3.355 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Parika
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Berkunjung ke Buton, rasanya belum lengkap jika tidak menyaksikan ritual parika, yakni panen padi ladang yang merupakan warisan leluhur di Buton sejak dahulu kala. Dalam tradisi panen padi, penduduk akan bergotong royong membantu, dengan imbalan setiap mendapatkan 4 ikat padi, maka pemilik lahan akan mendapatkan 3 ikat, sedang penduduk mendapatkan 1 ikat. Penyebutan untuk 1 ikat padi disebut kakabe, dalam praktiknya ada yang dikenal dengan kakabe wasuamba dan kakabe ngkamaru. Setiap 2 kakabe yang disatukan disebut 1 kagaa. Setiap 2 kagaa disebut sekalima.   Sumber: http://greatbuton.blogspot.co.id/

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Pesta Adat Kande Tompa
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Acara Kande Tompa ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Pekande-kandea yang di gelar lebih dahulu yaitu pada sore hari di tempat yang sama. Kande Tompa menurut masyarakat setempat adalah proses perkenalan muda-mudi. Dimana para gadis-gadis dari desa Tolandona menyiapkan talam berisi makanan, kemudian para pria datang dan disuapi oleh para gadis Setelah disuapi, maka para pria memberikan uang sebagai jasa dari suapan yang di berikan oleh para gadis. Untuk besarannya, sesuai kerelaan masing-masing. Acara Kande Tompa sudah di lakukan oleh masyarakat turun temurun. Acara ini dilaksanakan pada hari ke tujuh pasca lebaran idhul fitri.   Sumber: http://greatbuton.blogspot.co.id/

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Mosonggi
Ritual Ritual
Sulawesi Tenggara

Masyarakat Tolaki punya cara khas untuk menikmati sinonggi, yang disebut mosonggi, yaitu menyuap sinonggi dengan tangan, menyeruput kuah langsung dari piring atau mangkuk, sambil duduk di lantai. Tradisi mosonggi biasa dilakukan pada saat makan bersama keluarga atau perayaan.   Sumber: http://www.triptrus.com/news/menikmati-sagu-dari-barat-sampai-ke-timur  

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Kalindaqdaq
Ritual Ritual
Sulawesi Barat

Sejak dahulu kala, menelisik keunikan tradisi mandar, salah satunya tercermin pada kegemaran penduduknya yang bila berinteraksi dengan sesama, senang menggunakan perumpamaan ketika hendak menyampaikan keinginannya dan bahkan sering juga di lantunkan dalam acara kegiatan mappatammaq/to messawe.  Yang dimana berupa sindiran – sindiran yang bisa membuat para setiap to messawe tersipu malu dengan mendengar lantunan kalindaqdaq. Kalindaqdaq ini terkadang bernuansa sebuah puisi, rayuan kepada wanita, dan bahkan terkadang juga berisikan motivasi atau semangat kepada pejuang ketika dalam masa masa perjuangan di jaman perebutan kekuasaan atau wilayah kerajaan para raja – raja di mandar. Sumber:https://orauros.blogspot.co.id/2016/05/tradisi-yang-ada-di-suku-mandar.html  

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Sayyang Pattu'du
Ritual Ritual
Sulawesi Barat

Tradisi  Sayyang Pattu'du  atau "kuda menari" adalah tradisi syukuran terhadap anak-anak yang berhasil mengkhatamkan Alquran sebanyak 30 juz. Syukuran itu dilakukan dalam bentuk arakan keliling kampung dengan menggunakan seekor kuda yang menari di bawah lantunan irama para pengiringnya. Tradisi ini selain dipakai dalam rangkah khataman Alquran, juga bisa dijumpai pada acara pernikahan ( tokaweng ). Masyarakat Mandar meyakini khataman Alquran dan prosesi adat  Sayyang Pattu’du  punya pertalian erat. Bahkan, tidak sedikit orang Mandar yang berdiam di luar Sulawesi Barat rela datang kembali ke kampung halamannya demi mengikuti tradisi  Sayyang Pattu'du . Sumber: https://news.okezone.com/read/2016/02/18/340/1315004/mengenal-lima-tradisi-unik-suku-mandar-di-sulawesi-barat?page=1

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Perahu Sandeq
Ritual Ritual
Sulawesi Barat

