230 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Pawiwahan
Ritual Ritual
Bali

Pengertian Perayaan pernikahan masyarakat Bali disebut dengan upacara pawiwahan. Tujuan diadakannya tradisi tersebut adalah untuk mewujudkan keluarga yang bahagia lahir batin hingga memiliki keturunan. Tata Cara Upacara Terdapat 8 langkah upacara. Pertama adalah Mapesedek . Upacara ini terlihat seperti upacara lamaran pada umumnya di mana mempelai pria datang ke rumah keluarga wanita untuk memberitahukan keinginan menikahi. Dilanjutkan dengan Makta Penangsek yaitu kunjungan keluarga pria ke keluarga wanita dengan membawa sesajen dan bingkisan. Ngambil Pengantin Istri adalah ritual berikutnya. Saat ini pria menjemput wanita untuk di bawa ke rumah sang pria. Dilanjutkan dengan Ngayab Pabiya Kaon yaitu ritual penyucian diri dari hal buruk yang mungkin menyertai kedua mempelai. Puncak acara dikenal sebakai Mekalan-kalan yaitu kelanjutan ritual penyucian diri. Tidak berhenti di situ, penyucian diri dan permohonan restu kepada Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifesta...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ngampung atau manyi
Ritual Ritual
Bali

Ngampung atau manyi merupakan ritual yang yang digelar oleh petani di Bali saat panen padi. Sarananya terdiri atas nasi kuning, dilengkapi dengan kuning telur serta bunga-bunga berwarna kuning.Secara filosofis hal ini menggambarkan kuning adalah warna padi yang telah siap dipanen sehingga digambarkan dengan sesajen yang mayoritas berwarna kuning. sebelum panen ( manyi ) harus dilakukan ritual mecaru di bawah sanggah penanduran.Rangkaian ini merupakan ritual persembahan kepada makhluk-mahkluk seperti Sedahan Be Julit dan Sedahan Yuyu (kepiting), Juru Tumbuk dan Sedahan Padi berupa jaja kukus maunti, pisang sasih nasak, beras merah, putih, kuning ditempatin di takir 5 biji. Tujuannya adalah minta keselamatan dan tidak diganggu dalam acara panen padi. Ritual ini penuh dengan simbol-simbol yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Bali terutama para petani Bali yang masih melaksanakan ritual ini. sumber : https://www.beritabali.com/read/2018/10/11/201810100018/Ngampu...

avatar
Aze
Gambar Entri
Tebu dalam Upacara Potong Gigi
Ritual Ritual
Bali

Dalam Upacara Potong GIgi, tebu digunakan sebagai sarana  sesajen / banten dan sebagai singgang gigi/ pedangal agar mulut tetap terbuka, sehingga mudah dilakukan pengikiran/pemotongan. Upacara ini bertujuan untuk mengurangi/ mengendalikan hawa nafsu yaitu sifat manusia yang dianggap kurang baik, bahkan sering dianggap sebagai musuh di dalam diri sendiri. Tebu dipandang memiliki makna sebagai simbul rasa untuk merasakan dan membedakan “ sad rasa ” (enam rasa) yang hanya dapat dirasakan di dalam mulut. Keenam rasa tersebut yaitu manis, pahit, asin ( pakeh) , pedas ( lalah) , asam ( masem) dan kecut ( sepet) . Varietas tebu yang digunakan dalam upacara potong gigi adalah tebu ratu, tebu kuning, tebu hitan, tebu malem , tebu tiying, dan tebu swat . Terdapat 8 varietas tebu yang dimanfaatkan dalam upacara adat yakni: tebu ratu/raja, tebu tiying , tebu kuning, tebu selem (hitam/ cemeng / ireng ), tebu malem , tebu tawar , tebu salah dan tebu swat...

avatar
Aze
Gambar Entri
Pemakaian Saput Poleng Pada Pohon di Bali
Ritual Ritual
Bali

Pemakaian saput poleng pada pohon-pohon besar di Bali merupakan bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan masyarakat Bali. Demikian terungkap dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Ideologi Pelestarian Lingkungan Hidup Dibalik Pemakaian Saput Poleng Pada Pohon Besar di Bali” yang ditulis oleh I Ketut Suda dari Fakultas Ilmu Agama, Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar yang dipublikasikan dalam Jurnal Bumi Lestari, Volume 10, Nomor 2 Tahun 2010. Ketut Suda menuliskan upaya masyarakat Bali melilitkan saput poleng pada pohon besar bukan sekedar perbuatan iseng yang terjebak pada utopia, melainkan memiliki latar belakang ideologis. Artinya dibalik budaya melilitkan saput poleng pada pohon besar yang merupakan bagian dari sistem nilai masyarakat Bali mengandung pula nilai-nilai kearifan ekologis. Ideologi yang terkandung disini yaitu konsep Tri Hita Karana . Harmonisasi hubungan antara manusia dengan Tuhannya yang diaktualisasikan dala...

avatar
Aze
Gambar Entri
Soma Ribek
Ritual Ritual
Bali

Soma Ribek  atau Senin ( Soma ) wara Pon wuku Sinta atau hari yang jatuhnya 2 hari setelah Hari Raya Saraswati selalu identik dengan sebutan hari pangan gaya Bali.Alasannya pada saat Soma Ribek , masyarakat Bali disadarkan akan pentingnya pangan dalam kehidupan, mengingat tanpa pangan manusia tidak bisa hidup dan menjalani kehidupannya. Dalam sebuah artikel berjudul “Hari Soma Ribek dan Kutukan Dewi Sri” yang dimuat dalam mantrahindu.com disebutkan bahwa berdasarkan tradisi Bali, cara mensyukuri karunia ibu pertiwi adalah dengan menjaga dan merawat serta menanam segala jenis tanaman sumber kehidupan. Mengingat kegiatan menanam tidak saja memberi sumber kehidupan tetapi juga menyegarkan tanah.   Sedangkan dalam swarahindudharma.com disebutkan yang dipuja saat Soma Ribek adalah Sang Hyang Tri Pramana yaitu: Dewi Sri, Bhatara Sadhana dan Dewi Saraswati, dengan menghaturkan upakara di lumbung dan di pulu ( gentong beras ). Banten atau sesaj...

