|
|
|
|
Tradisi Babangkongan Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16818071_Nuraisyah Melidaniar . |
Apakah ada yang belum mengenal salah satu tradisi sunda satu ini?
Suku sunda sendiri memiliki adat istiadat yang telah diwariskan turun-temurun. Mulai dari upacara adat pernikahan, kehamilan, kelahiran, masa kanak-kanak, kematian dan lain-lain. Salah satu keunikan adat istiadat sunda adalah tradisi babangkongan. Tradisi yang satu ini dilaksanakan pada saat musim kemarau berkepanjangan melanda daerah tersebut.
Tradisi babangkongan bisa kita temukan di sebuah desa bernama Cigarukgak, kecamatan Ciawigebang kabupaten Kuningan Jawa Barat. Tradisi ini yang bertujuan untuk meminta hujan agar sawah-sawah tidak gagal panen pada musim kemarau. Biasanya waktu pelaksanaannya dimulai sejak terbenam matahari (ba’da maghrib) hingga pukul dua belas malam.
Tradisi ini melibatkan seorang pawang, seorang anak yatim laki-laki yang berusia 8-11 tahun, empat orang laki-laki dewasa yang cukup kuat untuk mengangkat anak yatim lalu di arak. Biasanya acara dimulai dengan beberapa rangkaian ritual, seorang pawang memimpin langsung doa, meminta izin kepada Yang Maha Kuasa agar acara berjalan dengan lancar.
Dalam ritual ini, unsur magis masih mendominasi, terbukti dari sesaji yang disediakan kemudian menggunakan kemenyan yang sangat identik dengan hal hal yang berbau magis.
Setelah ritual selesai, anak yatim tersebut dibaringkan di atas bambu yang berbentuk seperti tandu lalu ditutup dengan sehelai kain layaknya mayat yang akan dikebumikan. Setelah itu, ia diarak mengelilingi desa.
Yang menariknya, setiap warga yang rumahnya dilewati harus menyiapkan air, sedikitnya satu gayung penuh untuk disiramkan kepada anak yatim tersebut lalu memberi uang seikhlasnya untuk anak yatim tersebut. Hal ini bermaksud, agar setiap muslim harus selalu mengasihi anak yatim.
Dalam arak-arakan tersebut juga diiringi dengan puji-pujian dan shalawat nabi. Ritual ini dilaksanakan setiap malam selama seminggu penuh. Setelah acara berakhir, masyarakat hanya tingal menanti datangnya hujan. Dan biasanya setelah dua minggu hujan akan turun. Sangat menarik bukan? Mengenal banyak ritual atau tradisi khas daerah kita sendiri.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |