Indramayu memang memiliki tradisi yang unik, terutama di daerah Pamanukan, Lebak, dan Parean Bulak, sangat akrab dengan tradisi mencari jodoh. Tradisi mencari jodoh ini biasa disebut Jaringan. Biasanya di daerah ini terdapat pasar jodohnya. Pasar jodoh ini selalu ramai oleh muda-mudi, hingga janda dan duda pun ikut berkumpul mencari jodoh. Jika merasa ada kecocokan, mereka akan mulai pacaran dan kemudian berlanjut pada proses lamaran untuk menikah. Uniknya lagi di prosesi Jaringan ini, pihak lelaki menggunakan sarung untuk menggaet wanita yang diinginkannya. Siapapun boleh ikut dalam prosesi Jaringan ini, siapa tahu bisa bertemu jodoh disana. Sebab, biasanya banyak pasangan mendapat jodoh dalam tradisi Jaringan ini. Jika berminat, Jaringan ini diadakan pada malam bulan purnama. Pasalnya bagi warga, jika melaut pada malam purnama biasanya ikan sulit didapatkan, sehingga tidak ada yang melaut, dan itu waktu yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul di pasar jodoh. Sum...
Pesta Laut Sukabumi, adalah salah satu bentuk dari rasa syukur atas melimpahnya hasil kekayaan laut, yang dilaksanakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai, salah satunya yaitu daerah Pelabuhan Ratu. Dalam pelaksanaanya, banyak helaran (arak-arakan) yang dipertontonkan. Misalnya, Tari Angklung Buncis, hingga Sisingaan. Sebagai puncak acara, berbagai macam sajian dihanyutkan ke laut, sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan laut yang berlimpah. #OSKMITB2018
Tugu Kujang merupakan monumen khas dari Kota Bogor. Tradisi Ngumbah Kujang merupakan salah satu bentuk dari pelesatrian dan wujud mempertahankan tradisi sunda. Tradisi Ngumbah Kujang dimulai sejak Tugu Kujang dibangun dan diresmikan. Walaupun sempat terhenti, tetapi pada tahun ini masyarakat Kota Bogor kembali berantusias dalam tradisi ini. Tradisi Ngumbah Kujang dilaksanakan pada siang hari dengan menggunakan tiga sumber mata air yang berada di sekita Tugu Kujang. Beberapa orang menggunakan alat panjat tebing dan membawa suatu bambu berisi air untuk mencuci bagian dari Tugu Kujang. Selain mencuci Tugu Kujang, tradisi ini juga sekaligus memeriksa kondisi keretakan dan sebagainya dari Tugu Kujang tersebut agar Tugu Kujang tetap berdiri kokoh di tengah Kota Bogor. #OSKMITB2018
Patarik-tarik Bakakak adalah sebuah tradisi yang biasa dilakukan dalam suatu acara pernikahan yang berasal dari Jawa Barat.Bakakak adalah sebuah makanan khas Sunda yang berupa ayam yang dibakar secara utuh. Sejarah: Tidak ada yang mengetahui pasti sejarah dan siapa yang menciptakan tradisi ini karena sudah dilakukan secara turun-temurun dan diwariskan Tata cara pelaksanaan: 1).Siapkan Ayam Bakakak 1 ekor 2).Ayam tersebut diberikan kepada pasangan pengantin 3).Masing-masing Pengantin memegang bagian kaki ayam bakakak 4).Ada aba2 untuk saling tarik-menarik bagian ayam tersebut sampai salah satu pengantin mendapatkan bagian yang besar atau yang kecil Menurut kepercayaan masyarakat,pengantin yang mendapatkan bagian yang besar maka ia akan membawa kesejahteraan yang lebih besar dalam kehidupan berumah tangga mereka di kemudian hari. Setelah masing2 pengantin melakukan Patarik bakakak,ayam yang mereka dapatkan akan dimakan dan saling tukar menukar suapan.Hal ini d...
Tradisi Buka Pintu (buka panto) adalah ritual kesenian Sunda yang dilaksanakan pada saat acara pernikahan, biasanya setelah acara nincak endog (menginjak telur). Buka pintu adalah kesenian/tradisi yang berasal dari agama Islam yang sampai sekarang masih kita sering temui di acara-acara pernikahan sunda. Prosesi mempunyai pesan dan bertujuan agar kedua pengantin dapat hidup bermasyarakat dan diterima di lingkungan sekitar, khususnya dalam bertetangga. Kita harus membuka pintu terlebih dahulu untuk diterima di lingkungan kita. Juga agar suami dan istri saling menghargai satu sama lain. Tradisi hanya membutuhkan waktu yang singkat dengan dilakukannya tanya jawab dengan menggunakan Bahasa Arab atau Sunda. Ritual dimulai dengan mempelai pria mengetuk pintu rumah sebanyak tiga kali dengan perlahan dan mempelai wanita sudah diajak masuk dan beridiri di balik pintu. Mempelai wanita menjawab ketukan tersebut dengan syair/tembang (nyanyian)/pantun yang berisi pertanyaan - pertanyaan u...