avatar
Aze
Gambar Entri
Banyu Pinaruh
Ritual Ritual
Bali

Sehari setelah Hari Saraswati, pada Minggu Paing Sinta umat Hindu melanjutkannya dengan malaksanakan prosesi Banyu Pinaruh . Secara filosofi Banyu Pinaruh bermakna menyucikan pikiran dengan menggunakan air ilmu pengetahuan. Demikian terungkap dalam sebuah artikel berjudul “Banyu Pinaweruh: Bersihnya Jiwa Dengan Air Pengetahuan” yang ditulis oleh Drs. I Wayan Astika, M.Si dan dipublikasikan dalam phdi.or.id . Banyu Pinaruh , berasal dari kata banyu (air) dan pinaruh atau pangewuruh (pengetahuan). Secara nyata, umat memang membersihkan badan, mandi, keramas di laut atau sumber-sumber air.  Sebagaimana diuraikan dalam pustaka Bagavadgita sebagai berikut: ” Abhir gatrani sudyanti manah satyena sudayanti .” Artinya, badan dibersihkan dengan air sedangkan pikiran dibersihkan dengan ilmu pengetahuan. Disebutkan dalam artikel tersebut bahwa Banyu Pinaruh diibartkan sebagai air ilmu pengetahuan. Pada hari ini umat Hindu membersihkkan di...

avatar
Aze
Gambar Entri
Brata Saraswati
Ritual Ritual
Bali

Hari Saraswati atau disebut juga Piodalan Sang Hyang Aji Saraswati yang jatuh pada hari Saniscara (Sabtu) Umanis wuku Watugunung sering dikaitkan dengan adanya larangan untuk membaca dan menulis selama satu hari (24 jam). Larangan tersebut berkaitan dengan pelaksanaan Brata Saraswati .Demikian terungkap dalam sebuah  artikel ilmiah berjudul “Motivasi Belajar dan “Beasiswa Dewi Saraswati di Tengah Perayaan Hari Saraswati” yang ditulis oleh  Ketut Sumadi dari Fakultas Dharma Duta IHDN Denpasar dan dipublikasikan pada Jurnal Guna Widya, Volume 3, No.1, tahun 2011. Ketut Sumadi menuliskan sebelum pemujaan Saraswati dilaksanakan dan sebelum lewat tengah hari tidak boleh membaca atau menulis mantra dan kesusastraan. Bagi orang yang melaksanakan brata saraswati secara penuh dengan melakukan meditasi, yoga, samadhi , tidak diperkenankan membaca dan menulis selama 24 jam. Dalam mempelajari segala ilmu pengetahuan agar senantiasa dilandasai...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ngusaba Padi
Ritual Ritual
Bali

Petani di Bali khususnya di subak Uma Utu Desa Adat Babahan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan memiliki cara unik untuk menyampaikan bentuk rasa syukur atas keberhasilan panen padi yaitu melalui upacara ngusaba padi .Makna upacara Ngusaba Padi yang dilaksanakan di Pura Subak Uma Utu Desa Adat Babahan ialah sebagai bentuk rasa syukur terhadap Dewi Sri atau manifestasi Tuhan Sebagai Dewi kemakmuran atau kesuburan. Para peneliti I Made Krisna Dinata, I Nyoman Sueca, dan Ni Nyoman Mariani dalam artikel berjudul “Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Upacara Ngusaba Padi D i Pura Subak Uma Utu , Desa Adat Babahan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan” menuliskan bahwa rasa syukur adalah ungkapan untuk merefleksikan suatu rasa terimakasih kepada Tuhan atas pencapaian yang telah diperoleh, jika dalam konteks Upacara Ngusaba Padi , rasa syukur tersebut adalah ketika mendapati hasil panen sesuai yang diharapkan. Rasa syukur tersebut dicurahkan oleh masyarakat Desa B...

avatar
Aze
Gambar Entri
Meluspusin
Ritual Ritual
Bali

Meluspusin  merupakan ritual yang biasa digelar oleh petani di Bali  ketika tanaman sudah mulai berbuah (berisi) atau padi wau mawoh.  Ritual ini adalah ritual untuk memohon kepada Tuhan (Ida Sang Hyang Widi Wasa) sebagai Sedan Carik agar padi tidak diserang hama seperti wereng, ulat, burung dan sebagainya. Peneliti dari Universitas Airlangga Ni Wayan Sartini dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Makna simbolik bahasa ritual pertanian  masyarakat Bali” yang dipublikasikan dalam Jurnal Kajian Bali Volume 07, Nomor 02, tahun 2017 menuliskan bahwa ritual meluspusin juga disebut mabahin ‘padi berbuah’. Upacaranya disertai dengan memasang sanggah catu yang berisi kober gana (bendera) pemujaan kepada Sanghyang Siwa yang ditemani oleh Dewi Uma sebagai istri dewa Siwa. Terdapat pemujaan kepada dewa-dewa di Pura Ulun Danu (Batur) sebagai pradhana. Berdasarkan hal ini ketika bertani sudah ada pemujaan purusa dan pradana. Ritual...

avatar
Aze