236 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Mangure Lawik
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Mangure Lawik merupakan kearifan lokal yang dilaksanakan masyarakat Tapanuli Tengah dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Dalam tradisi ini juga harapan, keinginan, agar masyarakat terhindar dari malapetaka yang menimpa mereka sehingga untuk mencegah hal tersebut sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka diperlukan dari tradisi tumbuhan atau sedekah laut.

avatar
OSKM18_16018425_HAFIZHIBNU RIYANTO
Gambar Entri
Mangure Lawik
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Mangure Lawik merupakan kearifan lokal yang dilaksanakan masyarakat Tapanuli Tengah dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Dalam tradisi ini juga harapan, keinginan, agar masyarakat terhindar dari malapetaka yang menimpa mereka sehingga untuk mencegah hal tersebut sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka diperlukan dari tradisi tumbuhan atau sedekah laut.

avatar
OSKM18_16018425_HAFIZHIBNU RIYANTO
Gambar Entri
Mangure Lawik
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Mangure Lawik merupakan kearifan lokal yang dilaksanakan masyarakat Tapanuli Tengah dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Dalam tradisi ini juga harapan, keinginan, agar masyarakat terhindar dari malapetaka yang menimpa mereka sehingga untuk mencegah hal tersebut sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka diperlukan dari tradisi tumbuhan atau sedekah laut.

avatar
OSKM18_16018425_HAFIZHIBNU RIYANTO
Gambar Entri
Mangure Lawik
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Mangure Lawik merupakan kearifan lokal yang dilaksanakan masyarakat Tapanuli Tengah dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Dalam tradisi ini juga harapan, keinginan, agar masyarakat terhindar dari malapetaka yang menimpa mereka sehingga untuk mencegah hal tersebut sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka diperlukan dari tradisi tumbuhan atau sedekah laut. #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16018425_HAFIZHIBNU RIYANTO
Gambar Entri
Jaga Bondar
Ritual Ritual
Sumatera Utara

jaga bondar atau menjaga tali air merupakan kearifan lokal turun temurun yang dilaksanakan masyarakat yang meyakini bahwa tali air itu milik bersama yang harus dijaga dan dibagi secara adil ke persawahan penduduk. kesempatan terpenting dari pengolahan sistem bondar ini adalah larangan merusak hutan yang ada, terutama di hulu sungai dan di sepanjang daerah aliran tali air   #OSKMITB2018

avatar
Oskm18_19818186_jonathan
Gambar Entri
Sipaha Lima
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Sipaha Lima merupakan salah satu situasi upacara suci yang biasa dilakukan oleh masyarakat yang menganut kepercayaan Malim (Parmalim). Sipaha Lima ini dikenal sebagai ritual sacral agama leluhur suku Batak di Sumatera khususnya daerah tapanuli. Tradisi ini dilakukan sebagai ucapan syukur atas rejeki, kesehatan, dan keselamatan sepanjang tahun kepada Debata Mula Jadi Na Bolon / Tuhan Yang Maha Esa. Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, tradisi ini sudah dilakukan para penganut Parmalim sejak ribuan tahun yang lalu. Kepercayaan Parmalim itu sendiei adalah kepercayaan asli masyarakat Batak pada zaman dahulu. Tradisi Sipaha Lima ini pertama kali diperkenalkan oleh Raja Sisingamangaraja XII. Beliau merupakan salah satu pahlawaan nasional dan pemimpin masyarakat Batak, yang merupakan penganut kepercayaan Parmalim. Pada saat itu penganut kepercayaan Parmalim masih menyebar di berbagai tempat. Keadaan inilah yang kemudian membuat Raja Sisingamangaraja XII memberi...

avatar
OSKM_19818191_Nathaniel Hutauruk
Gambar Entri
Tepung Tawar
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Tepung tawar merupakan sebuah upacara adat Melayu, namun utamanya sering dilakukan oleh orang Melayu Deli. Biasanya dilakukan ketika adanya acara spesial, seperti pernikahan, khitanan, memberikan nama kepada anak, syukuran, dll. Nama tepung tawar berasal dari salah satu bahan yang digunakan di dalam resep tepung tawar tersebut, yakni berupa tepung beras yang dicampurkan dengan air. Dikarenakan sebagian besar Melayu Deli menganut agama Islam, biasanya acara tepung tawar dilakukan dengan adanya lantunan shalawat Nabi. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam upacara tepung tawar itu berupa: Bunga/kembang setaman Beras kuning/nasi kuning Daun sidingin-dingin (Cocor bebek) Air Tepung beras Balai-balai (Tempat duduk) Bahan-bahan yang disebutkan di atas memiliki makna intrinsik di dalamnya, seperti berikut:  Bunga setaman digunakan sehingga yang ditepung tawari tersebut menjadi harum namanya.  Beras kuning meru...

avatar
OSKM_16118107_Sulthan Rafi Ibrahim
Gambar Entri
Tradisi Manghabia dalam Suku Batak Toba
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Manghabia adalah tradisi suku Batak Toba yang jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia. Tradisi ini masih dijalankan sampai sekarang. Manghabia adalah salah satu bentuk perkawinan yg dianut pada suku Batak Toba, dimana jika suaminya meninggal dunia dan dari suaminya tersebut masih ada adik laki-laki yg belum menikah, maka untuk menjaga agar istri siangnya tersebut tidak menikah lagi dengan laki-laki lain yang berakibat berpindahnya harta peninggalan suami yang meninggal tersebut dan anak-anak yang ditinggalkan ayahnya akan mempunyai ayah tiri dari kerabat marga lain, maka adik laki laki nya tersebut akan dikawinkan dengan istri abangnya. Secara singkat, M anghabia = Adik laki-laki mengawini istri abangnya yang sudah meninggal dunia.   #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_16518089_David | Ignatius David Partogi
Gambar Entri
Tradisi Tutur Siwaluh Suku Karo
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Tutur Siwaluh (harafiah: tutur delapan) merupakan sistem kekerabatan masyarakat Karo yang terdiri dari delapan golongan : puang kalimbubu kalimbubu senina sembuyak senina sipemeren senina sipengalon anak beru anak beru menteri Tutur Siwaluh merupakan konsep yang mirip dengan Rakut Sitelu (harafiah: ikatan tiga) yang membagi orang Karo menjadi tiga peran: kalimbubu anak beru senina Ketiga peran ini digunakan kembali dalam Tutur Siwaluh. Kedua sistem ini dapat dimengerti dalam sebuah rumah tangga Karo. Pihak pemberi mempelai perempuan dinamakan Kalimbubu, sementara yang mengambil mempelai perempuan tersebut atau pemberi mempelai laki-laki adalah Anak Beru. Namun, kedua peran ini tidak terbatas dalam keluarga inti si perempuan atau si laki-laki saja. Dalam tradisi pesta adat masyarakat Karo, peran Kalimbubu dan Anak Beru terekstensi ke seluruh penduduk yang mempunyai kekerabatan dan marga yang sama de...

avatar
OSKM18_16718277_Agrifa Agrifa Imanuel