Sesenggak merupakan karya lisan atau yang dikenal juga dengan pribahasa yang dimiliki oleh suku Sasak, Lombok. Suku sasak biasanya menggunakan sesengggak sasak sebagai bentuk penyampaian atau mengekspresikan hal-hal penting dengan cara yang baik. Contoh dari sesenggak sasak: Buaq ate kembang mate "Buah hati kembang mata" Alus-alus tain jaran "Ramah dalam bersikap namun ada maksud lain dalam hatinya" Beriuk tinjal ngumbang surak "Bergotong royong untuk kepentingan bersama". sumber: http://murdiah-lombok.blogspot.com/
khitpbah merupakan ajang adu bakat santri untuk menjadi generasi muda yang tangguh cerdas dan beradi di depan, khitobah juga dapt dikategorikan sebagai wadah mengasah diri, mengasah mental dan uji mental, biasanya khithobah dilakaukan pada malam jum'at ketika kegiatan santri libur, untuk terima kasih bigrospace
Alalabang merupakan tradisi yang berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Tradisi ini merupakan tradisi lisan berpantung dengan menggunakan sajian topeng dalang. Kesenian yang menyajikan sastra lisan dari satu rumah ke rumah yang lain. Bentuk keseniannya bermacam-macam ada yang menyanyi tanpa iring-iringan musik, ada juga melantunkan syair-syair agama dengan pukulan 3 buah gendhang rebana, dan ada berupa rombongan anak-anak kecil, 2 anak di depan berpakaian pengantin sedang yang lainnya bertindak sebagai penyanyi cilik. Masing-masing wilayah mempunyai bentuk alalabang yang berbeda. Lebih-lebih rombongan alalabang, akan banyak menyedot penonton, ketika para rombongan itu membawakan sebuah kesenian topeng dalang
Hadro adalah salah satu kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Desa Bojong Kecamatan Bungbulang, merupakan perpadua antara budaya Parsi (Timur Tengah) dengan budaya Priangan. Kesenian ini diiringi oleh tabuhan rebana, tilingtik, kempring, kompeang, bangsing, terompet dan bajidor (beduk kecil). Sementara lagu-lagunya merupakan gubahan dari karya Syeh Jafar Albarjanji, yang lebih dikenal dengan Kitab Barjanji. Selain tabuhan dan lagu, Hadro juga dibarengi dengan tarian yang gerakannya sangat didominasi oleh gerakan pencak silat (penca). Para penari yang jumlahnya sekitar 40 orang itu berpakaian kampret putih dan bercelana hitam, serta menggunakan totopong (ikat kepala), layaknya pemain silat. Yang membedakannya, para penari Hadro selalu menggunakan selendang berwarna merah. enurut catatan para penggerak kesenian Hadro, kesenian ini diciptakan sekitar tahun 1917 oleh K.H. Ahmad Sayuti, K.H. Sura, dan Pak Sastra, yang berasal dari Tanjung Singuru, Samarang Garut, untuk tu...
Dolalak banyak diperkirakan berasal dari kota-kota tangga nada Do-la-la, kemudain diucapkan dengan lafal daerah menjadi dolalak. Pengucapan/sebutan tersebut ada yang berpendapat alur kesenian tradisional pada waktu itu banyak disenagi atau diminati oleh serdadu Belanda yang berada di wilayah Purworejo. Bahkan ada yang beranggapan kesenian tradisional tersebut diciptakan sedikit banyak atas pengaruh kehidupan tangsi, sehingga model pakaian dan perlengkapannya ada kesamaan dengan pakaian serdadu Belanda. Dolalak saat ini baru dikenal oleh masyarakat Purworejo dan sekitarnya. Kesenian tersebut telah mengalami pasang surut. Saat ini kesenian itu banyak dipentaskan saa ada hajatan atau upacara hari besar atau menyambut kedatangan tamu. Mendem merupakan bagian dari kesenian itu yang banyak di tunggu oleh penontonnya, terlebih jika penarinya para gadis.
Didek merupakan salah satu tradisi lisan milik masyarakat Selayar yang biasa dipertunjukkan pada upacara pesta panen dan upacara-upacara tetentu yang biasa dilakukan oleh pihak Kerajaan. Dari segi klimatoogis dide adalah kosa kata bahasa Makassar dialek Selayar yang dalam Bahasa Indonesia berarti kegembiraan; ungkapan rasa gembira, rasa senang dan rasa bahagia karena memperoleh sesuatu. Didek adalah sebuah pertunjukan yang memiliki kemiripan dengan pantun akan tetapi tidak mengikuti kaidah pantun. Didek disajikan dalam bentuk kelong berbalasan yang ditandai dengan adanya kosa kata “kelong” yang muncul pada setiap awal tuturan padide (pemain dide) kelong dalam bahasa Makassar dan elong dalam bahasa bugis jika diartikan dlam bahasa Indonesia adalah nyanyian.Pengertian kelong yang tercantum dalam kamus Makassar- Indonesia adalah sanjak atau syair 1995;197. Kelong menurut maknum (2012;73) adalah bentuk kebahasaan yang mempunyai pola tertentu, diungkapkan dengan cara melagukan dan mengan...
Konon kesenian ini merupakan pengaruh kebudayaan Tionghoa. Kesenian bercerita dari Tionghoa ini datang bersamaan dengan para pedagang Tionghoa yang sekitar tahun 1816 datang ke Banjar hingga ke Amuntai. Alkisah, di Amuntai, Raden Ngabe bertemu pedagang China yang mengalunkan cerita China. Dalam pertemuan enam bulan kemudian, Raden Ngabe mendapatkan salinan syair China tersebut.Sejak itulah Raden Ngabe mempelajari dan melantunkannya, tanpa iringan tarbang. Lamut mulai berkembang setelah warga minta dimainkan setiap kali panen padi berhasil baik. Ketika kesenian hadrah masuk di daerah ini, lamut mendapat iringan terbang. Seni bertutur itu disebut lamut karasmin karena menjadi hiburan pada perkawinan, hari besar keagamaan, maupun acara nasional. Lamut juga digunakan dalam proses batatamba (penyembuhan penyakit). Orang yang punya hajat dan terkabul biasanya juga mengundang palamutan. Kesenian Lamut merupakan salah satu jenis kesenian Banjar yang hamper punah. Nama Lamut diambil dari nama...
Permainan yang mengandung pola gerakan bolak-balik, misalnya maju mundur, kiri-kanan, dan sebagainya yang akhirnya kembali ke tempat semula.
Tari Moide-ide adalah suatu tarian yang disertai nyanyian.Dimana orang banyak berkumpul dalam bentuk lingkaran. Setiap peserta yang ikut berpegang pada suatu tali dan pada tali itu terdapatlah sebuah cincin yang diedar mengelilingi peserta tarian. Bentuk nyanyian dalan bentuk nyanyian kepahlawanan, percintaan, dan nasehat ataupun bentuk syair.