KAWIN CAI Kabupaten Kuningan secara turun temurun telah memiliki kearifan lokal dalam menghormati dan menjaga air sebagai sumber kehidupan tradisi tersebut diberinama Tradisi Kawin Cai atau sebelumnya disebut Tradisi Mapag Cai. Masyarakat Kuningan meyakini bahwa air bersih yang berlimpah yang bersumber dari alam yaitu mata air Gunung Ciremai sebagai berkah kehidupan dari Yang Maha Kuasa, oleh karenanya harus dihormati dan dijaga kelestariannya. Tradisi Kawin Cai/ Mapag Cai ini adalah prosesi mempertemukan air dari tujuh sumber mata air Cibulan Desa Manis Kidul dengan air dari sumber mata air Balong Dalam Tirtayatra. Ritual ini biasa dilakukan setiap tahun pada hari kamis malam jumat kliwon. Inti ritual ini mengawinkan air dari 7 sumur mata air Cibulan dengan mata air Balon Dalem Tirtayatra yang berjarak sekitar 5 kilometer. 7 sumur di mata air Cibulan dilambangkan sebagai pengantin laki-laki. Sementara mata air Balon Dalem disimbulkan sebagai mempelai perempuan. Sebelum penga...
Nincak endog atau bahasa Indonesianya menginjak telur merupakan salah satu ritual dari prosesi pernikahan dengan adat sunda. Prosesi nincak endog tersendiri membutuhkan bahan-bahan yaitu : Batu Pipisan Telur Papan penumpu yang dibalut kain putih Batang bambu muda Kendi berisikan air Handuk Dalam prosesnya ada tiga tahapan yaitu awal, inti, dan akhir. Dalam nincak endog diawali dengan mempelai wanita membakar ujung depan harupat lalu apabila mempelai pria sudah datang harupat tersebut dibuang. Setelah itu acara pun masuk kedalam intinya yaitu mempelai pria akan memecahkan telur tersebut dengan cara menginjak papan bambu yang di bawahnya terdapat telur mentah. Lalu mempelai wanita pun bertugas untuk membasuh kaki dari mempelai pria menggunakan air dari kendi dan membersihkannya menggunakan handuk. Prosesi ini diakhiri dengan memecahkan kendi secara bersamaan, yaitu...
Apakah ada yang belum mengenal salah satu tradisi sunda satu ini? Suku sunda sendiri memiliki adat istiadat yang telah diwariskan turun-temurun. Mulai dari upacara adat pernikahan, kehamilan, kelahiran, masa kanak-kanak, kematian dan lain-lain. Salah satu keunikan adat istiadat sunda adalah tradisi babangkongan. Tradisi yang satu ini dilaksanakan pada saat musim kemarau berkepanjangan melanda daerah tersebut. Tradisi babangkongan bisa kita temukan di sebuah desa bernama Cigarukgak, kecamatan Ciawigebang kabupaten Kuningan Jawa Barat. Tradisi ini yang bertujuan untuk meminta hujan agar sawah-sawah tidak gagal panen pada musim kemarau. Biasanya waktu pelaksanaannya dimulai sejak terbenam matahari ( ba’da maghrib ) hingga pukul dua belas malam. Tradisi ini melibatkan seorang pawang, seorang anak yatim laki-laki yang berusia 8-11 tahun, empat orang laki-laki dewasa yang cukup kuat untuk mengangkat anak yatim lalu di arak. Biasanya acara dimula...
Setiap tanggal 12 Rabiul Awal kita memperingati Maulid Nabi. Di Kota Cirebon, Maulid Nabi sendiri lebih populer dengan sebutan Muludan. Peringatan Muludan di Kota Cirebon terpusat di beberapa tempat di antaranya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Di kedua keraton tersebut pada bulan maulid banyak sekali dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah, yang tentunya juga menarik para pedagang untuk berdagang di sekitar keraton tersebut. Sehingga selama ini atmosfer tradisi Muludan lebih identik dengan suasana pasar tahunan. Tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun silam ini agaknya terlanjur memiliki daya tarik ekonomi yang lebih kuat dibanding daya tarik religiusnya. Sehingga makna Muludan seakan telah mengalami pergeseran dari ritus keagamaan menjadi sekadar pasar tahunan yang dikemas dalam tradisi budaya. Ibarat pepatah ada gula ada semut, di mana masyarakat berkumpul maka daya tarik ekonomi akan berkembang pula di sana. Di wilayah Cirebon sendiri sebenarnya keramaia...