Ngangkat merupakan bagian dari upacara Nyelamkeun (khitanan) khusus bagi anak perempuan di Kabupaten Garut. Biasanya dilakukan pada hari ketiga setelah panen padi selesai, pagi-pagi sekali Lesung dan Halu sudah dipindahkan dari Saung Lisung ke Saung Goong, yaitu tempat menyimpan Gamelan Goong kabuyutan. Sebelum Lesung dipindahkan sebelumynya para warga setempat secara bergotong royong membangun bangunan yang ada kaitannya dengan upacara nyelamkeun diiringi Gamelan Goong Kabuyutan yang terus ngageder (dibunyikan). Di Saung Goong ini telah tersedia kapur sirih yang disimpan pada suatu tempat yang disebut Cege atau Tampekan (tempat lamareun atau kapur sirih). Selain itu disediakan pula Bokor yang berisi Beras Kuning, yaitu nasi kuning dan nasi pera dari beras merah, pisang beberapa hoyat (sikat), macam-macam kue yang disimpan pada piring dan di atas nyiru (niru),parupuyan (pendupaan) yang disimpan di dekat kepala lisung (hulu lisung). Para Taweu yaitu Ibu anak yang akan disunat, me...
Pada hari Minggu (14/12) Kota Tasikmalaya dimeriahkan dengan adanya Karnaval Tasikmalaya Creative Festival (TCF). Karnaval yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya itu diikuti sekitar 600 peserta. Karnaval tersebut terdiri dari kategori creative person dan seni budaya. Sementara pesertanya dari pegawai perbankan, perhotelan, instansi pemerintah, pelajar dan lainnya. Pelaksanaan karnaval akan dimulai pukul 08.00. Peserta berangkat dari Tifosi Futsal Tasikmalaya. Dari Jalan KHZ Mustofa itu peserta akan berjalan kaki menuju Tugu Adipura berkahir di Halaman eks Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya di Jalan Pemuda Kota Tasikmalaya. Di eks gedung dewan itu juga ada pertunjukan kesenian. Selama kegiatan Tasikmalaya Creative Festival 2014 juga diadakan lomba fotografi on the spot .
Pernikahan adalah satu ritual sakral dimana dua insan dipertemukan dalam satu ikatan. Laki-laki dan perempuan dinikahkan menggunakan syariat agama dan juga dikaitkan dengan adat budaya setempat. Dalam budaya Bugis Makassar, proses Perkawinan atau pernikahan dimulai dari : A'manu'-manu'. Keluarga pihak laki-laki berkunjung kerumah pihak perempuan untuk meminang gadisnya. Acara ini merupakan rangkaian awal dari pernikahan, dalam bahasa Indonesia sama dengan kata "Melamar". Appanai Pesa'-pesa'. Pada hari yang telah ditentukan pihak keluarga "Bajuang Bunting Buru'nea" (calon pengantin laki-laki) berkunjung kembali kerumah 'Bajuang Bunting Bainea" (calon pengantin perempuan) untuk membuat kesepakatan dalam hal pesta perkawinan (mahar,dll). Appanai' Roko'. Berselang beberapa hari setelah ada kesepakatan kedua belah pihak, kerabat keluarga dipimpin seorang "Tau Toata" (orang yang dituakan) berpakaian Baju Bodo, mengantar "Doi Ripanai" (uang belanja) kerumah pihak perempuan dan selanjutnya m...
Maccera’ Siwanua Maccera’ Siwanuamerupakan salah satu kebudayaan yang ada di Sulawesi-Selatan tepatnya di Kabupaten Pinrang. Tradisi ini dilakukan satu kali dalam delapan tahun sebagai pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Esa atas rezeki yang telah diberikan. Seiring perkembangan zaman tradisi ini dilaksanakan sekali dalam lima tahun mengikuti pemilihan pilkada yaitu sekali dalam lima tahun. Maccera’ Siwanua menunjukkan bahwa betapa kayanya kita dengan kebudayaan-kebudayan di Sulawesi-Selatan. Sebagaimana Maccera’ Siwanua ini terdapat nilai-nilai dan kearifan lokal yaitu nilai social kemasyarakat orang-orang terdahulu yang saling berkelompok dan saling menhormati satu sama lain serta bersahabat dengan alam. Dimana jika tradisi ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi mara bahaya seperti gagal panen, timbulnya suatu penyakit yang akan diderita oleh masyarakat misalnya penyakit gila.
“Cuit..cuit..cuit…”, suara burung terdengar indah di pagi hari yang cerah itu. Selintas siulan burung lainnya pun membalas dengan bersahut-sahutan. Udara yang begitu segar diselingi angin semilir mengawali hari itu dengan nyamannya. Matahari pun tak mau kalah memamerkan pesonanya, hangat dan berpadu mesra dengan sejuknya sebuah desa di Lembah Baliem. Pagi itu sangatlah berkesan, terutama bagi wisatawan yang terbiasa dengan keramaian kota dan bisingnya metropolitan. Desa ini sangat damai dan tentram. Desa cantik ini bernama Desa Kurulu. Sebuah desa yang menjadi tempat tinggal bagi salah satu keluarga dari Suku Dani, suku terbesar di Papua yang terdapat di Lembah Baliem. Semua warga desa ini sebenarnya masih mempunyai hubungan keluarga. Mereka telah hidup sejak jaman purbakala dan tetap bertahan dengan budaya aslinya di tempat ini hingga jaman modern. Desa ini pun menjadi salah satu desa yang memiliki jumlah keluarga cukup besar, bila dibandingkan dengan des...
