. Melalui festival itu, Masdiana ingin menyuguhkan wisata air bagi warga dan wisatawan. Potensi wisata air di Sungai BKB itu sangat besar sehingga digelarkan Festival Banjir Kanal Barat. Acara ini sudah menjadi agenda rutin tahunan sejak beberapa tahun terakhir. Festival BKB tahun ini akan berbeda dibanding sebelumnya. Masdiana menyebutkan, lokasinya dipindah ke dekat Madukoro karena lokasi yang lama terjadi pendangkalan. Pasalnya, nantinya akan ada lomba perahu hias yang merupakan acara inti dari festival. Selain perubahan lokasi, pada 2018 ini juga tidak dilakukan penerbangan lampion sebagaimana tahun sebelumnya. Acara tersebut kemudian diganti dengan penyalaan lentera di atas air (water lantern). Dalam pelaksanaannya nanti, Disbudpar bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semara...
Pasar Imlek Semawis merupakan event tahunan yang diselenggarakan pertama kali tahuun 2004 untuk menyambut ditetapkannya Imlek sebagai hari libur nasional. Kurang lebih selama sepekan, event ini diadakan di daerah Pecinan, Kota Semarang. Beragam pertunjukkan dan kuliner yang unik bisa ditemui di sini, misalnya: pertunjukan barong sai, pertunjukan wayang potehi, aneka lampion dan kuliner khas peranakan Tionghoa bisa dinikmati di sini. Pasar Imlek Semawis biasanya diadakan selama sepekan menjelang perayaan Imlek. Sumber : http://hellosemarang.com/10-acara-unik-di-semarang-yang-wajib-ditonton/
Acara tahunan ini diselenggarakan untuk memperingati pendaratan Laksamana Cheng Ho di Semarang. Meski secara historis masih menjadi perdebatan, namun masyarakat Tionghoa meyakini bahwa Laksamana Cheng Ho atau Sam Poo pernah mendarat di Semarang pada bulan keenam penanggalan Imlek. Puncak acara berupa arak-arakan duplikat patung Cheng Ho dari Klenteng Tay KAk Sie menuju Klenteng Sam Poo Kong. Selain itu juga, acara ini juga dimeriahkan berbagai pertunjukan barongsai dari warga keturunan Thionghoa di Semarang Sumber : http://hellosemarang.com/10-acara-unik-di-semarang-yang-wajib-ditonton/