15 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Limas Potong
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Limas Potong adalah salah satu bentuk rumah tradisional masyarakat melayu Riau Kepulauan. Rumah Limas Potong berbentuk rumah panggung, sebagaimana rumah tradisional di Sumatra pada umumnya. Tingginya sekitar 1,5 meter dari atas permukaan tanah. Dinding rumah terbuat dari susunan papan warna coklat, sementara atapnya berupa seng warna merah. Kusen pintu, jendela serta pilar anjungan depan rumah dicat minyak warna putih. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2013/12/rumah-adat-riau-dan-kepulauan-riau/

avatar
Oase
Gambar Entri
Belah Bubung
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Salah satu rumah untuk tempat tinggal masyarakat Kepulauan Riau adalah rumah Belah Bubung. Rumah ini juga dikenal dengan sebutan rumah Rabung atau rumah Bumbung Melayu. Nama rumah Belah Bubung diberikan oleh orang Melayu karena bentuk atapnya terbelah. Disebut rumah Rabung karena atapnya mengunakan perabung. Sedangkan nama rumah Bubung Melayu diberikan oleh orang-orang asing, khususnya Cina dan Belanda, karena bentuknya berbeda dengan rumah asal mereka, yaitu berupa rumah Kelenting dan Limas. Besar kecilnya rumah yang dibangun ditentukan oleh kemampuan pemiliknya, semakin kaya seseorang semakin besar rumahnya dan semakin banyak ragam hiasnya. Namun demikian, kekayaan bukan sebagai penentu yang mutlak. Pertimbangan yang paling utama dalam membuat rumah adalah keserasian dengan pemiliknya. Untuk menentukan serasi atau tidaknya sebuah rumah, sang pemilik menghitung ukuran rumahnya dengan hitungan hasta, dari satu sampai lima. Adapun uratannya adalah: ular berenang, meniti riak, riak m...

avatar
Oase
Gambar Entri
Kampung Vietnam Batam
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Kampung Vietnam Batam merupakan sebuah bekas perkampungan yang dulunya pernah dihuni oleh mayoritas orang Vietnam asli sebagai pengungsi pada saat perang saudara, bekas bekas peninggalan pengungsi tersebut tetap dilestarikan dan dijadikan tempat wisata. Meskipun lokasinya agak sedikit terpencil, minat wisatawan yang berkunjung tidak pernah berkurang. Banyak sekali peninggalan yang masih dapat ditemukan hingga saat ini, antara lain bekas bekas rumah, museum, tempat ibadah, penjara, bahkan ada juga sebuah monumen yang dibangun oleh pengungsi vietnam sendiri. Monumen ini diberi nama "Monumen Perahu". perahu tersebut dijadikan sebuah monumen karena dengan perahu itulah para pengungsi Vietnam bisa sampai ke Indonesia. Pada awal memasuki perkampungan ini, pengunjung disambut oleh sebuah patung yang bernama "Patung of Humanity", patung ini melambangkan Kemanusiaan. Kisah yang melatar-belakangi adanya patung tersebut adalah tragedi pemerkosaan seorang perempuan vietnam yang dilakuka...

avatar
OSKM18_16618379_Haekal Muhammad Al Washy
Gambar Entri
Jembatan Barelang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Jembatan Barelang adalah jembatan di Kepulauan Riau yang menyambungi Pulau Batam, Pulau Rempang, dan Pulau Galang. Jembatan Barelang terdiri dari 6 jembatan kecil yang masing-masing memiliki nama yang berbeda-beda. Jembatan Barelang yang terbentang sepanjang 640 m di atas laut sering digunakan sebagai simbol / ikon Pulau Batam karena tempat tersebut merupakan salah satu tempat wisata terkenal Kepulauan Riau. Jembatan Barelang dirancang oleh B.J. Habibie, Presiden ketiga Indonesia. Karena itu, Jembatan Barelang sering juga disebut sebagai Jembatan Habibie. Bahkan, B.J. Habibie-lah yang pertama kali menata dan mengembangkan Pulau Batam.  (sumber : https://dbijapkm3o6fj.cloudfront.net/resources/4596,1004,1,6,4,0,600,450/-4601-/20151217192311/jembatan-barelang.jpeg) Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan pertama) adalah jembatan yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan dan merupakan jembatan terbesar di antara jembatan-jembatan lainnya. Biasanya, para turis b...

avatar
OSKM18_16518020_WinnieChuang
Gambar Entri
Patung Seribu Wajah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Patung Seribu Wajah’ akhir-akhir ini ramai dikunjungi warga dan wisatawan. Vihara tersebut berlokasi di ibu kota Kepulauan Riau, yaitu Tanjung Pinang. Vihara ‘Patung Seribu Wajah’ berjarak sekitar 14 km dari pusat kota. Awalnya vihara ini hanya merupakan tempat ibadah bagi umat Buddha, namun karena daya tariknya, vihara ini kini juga menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Tanjung Pinang. Sebutan ‘Patung Seribu Wajah’ muncul karena begitu banyaknya patung dalam vihara ini. Terdapat 500 patung arahat dan lebih dari 40 patung dewa yang berjejeran dengan rapi dalam Vihara Ksitigarbha Bodhisattva. Jika diperhatikan, setiap patungnya memiliki wajah, ekspresi, pakaian hingga gestur tubuh yang berbeda-beda. Patung-patung arahat tersebut semuanya terbuat dari batu dengan warna abu-abu yang seragam dan tingginya rata-rata sekitar 180 cm. Nama dan informasi mengenai setiap pat...

