Setiap daerah memiliki bentuk tradisi pernikahannya masing-masing. Walau dengan menggunakan bentuk dan cara penyampaian yang berbeda, namun inti dari tradisi itu tetaplah sama, yaitu sebagai pelengkap dan penyempurna prosesi pernikahan di daerah tersebut. Setidaknya itulah yang dipercaya oleh para penganutnya. Sama halnya dengan Ngabesan. Ngabesan merupakan sebuah tradisi Sunda dimana pihak sang mempelai pria dan keluarga menyambangi tempat tinggal keluarga sang mempelai wanita sebagai bentuk dukungan moril terhadap pernikahan mereka. Tak hanya itu saja, tetapi pihak keluarga sang mempelai pria pun biasanya membawa barang-barang kebutuhan rumah tangga dalam kondisi baru sebagai perlambang strata sosial dalam masyarakat. Hal ini biasa disebut dengan seserahan. Seiring zaman dimana Indonesia sendiri pun merasakan dampak dari globalisasi dan westernisasi dimana-mana, tradisi Ngabesan ini mulai memudar di beberapa daerah yang masih berada dalam Bogor. Namun masih ada daerah-daer...
Adat Ngariksa nu Kakandungan (Menjaga Orang yang sedang Hamil) di Tanah Sunda Adat ngariksa (menjaga) orang yang sedang hamil di Sunda sangat erat kaitannya dengan sistem kepercayaan orang Sunda, yang mempunyai sifat percaya akan tahayul. Maksud adanya adat ngariksa ibu hamil yaitu untuk menjaga yang hamil dari pengaruh mahluk halus serta mengaruh buruk dari kekuatan alam yang mempunyai sifat gaib. Tarekah /usaha untuk menjaganya dilakukan dengan cara, seperti; mengadakan salametan /syukuran atau sidekah mekelan /memberi yang hamil berupa barang-barang yang diyakini mempunyai kekuatan tolak bala atau sebagai ajimat yang bisa memperhatikan dan menjaga supaya yang hamil tidak melanggar larangan/ pantrangan leluhur. Usia kandungan sampai dua bulan biasanya disebut ngadeg atau nyiram . Usia kandungan tiga bulan diadakan salametan /syukuran tilu (tiga) bulanan . Pada umumnya&nbs...
Tradisi Ngahiras merupakan suatu bentuk gotong royong yang masih hidup di beberapa kelompok masyarakat di daerah pedesaan Jawa Barat. Menurut kamus bahasa daerah, ngahiras berarti menyuruh tanpa imbalan (upah). Menurut istilah, ngahiras adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk membantu satu pihak. Perbedaan antara gotong royong pada umumnya dengan ngahiras ini terletak pada manfaat. Kegiatan gotong royong yang biasa dilakukan di masa kini seperti kerja bakti membersihkan jalanan atau membangun pos ronda memiliki manfaat yang bersifat untuk kepentingan umum. Hasil dari gotong royong tersebut biasanya dapat digunakan untuk kepentingan bersama dan bisa digunakan oleh siapa saja. Sementara itu, walaupun sama-sama dilakukan secara gotong royong, tradisi ngahiras menghasilkan sesuatu yang lebih cenderung digunakan untuk kepentingan perseorangan. Sebut saja membantu pembuatan fondasi rumah sementara pembangunan tahap lain dari rumah diperhitungkan upahnya atau kaum...
Mantra biasanya berkaitan dengan hal mistis yang berada di luar penglihatan kita atau berasal dari alam lain. Dalam Budaya Sunda, mantra adalah suatu karya sastra yang mempunyai kekuatan gaib yang tidak bisa dipakai sembarangan. Mantra Sunda terbagi dalam 6 jenis yang berbeda kegunaannya. Pertama ada Asihan yang digunakan untuk memikat wanita, lalu ada Ajian yang dipergunakan untuk meminta kekuatan, selanjutnya ada Singlar yang digunakan untuk menghindarkan dari musibah, keempat ada Jampe yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit, lalu kelima ada Jangjawokan yang biasa diucapkan sebelum melakukan suatu hal, dan terakhir ada rajah yang diucapkan saat akan menempati tempat yang baru. Mantra ini sendiri menjadi budaya Sunda karena pada jaman dahulu masyarakat Sunda belum memiliki kepercayaan atau agama sehingga mereka percaya pada kekuatan budaya ini. budaya ini pun diturunkan oleh orang tua yang ada di masa lalu pada anaknya, contohnya ketika anaknya adalah anak yang sering menan...
Masyarakat Jawa Barat memiliki berbagai upacara adat sunda. Upacara-upacara tersebut ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur dan mohon kesejahteraan dan keselamatan lahir batin dunia dan akhirat. Salah satunya adalah Upacara Turun Taneuh. Upacara Turun Taneuh merupakan upacara adat yang di laksanakan saat bayi menginjakkan kakinya ke tanah untuk pertama kali. Upacara ini biasanya diselenggarakan saat bayi sudah mulai besar dan mulai bisa merangkak atau berjalan. Upacara ini bertujuan agar bayi tersebut mengetahui keadaan dunianya dan untuk mengetahui ketika besar bayi tersebut akan menjadi apa. Prosesi upacara ini cukup menarik. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah barang barang yang harus disiapkan, diantaranya adalah kain panjang untuk menggendong, tikar atau taplak putih, padi segenggam, perhiasan emas (kalung, gelang, cincin), uang yang terdiri dari uang lembaran ratusan, rebuan, dan puluh ribuan. Prosesi dimulai dengan menginjakkan kaki bayi ke kain putih ya...
