106 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Sumur Multatuli
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Multatuli (Bahasa Latin untuk “Saya sungguh menderita”) adalah salah satu nama yang terkenal di Natal. Multatuli adalah nama samaran untuk Eduard Douwes Dekker yang menulis buku “Max Havelaar”. Buku ini disebut sebagai “buku yang menghapuskan kolonialisme”. Multatuli tinggal di Natal pada tahun 1842-1844. Disini da-pat dilihat bebe-rapa peningga-lan Multatuli se-perti sebuah sumur besar yang duhulunya digunakan oleh Multatuli pada saat dia tinggal di Natal. Sumber: http://madina.go.id/sejarah-dan-budaya-mandailing-natal/

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Rumah Adat Nias Sumatera Utara
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Rumah adat Nias dinamai Omo Hada, bentuk rumah adat ini adalah panggung tradisional orang Nias. Selain itu, juga terdapat rumah adat Nias dengan desain yang berbeda, yaitu Omo Sebua. Omo Sebua ini merupakan rumah tempat kediaman para kepala negeri (Tuhenori), kepala desa (Salawa), atau kaum bangsawan. Rumah adat ini dibangun diatas tiang-tiang kayu nibung yang tinggi dan besar, serta beralaskan Rumbia. Bentuk denahnya ada yang bulat telu, ini di daerah Nias Utara, Timur, dan Barat. Sedangkan ada pula yang persegi panjang yaitu didaerah Nias Tengah dan Selatan.   Bangunan rumah adat ini tidak berpondasi yang tertanam ke dalam tanah. Dan sambungan antara kerangkanya tidak memakai paku, sehingga tahan goyangan gempa. https://www.silontong.com/2018/03/06/rumah-adat-suku-sumatera-utara/

avatar
Roro
Gambar Entri
Rumah Adat Angkola Sumatera Utara
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Rumah Adat Angkola Sumatera Utara Angkola merupakan etnis yang berdiri sendiri, meskipun banyak orang yang menyamakan dengan mandailing. Rumah adat ini juga dinamai Bagas Godang seperti rumah adat Mandailing. Tetapi, terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya. Rumah adat Angkola yang ada di Sumut, atapnya menggunakan bahan dari ijuk dan dinding serta lantainya dari papan. Keistimewaan rumah adat ini terletak pada warna dominan yaitu, hitam.   https://www.silontong.com/2018/03/06/rumah-adat-suku-sumatera-utara/

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara ‎
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara   Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Museum Negeri, merupakan museum umum terbesar dan terpenting di Provinsi Sumatera Utara di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Museum ini terletak di Jalan H.M. Joni No. 51 Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi ini berada sekitar 1 kilometer arah timur Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR. Daoed Joesoef, akan tetapi peletakan koleksi pertama yang berupa makara dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno, pada tanggal 28 Oktober 1954, yang selanjutnya terkenal dengan nama Kebun Arca Medan. Bangunan museum berdiri di atas lahan seluas 10.468 m², yang terdiri dari bangunan induk dua lantai yang difungsikan untuk ruang pamera...

avatar
Roro
Gambar Entri
Open Air Museum Rumah Bolon Purba
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Museum Rumah Bolon Purba  bersama perangkat bangunannya dibangun sekitar abad XVI oleh Raja Purba. Lokasi museum ini cukup strategis, berjarak 180 km dari Bandara Polonia-Medan dan serta sejauh 205 km dari Pelabuhan laut Belawan. Koleksi museum ini terdiri dari Rumah Bolon Purba, Balai Bolon, Pantangan Raja, Pantangan Permaisuri, Jambur, Balai Buttu, Jabu Jungga, dan Lesung. Selain mengetengahkan koleksi bernilai kultural, museum ini juga mengagendakan berbagai kegiatan, di antaranya ceramah dan diskusi. Rumah bolon merupakan bekas istana Raja Purba yang terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian depan (lopou) yang dipakai untuk tinggal raja dan tamu-tamunya, dan bagian belakang dipakai untuk istrinya yang berjumlah 12 orang dan anak-anaknya. Rumah ini menghadap ke timur. Sumber :https://situsbudaya.id/open-air-museum-rumah-bolon-purba-sumatera-utara/