avatar
OSKM_16018418_Virnia
Gambar Entri
Masjid Cheng Ho Batam
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Masjid Muhammad Cheng Ho ini terletak di Bengkong Laut, Bengkong, Batam. Masjid ini merupakan replika dari Masjid Laskamana Cheng Ho yang ada di Surabaya. Masjid ini diprakarsai dan dibiayai oleh seorang pengusaha di Batam. Masjid ini diresmikan pada hari Sabtu tanggal 21 Februari 2015, dua hari setelah perayaan Imlek 2015 pada tanngal 19 Februari. Cheng Ho adalah seorang laksamana yang datang dari Tiongkok yang memimpin pelayaran ke Indonesia. Ia pernah singgah di beberapa daerah seperti Aceh dan Palembang. Beliau merupakan anak dari Haji Ma Ha Zhi. Kedatangannya ke Indonesia sekaligus untuk mengembangkan Agama Islam. Masjid ini dibangun untuk mengenang perjalanan Laksamana Cheng Ho ke Indonesia. Selain sebagai tempat ibadah untuk umat Islam, masjid ini juga menjadi destinasi wisata yang diminanti oleh berbagai kalangan. Perdaduan antara gaya Tionghua dan Islam memberi masjid ini keunikan tersendiri. Selain masjid, terdapat juga replika dari kapal Laksamana Cheng Ho. Masjid...

avatar
Oskm18_16018178_candra
Gambar Entri
Masjid Penyengat | #OSKMITB2018
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Pulau Penyengat adalah sebuah pulau kecil berukuran kurang lebih panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter, yang terletak 2 km dari pusat Kota Tanjung Pinang. Kota Tanjung Pinang sendiri merupakan ibukota dari Provinsi Kepulauan Riau. Untuk menuju Pulau Penyengat para wisatawan biasanya menaiki Pompong yaitu sebuah kapal kayu kecil yang dimodifikasi dengan mesin bermotor tempel (outboard engine) berbahan bakar solar. Di Pulau Penyengat ini banyak terdapat sisa-sisa peninggalan sejarah, dan yang paling terkenal adalah sebuah masjid bernama Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat yang biasa disebut Masjid Pulau Penyengat.   Masjid Pulau Penyengat ini memiliki cerita unik tersendiri, pasalnya bahan perekat yang digunakan untuk membangun masjid ini bukanlah semen melainkan putih telur. Masjid ini berwarna kuning khas melayu dengan perpaduan warna hijau dimana Pulau Penyengat sendiri kental dengan adat melayunya. Jika dilihat dari depan masjid ini memliki dua menara dan dua ru...

avatar
OSKM18_16918303_FAIBE
Gambar Entri
Vihara 1000 Wajah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

Tanjung Pinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau yang dihuni oleh 1,679,163 penduduk yang 111,730 di antaranya beragama Buddha. Oleh karena itu dapat dijumpai dengan mudah rumah-rumah ibadah para kaum Buddha atau yang biasa disebut dengan Vihara. Salah satunya yang kini mulai banyak dikunjungi wisatawan adalah Vihara Ksitigarbha Bodhisattva. Vihara ini selain merupakan tempat beribadah umat Buddha juga telah menjadi destinasi wisata religi di Kota Tanjung Pinang. Hal yang menarik perhatian para wisatawan adalah bahwa vihara ini memiliki 500 lebih patung Lohan yang masing-masing memiliki ekspresi wajah yang berbeda-beda dan tersusun berbaris rapi dengan warna yang seragam. Oleh karenanya, Vihara Ksitigarbha Bodhisattva ini biasa disebut dengan vihara 1000 wajah. Selain itu, saat memasuki kawasan ini terdapat sebuah gerbang besar yang menyerupai gerbang sebuah kota di negeri China pada zaman dahulu. Vihara ini juga memiliki 40 lebih patung dewa-dewa kepercayaan...

avatar
OSKM18_16118010_Mahardhani Annisa Muntaz
Gambar Entri
Istana Sultan Siak Indrapura
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kepulauan Riau

ISTANA Siak Sri Indrapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini peninggalan kerajaan Melayu yang terletak di Kota Siak Sri Indapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, menjadi satu wisata unggulan yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri. Istana ini terletak tak jauh dari pelabuhan dan menghadap Sungai Siak. Sumber : http://pekanbaru.tribunnews.com/2018/10/19/wisata-sejarah-istana-siak-koleksi-peninggalan-sultan-awet-dan-terawat

avatar
Roro