Ngarasulkeun Ngarasulkeun adalah kegiatan atau upacara yang dilaksanakan dalam rangkaian pesta khitanan atau pernikahan. Kegiatan ini ditemukan di Kampung Cijoged, Desa Lengkong, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kegiatan Ngarasulkeun merupakan rangkaian kegiatan sebelum acara pesta khitanan dan pernikahan yang dilakukan oleh keluarga yang mempunyai acara dengan maksud agar acara yang akan dilaksanakan berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Adapun kegiatan Ngarasulkeun pada umumnya dilakukan 1 (satu) hari sebelum pesta diadakan. Tata cara Ngarasulkeun adalah sebagai berikut : Pemilik acara akan mengundang ustaz atau tokoh agama untuk memimpin acara Ngarasulkeun yang biasanya dilakukan pada waktu sore hari yaitu setelah Sholat Ashar atau Sholat Maghrib. Pemilik acara mengundang para tetangga dan kerabat dekat untuk hadir pada acara Ngarasulkeun. Pada acara Ngarasulkeun umumnya pemilik acara akan menghidangkan 1 ekor bakakak dan j...
Salat rebo wekasan atau bisa disebut dengan salat tolak bala merupakan salah satu ritual yang dilakukan di salah satu daerah di Garut, Bayongbong, Sukamenah. Asal usul ritual ini disebutkan dalam suatu kitab karangan Abdul Hakim kudus, yang dimana dalam kitab tersebut menjelaskan bahwa turun pada tiap tahun ratusan ribu malapetaka dan puluhan ribu bahaya pada setiap hari rebu atau rabu terakhir pada bulan safar. Bahkan ritual ini tidak ada pada saat masa Rasulallah, demikian juga pada masa khalifah para sahabat setelah Rasulallah. Salat ini dilaksanakan pada hari rabu terakhir pada bulan safar, kira-kira pukul 6.30 sebanyak empat rakaat seperti salat biasa. Surat yang dibaca setelah surat Al-Fatihah adalah Al-Kautsar sebanyak 17, surat Al-Ikhlas sebanyak 5 kali, Surat Al-Falaq 1 kali, dan surat An-Nas 1 kali. Setelah melaksanakan salat, kita membaca doa salat rebo wekasan sebanyak tiga kali.
Acara Lamaran Pernikahan tentunya selalu disertai dengan prosesi "seserahan" dimana pihak calon mempelai pria memberikan barang-barang berupa: alat ibadah, kosmetik, perhiasan, tas atau sekedar buah-buahan kepada pihak calon mempelai wanita. Prosesi ini merupakan simbol bahwa calon mempelai pria sudah mampu menafkahi calon mempelai wanita. Kegiatan ini sudah menjadi ciri khas dari acara lamaran pernikahan di seluruh Indonesia. Begitu pula di Kampung Muara. Selain "seserahan", ada prosesi lain yang harus dilakukan saat lamaran yaitu "bawaan". Tidak jauh berbeda dengan "seserahan", "bawaan" dilakukan dengan memberikan barang-barang dari pihak calon mempelai pria kepada pihak calon mempelai wanita. Yang membedakan kedua kegiatan tersebut adalah jenis barang yang diberikan. Pada prosesi "bawaan", calon mempelai wanita boleh meminta perabotan rumah tangga seperti lemari, kasur, dll. dari pihak calon mempelai pria sesuai kemampuan mereka untuk menunjang kehidupan kedua calon mempelai...
Siapa yang tidak kenal dengan tanah pasundan? Tanah dengan suku yang berasal dari bagian barat pulau jawa. Tanah yang sangat kaya akan adat dan istiadat sukunya. Tanah "bageur, cageur, pinter" yang tak lain ialah tanah pasundan. Sunda memiliki adat dan istiadat yang beragam, diantaranya ada adat pernikahan sunda. Dalam adat pernikahan sunda, ada yang dinamakan dengan istilah "numbas". Numbas biasanya dilaksanakan beberapa hari setelah acara pernikahan. Numbas sendiri diartikan sebagai hadiah dari sang suami untuk istrinya, karena ia dapat menjaga kesuciannya sampai akad nikah. Sang suami akan memberi hadiah seperti baju, peralatan untuk di dapur, dan alat rumah tangga lainnya. Untuk acara numbas biasanya membuat tumpeng yang isinya ayam goreng, telur balado, lalaban, dan rupa-rupa sambal. Sambal itu diletakkan dipinggiran tumpeng, ada 7 macam sambalnya seperti sambal terasi, sambal sereh, sambal kunyit, sambal kemiri, sambal jahe, sambal lengkuas dan sambal kencur. Macam-macam sambal...