Perahu  Sandeq  merupakan simbol kehebatan maritim orang Mandar. Kehebatan para pelaut ulung tanah Mandar dibuktikan melalui pelayaran yang menggunakan perahu bercadik tersebut.  Sandeq  kerap digunakan untuk mencari nafkah sehari-hari di tengah luasnya lautan, bahkan laut terdalam sekalipun. Sejarah mencatat, Perahu  Sandeq  sanggup berlayar hingga ke Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, Amerika Serikat bahkan hingga ke Madagaskar, Afrika Selatan. Sumber: https://news.okezone.com/read/2016/02/18/340/1315004/mengenal-lima-tradisi-unik-suku-mandar-di-sulawesi-barat?page=1

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Ilmu Pelet Dan Doti Mandar
Ritual Ritual
Sulawesi Barat

'' Tambako tuo di lita, tuo leppang. iyyau na porannu na pobalisa I Cicci pandeng mawarraq, nasengaq na salili di lalang tindo na. Barakkaq kumpayakum''. Ini adalah salah satu contoh penggalan mantra pelet/pengasihan dalam komunitas masyarakat Mandar. Lalu seperti apa ilmu pelet ditinjau dari kacamata kekinian? Masihkah kemudian relevan untuk dilestarikan, ataukah harus dibuang jauh karena kita sudah lebih mengedepankan logika dan otak dalam berpikir? Membincang soal ilmu pelet dan yang berkaitan dengan dunia supranatural maka siapa yang tidak mengenal suku Mandar, tidak kemudian membanggakan suku ini sebagai suku yang paling hebat soal dunia yang selalu tidak bisa dilogikakan ini. Namun hampir semua orang di jazirah Sulawesi mengenal suku Mandar sebagai suku yang identik dengan ilmu yang tak kasat mata ini. Entah mengapa hal tersebut dapat terbentuk di persepsi orang-orang. Pencitraan adalah hal yang terbentuk dari pengalaman dan hal ini telah berlaku dan...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Upacara Adat Cakkuriri Kerajaan Sendana Di Desa Puttada
Ritual Ritual
Sulawesi Barat

Upacara adat ini sangat langka, betapa tidak upacara hanya dilaksanakan satu kali dalam lima tahun dan merupakan satu-satunya acara tradisi yang diselenggarakan dan berhubungan dengan kerajaan Sendana. Acara yang dilaksanakan oleh pihak Pappuangang Puttada di desa Puttada, kecamatan Sendana ini didahului oleh ritual membunyi-bunyikan alat musik, beragam alat musik tradisi tampak, mulai dari calong, rebana, kecapi, dan alat musik serupa suling, uniknya acara pendahuluan ini dilakoni oleh kaum hawa atau ibu-ibu, dengan meletakkan dan membakar dupa sebelumnya. Acara pertama didahului dengan pemotongan hewan kerbau (manggere’ terong), ritual yang hampir ditemui dalam acara-acara tradisi kuno yang ada di Mandar, Sulawesi Barat, seperti Massumaya yang dilakukan oleh masyarakat adat di Mosso, salah satu banua kaiyyang di kerajaan Balanipa,  pemotongan hewan berukuran besar biasanya menunjukkan skala kebesaran acara yang dilaksanakan. Tahun ini upacara adat Cakkuriri...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Baliya Jinja
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Upacara adat  Baliya Jinja  adalah sebuah ritual pengobatan bersifat nonmedis yang sudah dikenal masyarakat Suku Kaili sejak ratusan tahun lalu. Sebelum adanya rumah sakit, upacara ini diandalkan masyarakat untuk mendapatkan petunjuk dari nenek moyang terkait bagaimana melunturkan penyakit-penyakit yang menyerang tubuh. “Tradisi ini masih dilestarikan. Misalnya siapa anak perempuan yang mau (belajar upacara  Baliya ) di keluarga. Ritual ini dipimpin oleh seorang dukun atau tetua yang disebut  Tina Nu Baliya . Sang dukun biasanya mengenakan seragam yang terdiri dari sarung dan baju ari fuya (sinjulo) berwarna putih dan destar (kudung) berwarna merah. Di dalam Ritual  Baliya   Jinja ,  Tina Nu Baliya  akan duduk mengelilingi si penderita. Sementara itu, tiga orang lainnya bertugas meniup seruling, memukul tambur dan gong. Sebisa mungkin alunan musik dimainkan dengan lemah lembut. Lirik nyanyiannya berisikan pujian-pujian yang d...

avatar
Fennec_fox