3.355 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tradisi Bakar Peong
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

SABBANG  — – Warga Desa Pompaniki Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulsel, punya tradisi tersendiri sebelum turun sawah. Sebelum turun sawah, mereka melakukan tradisi bakar peong dan minum kapurung bersama (makanan khas warga Luwu Raya). Namun, tradisi tersebut mulai memudar seiring waktu. Untuk itu, Kepala Desa Pompaniki Drs Jayadi, berupaya menghidupkan tradisi tersebut dengan memberikannya contoh. Minggu 2 Juli 2017, sebelum turun sawah, Kades Jayadi membakar peong dan makan kapurung bersama di persawaannya, di Jl Ne’simbolong, Sabbang. Jayadi mengatakan, tradisi ini biasanya memang dilakukan sembelum petani turun mengarap sawahnya. “Tradisi ini sempat hilang, makanya kita lestarikan kembali, mengajak masyarakat melastarikan tradisi nenek moyang kita,” ujarnya. Di samping dijadikan ajang sirahturrahmi, kata dia, juga bentuk syukuran kepada Allah SWT, karena hasil panen yang memuaskan. ...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Upacara Perang Pisang
Ritual Ritual
Bali

Satu lagi tradisi unik yang kerap dilakukan sebagian masyarakat Bali khususnya yang tinggal di daerah Desa Tenganan Daud Tukad, yakni tradisi Perang Pisang. Sebagaimana diketahui bahwa Desa Tenganan merupakan desa tua di Bali yang disebut juga dengan Bali Aga.   Apa yang menarik dari upacara Perang Pisang ini? Perang Pisang ini dilakukan dalam rangka melakukan pemilihan ketua dan wakil ketua kelompok pemuda di desa ini. Tujuannya ialah untuk melakukan tes dan uji mental kepada para calon yang akan menjadi pemimpin desa setempat. Mereka harus lulus ujian dalam tradisi ini jika ingin “karier”-nya sebagai tokoh pemuda di Tenganan berjalan dengan mulus.   Prosesnya yakni ada sedikitnya 16 pemuda yang dipilih oleh Kelian adat sebagai lawan dalam perang melawan calon ketua dan wakil ketua oleh kelompok pemuda desa tersebut. Keseluruhan pemuda yang berjumlah 16 orang itu kemudian berkumpul disudut desa, ujung desa yang merupakan tempat mereka untuk men...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hari Raya Tumpek Landep
Ritual Ritual
Bali

Satu lagi yang secara rutin dilakukan oleh masyarakat Hindu ialah Hari Raya Tumpek Landep. Upacara ini dilaksanakan setiap 6 bulan sekali dalam sistem pengkalenderan Hindu atau 210 hari sekali. Tujuannya ialah untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang termanifestasi dalam wujud Dewa Senjata (Pasupati).   Upacara ini telah dilakukan secara turun-temurun hingga kini, dimana dengan semakin majunya zaman berbagai benda yang mengandung unsur besi sebagaimana yang terkandung dalam makna kata “Landep” sendiri diberikan hiasan khusus dari janur yang disebut dengan Tamian. Ketika dalam perhelatan upacara tersebut, benda-benda yang mengandung unsur logam dijadikan sebagai sajen supaya bisa mempermudah dan memperlancar berbagai kegiatan manusia dalam menjalani segala aktifitas kesehariannya.   Bali ialah suatu daerah yang kental sekali perpaduan unsur budaya, adat istiadat, maupun kepercayaan, sehingga ketika Anda datang ke Bali bukan hanya...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hari Raya Siwaratri
Ritual Ritual
Bali

Ketika ke Bali, pernahkah Anda ikut merasakan atau bakan merayakan Hari Raya Siwaratri yang kerap diadakan umat Hindu? Secara hakikat, hari raya ini tak beda jauh dengan hari-hari besar keagamaan lainnya dimana bertujuan untuk mengagungkan Tuhan Yang Maha Kuasa dan menyucikan diri.   Hari Raya Siwaratri ialah hari suci yang digunakan dalam rangka melakukan pemujaan terhadap Hyang Widhi dalam wujud Dewa Siwa. Peringatan hari raya ini biasanya dilakukan setahun sekali. Dalam pengertian yang lain, Siwaratri juga mengandung makna sebagai malam renungan suci atau malam pengampunan dosa. Kata Siwaratri sendiri berasal dari kata “Siwa” dan “Ratri”. Dimana Siwa artinya Tuhan, atau dalam bahasa sansekerta berarti baik hati, harapan dan memaafkan.   Sedangkan Ratri ialah malam atau kegelapan. Jadi kalau digabungkan akan membentuk kata “Siwaratri” dengan makna puncak malam. Ketika malam puncak inilah umat Hindu tak boleh tidur dan d...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hari Raya Saraswati
Ritual Ritual
Bali

