×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi Panen

Provinsi

Sulawesi Tengah

Vunja Ada Mpae

Tanggal 17 May 2018 oleh Arum Tunjung.

Masyarakat adat nusantara masih memegang teguh tradisi dan kebudayaan serta warisan kultural dari para leluhurnya. Baik dari pola hidup maupun dari berbagai ritual adatnya. Ngata Toro merupakan desa adat yang masih memegang teguh tradisi para leluhur. Ngata Toro atau Desa Toro merupakan sebuah desa yang  berada di dekat Taman Nasional Lore Lindu, tepatnya di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Desa ini terkenal dengan varietas padi unggulan seperti padi Kamba dan padi Kanari.

Menurut pengakuan salah seorang tetua adat, masyarakat Desa Toro sejak dulu sudah menggantungkan hidupnya pada dua nilai moral, yaitu hintuvua dan katuvuaHintuvua adalah nilai-nilai moral dalam membangun hubungan antar sesama manusia dengan berlandaskan saling cinta, penghargaan, solidaritas, dan musyawarah. Sedangkan, katuvua adalah nilai-nilai ideal tentang pola hubungan antara manusia dengan lingkungannya yang didasari pada keselarasan pola hidup dengan alam.

Berdasarkan dua nilai moral tersebut, tidak salah jika Desa Toro mempunyai hasil panen yang baik sehingga menjadi lumbung padi bagi Kabupaten Sigi. Apalagi, padi dari desa ini terkenal memiliki kualitas yang baik.

Untuk mengungkapkan rasa syukur atas panen yang berlimpah tersebut, masyarakat Desa Toro mempunyai ritual adat yang menyangkut hari panen raya bernama vunja ada mpae. Upacara ini biasa dilakukan ketika menjelang panen raya.

Ritual vunja ada mpae diawali dengan pembicaraan antara para tetua desa dengan orang-orang yang berwenang merancang segala kegiatan seputar pertanian, dikenal dengan nama tina ngata. Orang-orang yang tergabung dalam tina ngata adalah mereka yang memiliki pengetahuan tentang ilmu perbintangan, sehingga bisa menjadi pedoman dalam memutuskan berbagai hal yang berkaitan dengan pertanian, pengolahan ladang, dan sawah.

Hasil perbincangan para tetua adat dengan tina ngata kemudian disebarkan kepada masyarakat desa. Setelah berita akan dilaksanakannya perayaan vunja ada mpae menyebar di masyarakat, kemudian para tetua adat dan tina ngata bertemu kembali untuk menentukan hari dilaksanakannya perayaan tersebut.

Setelah hari perayaan sudah ditentukan, dilaksanakanlah maekoMaeko adalah acara mengundang masyarakat desa tetangga untuk turut serta dalam perayaan vunja ada mpaeMaeko merupakan salah satu implementasi dari nilai hintuvu yang diajarkan oleh para leluhur Desa Toro dalam kehidupan bermasyarakat.

Perayaan vunja ada mpae pada umumnya dilaksanakan di tanah lapang. Di bagian tengah tanah lapang tersebut, dibuat bangunan adat yang disebut loboLobo adalah bambu-bambu yang dibentuk sedemikian rupa untuk meletakkan berbagai hasil panen desa.

Pada perayaan ini, masyarakat desa bergembira menikmati hidangan yang telah tersedia, berupa kue-kue dan hasil kebun. Perayaan vunja ada mpae juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk berbaur dengan para tetua adat – yang mengenakan pakaian yang terbuat dari kulit kayu yang disebut mbesa.

Pada tahap selanjutnya, tetua adat akan memimpin doa sebagai perwujudan rasa syukur atas panen yang melimpah. Disusul dengan tabuhan giam (gendang) yang dilanjutkan dengan kemunculan para penari raego. Tari raego merupakan tari sakral yang hanya dipentaskan saat perayaan vunja ada mpae. Tari ini diiringi musik yang bersumber dari tabuhan gendang dan instrumen gitar. Di sela-sela musik, terdapat syair-syair yang isinya mengandung ucapan syukur dan kegembiraan.

Vunja ada mpae merupakan upacara adat yang lekat hubungannya dengan ciri masyarakat nusantara yang agraris. Perayaan hasil panen tersebut merupakan representasi dari kearifan lokal masyarakat Desa Toro terhadap alam dan sesama manusia. Selain itu, juga sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]

 

Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/vunja-ada-mpae-kearifan-lokal-masyarakat-desa-toro

 

Pada perayaan vunja ada mpae, hasil panen diletakkan pada bangunan adat yang disebut dengan lobo Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/vunja-ada-mpae-kearifan-lokal-masyarakat-desa-toro

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...