Suku Kajang Ammatoa terletak di kabupaten Bulukumba, Kecamatan Kajang, Sulawesi Selatan. Desa ini dinamakan Tana Toa yang merupakan tanah yang tertua di dunia dikarenakan kepercayaan masyarakat adatnya. Secara geografis, luas wilayah Desa Kajang Ammatoa sekitar 331,17 ha dan memiliki kondisi hutan yang sangat lebat. Hampir seluruh dusun yang berada di dalamnya di kelilingi hutan dan tidak ada jalan beraspal di dalam kawasan ini. Kawasan adat masyarakat Kajang berada dalam wilayah administrasi Desa Tana Toa, berjarak 56 km dari kota Bulukumba. Di antara suku yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan, Suku Ammatoa Kajang merupakan salah satu kelompok masyarakat yang kokoh memegang tradisinya. Bagi para wisatawan yang hendak mengunjungi Suku Kajang Ammatoa Sulsel diwajibkan berpakaian serba hitam dari atasan sampai bawahan, karena hal itu sudah menjadi identitas masayarakat Suku Ammatoa Kajang. Spesifikasinya terdapat pada atribut yang dikena...
Datanglah ke Kota Bau-bau. Di kota kecil inilah komplek kerajaan/Kesultanan Buton berada. Terletak di puncak bukit dan menghadap ke Selat Buton, penduduk setempat menyebutnya keraton dan aura kemegahannya masih terasa nyata. Namun tidak disangka, dibalik kokohnya benteng kesultanan tercium aroma budaya demokrasi yang luhur. Iklim demokrasi yang telah tercipta di Kesultanan Buton, jauh sebelum Indonesia lahir. Meski ada tiga golongan yang berbeda tugas, Sultan Buton tidak selalu diangkat dari keturunan sebelumnya, melainkan tergantung pada rapat anggota dewan legislatif yang berada di tangan golongan Walaka. Beberapa sultan konon dicopot dan dihukum karena di nilai melakukan pelanggaran. Budaya dan system demokrasi yang berkembang di kerajaan/kesultanan Buton ditopang dengan dua struktur golongan, yaitu, golongan bangsawan atau kaomu (pemegang adat dan pengawas pemerintahan yang dijalankan oleh sultan) dan golongan walaka atau rakyat biasa. Susunan kekerabata...
Batagak Pangulu merupakan upacara adat Minangkabau Untuk mengangkat pimpinan sebuah suku ,yang diadakan besar-besaran Yang dengan memotong kerbau. Pada dasarnya Minang kabau sukunya berdasarkan garis keturunan Ibu itu lah sebab nya Minangkabau sering disebut Adanya Istilah Bundo kanduang (Bunda Kanduang).Untuk setiap anak kepada Paman nya yang sama suku biasanya di panggil dengan Mamak.Mamak bisa jadi dari Saudara Ibu /mama. Misalkan Mama kita punya saudara laki ‘Maka anaknya bisa memanggilnya ‘dengan sebutan Mamak. Sedangkan Istilah Pangulu adalah merupakan pinpinan dari satu suku yang sama. dalam Pengangkatan nya biasa nya diadakan pesta. dengan sebutan BATAGAK PANGULU. Artinya acara pengangkatan Pangulu (Kepala Adat) yang dihadiri oleh beberapa suku ,serta perangkat pemerintahan seperti wali jorong (Kepala Desa), seterusnya wali nagari,Bahkan pejabat pemerintahan Bupati. Lama nya acara perhelatan pangulu...
Tradisi sedekah laut merupakan sebuah bentuk rasa syukur yang hampir dimiliki banyak masyarakat pesisir di Nusantara. Tradisi sedekah laut dihelat sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan kkekayaan laut yang dapat menghidupi para nelayan. Di Karimunjawa tradisi sedekah laut dikenal dengan nama Pesta Lomba dan dilaksanakan pada hari ketujuh setelah Idul Fitri. Istilah Lomban bagi masyarakat Karimunjawa berasal dari kata “lomba-lomba” atau “ l elumban” yang berarti bersenang-senang . Pesat Lomban bisa dikatakan merupakan puncak acara Syawalan di Karimunjawa dimana masyarakat merayakan hari raya dengan bersenang-senang setelah sebulan penuh berpuasa. Pesta Lomban ini juga dikenal dengan “ Bada Kupat ” karena pada perayaan sedekah ini masyarakat Karimunjawa akan memasak ketupat. Ketupat digunakan sebagai simbol yang berarti hati yang kembali suci. Selain ketupat masyarakat juga akan...