Mungkin banyak orang diluar masyarakat Hindu hanya mengenal Hari Raya Nyepi atau Galungan saja. Padahal Umat Hindu memiliki beberapa Hari Besar Keagamaan lainnya, termasuk didalamnya Hari Raya Saraswati. Hari Raya Saraswati? Apa itu?       Masyarakat Hindu memprecayai bahwa Hari Raya Saraswati merupakan hari ilmu pengetahuan, dimana Sang Hyang Widhi telah menciptakan ilmu pengetahuan bagi umat manusia supaya bisa menyelaraskan dirinya dengan alam. Hari Raya Saraswati ini dirayakan oleh penganut Hindu di Indonesia setiap 210 hari sekali atau setiap 6 bulan, yang dalam sistem perhitungan kalender Jawa hari raya ini jatuh pada hari Sabtu.       Kata Saraswati sendiri berasal dari bahasa Sangsekerta yang memiliki makna mengalir. Sehingga dalam penguraiannya lebih jauh lagi, Saraswati memiliki makna air yang mengalir dari ketinggian menuju danau atau kolam. Kata Saraswati dalam Veda memiliki arti merupakan mantra pujaan. Banya...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hari Raya Pagerwesi
Ritual Ritual
Bali

Selain Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali juga melaksanakan Hari Raya Pagerwesi yang jatuh setiap 210 hari sekali atau setiap 6 bulan dalam kalender Hindu. Hari Raya Pagerwesi memiliki makna sebagai hari raya bagi semua masyarakat, baik pendeta maupun rohaniawan. Tujuannya yakni untuk memagari jiwa dalam rangka penyucian diri supaya bisa menerima kemuliaan dan keberkahan dari Tuhan Yang Menciptakan.   Makan Pagerwesi       Kata Pagerwesi memiliki arti pagar yang terbuat dari besi. Secara harfiah, kata tersebut melambangkan segala hal yang dipagari akan terlihat kokoh dan kuat. Atau dalam makna lainnya, sesuatu yang dipagari merupakan yang bernilai tinggi sehingga tak boleh sedikitpun mendapatkan gangguan apalagi yang merusak. Sanghyang Pramesti Guru yang menjadi tujuan utama dilakonkannya upacara Pagerwesi ini ialah manifestasi Tuhan yang dipercaya merupakan gurunya manusia dan alam semesta.       Pelaksanaan u...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hari Raya Nyepi
Ritual Ritual
Bali

Dalam setiap agama dipastikan memiliki hari raya kebesarannya masing-masing. Tak terkecuali dengan umat Hindu yang merupakan mayoritas di Bali. Umat Hindu Bali selalu merayakan Hari Raya Nyepi dalam setiap Tahun Baru Saka. Di hari kebesaran tersebut kebiasaan untuk amati geni dilakukan untuk membersihkan lahir dan bathin dengan melakukan Samadhi atau semedi.       Makna Nyepi   Asal kata Nyepi ialah sepi, sunyi, dan senyap. Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu yang sudah dimuali sejak tahun 78 Masehi. Di Hari Raya Nyepi ini seluruh Umat Hindu akan melakukan perenungan untuk kembali menjadi manusia yang fitrah, suci lahir dan bathin. Makanya tak heran ketika perayaan Nyepi semua aktifitas yang biasanya dilakukan masyarakat dihentikan, termasuk juga berbagai fasilitas umum.   Beberapa upacara Nyepi adalah sebagai berikut;   –   Upacara Melasti; Selang waktu dua tiga hari sebelum Hari R...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Hari Raya Galungan
Ritual Ritual
Bali

Salah satu yang menjadi daya tarik dan keunikan berwisata di Bali adalah perayaan hari besar keagamaan seperti Hari Raya Galungan. Hari raya ini diperingati oleh seluruh masyarakat Bali yang beragama Hindu. Selain sebagai upacara seremonial keagamaan bisa dipastikan para turis asing maupun lokal kerap ikut ambil bagian dalam perayaan upacara megah tersebut, minimal sebagai pengambil gambar alias jujur keker.   Kata “Galungan” sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti “menang”. Kata Galungan juga memiliki makna yang serupa dengan “Dungulan” yakni berarti menang. Sementara Hari Raya Galungan merupakan hari kemenangan Dharma melawan Adharma yakni kemenangan kebenarana atas kebathilan lewat restu Sanghyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa. Galungan ini diadakan setiap 6 bulan sekali atau 210 hari (yang dalam sistem pengalenderan Hindu-Bali satu bulannya terdiri dari 35 hari.   Hingga kini sebenarnya bel...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Vunja Ada Mpae
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Masyarakat adat nusantara masih memegang teguh tradisi dan kebudayaan serta warisan kultural dari para leluhurnya. Baik dari pola hidup maupun dari berbagai ritual adatnya. Ngata Toro merupakan desa adat yang masih memegang teguh tradisi para leluhur. Ngata Toro atau Desa Toro merupakan sebuah desa yang  berada di dekat Taman Nasional Lore Lindu, tepatnya di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Desa ini terkenal dengan varietas padi unggulan seperti padi Kamba dan padi Kanari. Menurut pengakuan salah seorang tetua adat, masyarakat Desa Toro sejak dulu sudah menggantungkan hidupnya pada dua nilai moral, yaitu  hintuvua  dan  katuvua .  Hintuvua  adalah nilai-nilai moral dalam membangun hubungan antar sesama manusia dengan berlandaskan saling cinta, penghargaan, solidaritas, dan musyawarah. Sedangkan,  katuvua  adalah nilai-nilai ideal tentang pola hubungan antara manusia dengan lingkungannya yan...

avatar
Arum Tunjung