Bapandung adalah salah satu seni teater tradisional dari Kalimantan Selatan yang hampir punah. Selain bapandung, seni teater tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan ialah mamanda, japin carita, wayang gong, dll. Bapandung sendiri berasal dari Kabupaten Tapin yang sering dimainkan di kampung-kampung. Walaupun hampir punah, bapandung ini kerap dimainkan diacara-acara pemerintah ataupun di jadikan perlombaan antar sekolah. Teater bapandung ini berupa monolog yang menggunakan bahasa Banjar. Namun, bapandung ini berbeda dengan bercerita bahasa banjar. Kalau bercerita pemain condong sebagai objek penikmat kisah, sedangkan bapandung lebih ke seni keterampilan bercerita seperti, menirukan tingkah laku seseorang dsb. Pemain bapandung disebut juga pandung. Seorang pandung pun bebas ingin menampilan apa, hanya saja harus sesuai dengan situasi dan kondisi. #OSKMITB2018
Meniti tali berbentuk pita atau slackline kini jadi tren. Tren dari luar negeri itu kini merambah ke Indonesia. Namun ternyata Suku Bajau lebih dulu melakukannya. Bahkan mereka melakukannya benar-benar di atas tali. Ini bahkan menjadi bagian dari pekerjaan mereka, yang mayoritas nelayan. Titi tali bahkan menjadi budaya, termasuk di masyarakat Bajau Kotabaru. Namun tak semua anggota masyarakat Bajau di pesisir selatan Kalimantan Selatan kini piawai melakukannya. Galib adalah salah satu dari beberapa warga Suku Bajau yang mahir meniti tali. Kendati usianya lebih dari setengah abad, dia masih mahir melakukan atraksi meniti tali yang diameternya tidak lebih dari 12 milimeter atau sebesar ibu jari. Atraksi titi tali sepanjang lima meter dipertontonkan Galib di area Siringlaut dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-67 Kabupaten Kotabaru. Atraksi Galib membuat kagum masyarakat Kotabaru yang menyaksikannya. Iringan musik tradisional khas Suku Bajau membuat atraksi titi tali makin menarik...
Festival ini diselenggarakan di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Jaraknya lumayan jauh dari Banjarmasin, sekitar 6 jam perjalanan darat atau sekitar 231 kilometer. Meskipun begitu, wisatawan tidak akan kecewa ketika menonton festival ini di kota Tanjung, ibukota Tabalong. Tahun ini, festival etnik tabalong diselenggarakan sepekan pada 1 hingga 8 Juli 2018. Menampilkan karnaval kostum terutama dari budaya dayak dan banjar, festival etnik ini diperkirakan akan menarik minat wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara. Selain karnaval busana, juga ada kegiatan perlombaan, pameran kebudayaan lokal, musik, tarian, dan lain-lain. Bagian penggemar fotografi, tentu tidak akan melewatkan mengunjungi festival ini untuk mengabadikan berbagai momen menarik. Sumber : https://www.idntimes.com/travel/journal/agung-setya-1/festival-budaya-adat-di-kalimantan-yang-wajib-disambangi-c1c2/full
Buku ini membahas tentang salah satu budaya bangsa, untuk meningkatkan penyebarluasan informasi mengenai budaya bangsa melalui Album Seni Wayang Banjar kepada masyarakat, sebagai salah satu upaya memperluas cakrawala budaya. Dengan dipilihnya wayang Banjar sebagai objek tulisan dalam buku ini, diharapkan wayang yang belum banyak dikenal oleh masyarakat luas akan lebih memasyarakat sehingga orang yang selama ini lebih mengenal wayang sebagai produk budaya Jawa, Bali, dan Sunda akan mengetahui bahwa etnis Banjar juga memiliki wayang sebagai salah satu hasil budaya masyarakat tersebut. Sumber: Mujiyat, Mujiyat and Sondari, Koko (2002) Album wayang kulit Banjar. Direktorat Tradisi dan Kepercayaan, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/8166/
Tradisi budaya tanglong adalah sebuah tradisi budaya dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dan malam Lailatul Qadr. ‪Dalam masyarakat Kabupaten Balangan, Tanglong dikenal sebagai sebuah ornament atau replika atau miniatur atau lebih mirip dengan lampion, dengan berbagai bentuk dan model yang dikemas dalam nuansa Islami. Seperti dalam bentuk miniatur masjid, onta, manusia berbusana muslim, rumah adat Banjar, beduk, pohon kurma, gowa hira, hingga bentuk replika burung buraq. ‪Tradisi Tanglong kerap dilaksanakan pada malam ke 21 Ramadhan, atau dikenal dengan malam Nuzulul Quran, ataupun malam salikuran hingga menjelang lebaran. Dimana pada malam-malam tersebut dikenal pula sebagai malam Lailatul Qadar. Sebab di malam-malam itu pula Allah SWT menjanjikan akan menurunkan Lailatul Qadar, sebagai malam paling dinanti dan diimpikan umat muslim di segala semesta alam. Guna menyambut kemeriahan Ramadhan dan malam-malam Lailatul Qad...
Konon kesenian ini merupakan pengaruh kebudayaan Tionghoa. Kesenian bercerita dari Tionghoa ini datang bersamaan dengan para pedagang Tionghoa yang sekitar tahun 1816 datang ke Banjar hingga ke Amuntai. Alkisah, di Amuntai, Raden Ngabe bertemu pedagang China yang mengalunkan cerita China. Dalam pertemuan enam bulan kemudian, Raden Ngabe mendapatkan salinan syair China tersebut.Sejak itulah Raden Ngabe mempelajari dan melantunkannya, tanpa iringan tarbang. Lamut mulai berkembang setelah warga minta dimainkan setiap kali panen padi berhasil baik. Ketika kesenian hadrah masuk di daerah ini, lamut mendapat iringan terbang. Seni bertutur itu disebut lamut karasmin karena menjadi hiburan pada perkawinan, hari besar keagamaan, maupun acara nasional. Lamut juga digunakan dalam proses batatamba (penyembuhan penyakit). Orang yang punya hajat dan terkabul biasanya juga mengundang palamutan. Kesenian Lamut merupakan salah satu jenis kesenian Banjar yang hamper punah. Nama Lamut diambil dari nama...