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Huta Bolon Simanindo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara   Museum Huta Bolon Simanindo Museum berlokasi di dalam huta bolon tradisional yang bersejarah dan masih terjaga kerapian dan keasliannya. Untuk masuk ke huta kita harus melewati gerbang dan pagar tanaman bambu. Terdapat rumah bolon warisan raja dan deretan rumah pengawal, keluarga raja dan lumbung. ( Baca : Rumah Bolon Raja Purba ) Konon, pada masa perang antar raja masih sering berlangsung di pulau, gerbang tersebut di jaga oleh para penjaga yang memegang tombak beracun. Dan pada saat ini bukan penjaga prajurit huta bertombak yang menyambut, melainkan para penjaga Museum Huta Bolon Simanindo yang memegang tiket masuk. Saat kita memasuki Museum Huta Bolon Simanindo, kita akan di bawa kepada masa lampau. Koleksi barang-barang kuno yang bersejarah dan bernilai adat tinggi miik etnis Batak Toba cukup lengkap dan terpelihara di museum ini. Kita bisa menyaksikan Perhalaan, Pustaka Laklak, Ulos adat langka, perlen...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Karo Lingga
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara   Yayaasan Museum Karo Lingga, demikian bunyi papan nama yang membuat saya turun dari mobil. Saya melongok ke dalam dan tampak sebuah rumah panggung sederhana dengan atap bertumpuk khas Karo. Saat saya disana musik dari organ tunggal berbunyi nyaring. Telinga saya sibuk mencari asal suara. Rupanya sedang ada pesta pernikahan di sebuah jambur tidak jauh dari museum. Saya abaikan keramaian itu meski saya cukup penasaran dengan prosesi pernikahan adat Karo. Bangunan seperti rumah adat yang berada di depan museum rupanya sebuah gereja. Tepatnya sebuah gereja Katholik bernama Gereja Santo Petrus Lingga. Bangunan utama gereja menyerupai rumah adat Karo dilengkapi dengan menara lonceng dengan lambang salib di puncaknya. Museum Karo Lingga menempati sebuah rumah sederhana. Saya perlu menaiki tangga kayu dan melintasi beranda berlantai bambu. Memasuki museum, tampak di hadapan sebuah ruangan sangat sederhana menyerupai...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Perjuangan TNI Kodam I
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Sejarah heroik yang dimiliki bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan kebanggaan tersendiri bagi para generasi penerus. Untuk itulah, keberadaan museum sanggup memotret kisah-kisah heroik tersebut untuk diberikan sebagai warisan bagi para “pejuang” muda. Ketika Anda berada di Medan, sempatkanlah untuk berkunjung ke Museum Perjuangan ‘45 TNI yang kerap dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menengok sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang merangkum perjungan Tentara Nasional Indonesia menghalau para penjajah sekaligus memuliakan sejarah yang turut membangun citra bangsa Indonesia. Museum ini juga dikenal dengan nama Museum Bukit Barisan. Menurut sejarahnya, bangunan museum ini didirikan pada tahun 1928. Sebelum menjadi museum, bangunan ini merupakan kantor Perusahaan Asuransi Belanda. Kemudian pada tahun 1942, ketika Jepang berhasil menguasai Indonesia, bangunan ini kem...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Simalungun
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara Siapa yang tak kenal Parapat ? Lokasi wisata pantai tersebut kerap dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Daerah wisata tersebut terdapat di daerah Simalungun, Sumatera Utara. Selain Parapat, di Simalungun juga terdapat obyek wisata Dolok Simarjarunjung dan Museum Simalungun. Namun tampaknya nasib baik tak berpihak pada Museum Simalungun yang terdapat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 10 Kota Pematang Siantar, Simalungun itu. Padahal museum tersebut cukup kaya akan koleksi barang-barang peninggalan sejarah dan budaya Simalungun, baik itu peninggalan arkeologi maupun etnografi yang berumur ratusan tahun seperti samborik (alat rumah tanggayang terbuat dari kuningan untuk tempat sirih persembahan dan makanan adat), losung (alat menumbuk padi), baluhat (tempat air dari bambu), sapah (piring kayu) dan patiman (mangkok kayu tempat lauk-pauk), parlobong (kayu untuk membuat lobang untuk menanam padi), hudali (cangkul tem...

avatar
Roro