2.288 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Umah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Rumah tempat tinggal dari kasta wesia atau mereka yang bukan dari kasta brahmana atau kesatria disebut umah. Lokasi umah dalam perumahan disuatu desa dapat menempati sisi-sisi utara selatan, timur atau barat, dari jalan desa. Pusat-pusat orientasi adalah perapatan agung pusat desa, atau bale banjar di pusat-pusat bagian lingkungan (desa). Unit-unit umah dalam perumahan berorientasi ke natah (natar) sebagai halaman pusat aktifitas rumah tangga. Umah di dalam perumahan tradisional merupakan susunan massa-massa bangunan di dalam suatu pekarangan yang dikelilingi tembok penyengker (batas pekarangan) dengan kori pintu masuk kepakarangan. Masing-masing ruangan dapur, tempat kerja, lumbung dan tempat tidur merupakan satu massa bangunan. Komposisi massa-massa bangunan umah tempat tinggal menempati bagian-bagian utara, selatan, timur, barat membentuk halaman natah (natar) di tengah. Orientasi massa-massa bangunan ke natah di tengah. Dari kori masuk pekarangan menuju natah barulah menuju...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kubu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Rumah tempat tinggal di luar pusat pemukiman, di ladang, di perkebunan, atau tempat-tempat kehidupan disebut kubu atau pakubon. Lokasi kubu tersebar tanpa dipolakan sebagai suatu lingkungan pemukiman menempati unit-unit perkebunan atau ladang-ladang yang berjauhan tanpa penyediaan sarana utilitas. Hubungan antar kubu dan tempat-tempat kerja atau tempat lainnya umumnya dengan berjalan kaki melalui jalan setapak. Pola ruang kubu sebagai tempat tinggal serupa pula dengan pola umah. Komposisi bangunan, pemakaian bahan dan penyelesaiannya sederhana dan umumnya tidak permanen. Sumber: Bangunan Tradisional Bali Serta Fungsinya – Ida Bagus Oka Windhu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Sakepat
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Bangunan sakepat dilihat dari luas ruang tergolong bangunan nista (sederhana), luasnya sekitar 3,00 m X 2,50 m, bertiang empat, denah segi empat. Suatu balai-balai pengikat tiang. Atap dengan konstruksi kampiah atau limasan. Variasi dapat ditambah dengan satu tiang parba satu atau dua tiang pendek. Bisa juga tanpa balai-balai dalam fungsinya yang tidak memerlukan adanya balai-balai. Kostruksinya cecanggahan, sunduk, atau sanggahwang. Di dalam pekarangan perumahan, letak sakepat di timur yang berfungsi sebagai semanggen, di sisi barat sanggah/pemerajan dengan fungsi sebagai piyasan, kelod kauh (barat daya) bila difungsikan sebagai paon. Penyelesaian ruang dan perlengkapan disesuaikan dengan fungsi kegunaanya. Sumber: Bangunan Tradisional Bali Serta Fungsinya – Ida Bagus Oka Windhu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Sakenem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Bangunan sakenem dalam perumahan tergolong sederhana bila bahan penyelesaiannya sederhana. Dapat pula digolongkan madia bila penyelesaiannya sakenem yang dibangun dengan bahan penye lesaian madia. Bentuk sakenem segi empat panjang, dengan panjang sekitar tiga kali lebar. Luas bangunan lebih kurang 6m x 12m. Konstruksi bangunan terdiri dari enam tiang berjajar tiga-tiga pada kedua sisi panjang. Keenam tiang disatukan dengan balai-balai atau hanya empat tiang yang disatukan dengan balai-balai serta 2 tiang di teben dengan memakai dua saka (tiang) pendek disatukan dengan balai-balai. Hubungan tiang-tiang dengan balai-balai konstruksi perangkai sunduk, waton, likah dan galar. Dalam variasinya dapat pula sakenem dengan satu balai-balai yang hanya mengikat empat tiang dan dua tiang di teben memakai sanggahwang karena tidak ada sunduk pengikat. Dalam komposisi bangunan perumahan, sakenem menempati bagian kangin atau kelod untuk difungsikan sebagai sumanggen. Bila sakenem difungsikan untuk...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Sakutus
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Bangunan dikualifikasikan sebagai bangunan madia dengan fungsi tunggal untuk tempat tidur yang disebut meten. Letaknya dibagian kaja (utara) menghadap kelod (selatan) ke natah berhadapan dengan semanggen. Dalam proses membangun rumah, sakutus merupakan bangunan awal yang disebut paturon. Jaraknya delapan tapak kaki dengan pangurip angandang, diukur dari tembok pekarangan sisi utara (kaja). Selanjutnya bangunan lainnya ditentukan letaknya dengan jarak-jarak diukur dari bale meten sakutus. Bentuk bangunan segi empat panjang, dengan luas sekitar 5 m x 2,5 m. Konstruksi terdiri dari delapan tiang yang dirangkaikan empat-empat menjadi dua balai-balai. Masing balai balai memanjang kaja kelod (utara selatan) dengan kepala ke arah luanan kaja. Tiang-tiang dirangkaikan dengan sunduk, waton/selimar, likah dan galar. Stabilitas konstruksi dengan sistim lait pada pangurus sunduk dengan lubang tiang. Sanggahwang tidak ada pada sakutus. Konstruksi atap dengan sistim kampiyah bukan limasan, difung...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Astasari
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Diklasifikasikan sebagai bangunan utama dengan fungsinya seba gai semanggen atau piyasan di Pemerajan atau Sanggah. Letaknya di bagian kangin (timur) atau kelod (selatan) dengan fungsinya untuk bale semanggen, bangunan tempat upacara adat, tamu dan tempat bekerja atau serbaguna. Bentuk bangunan segi empat panjang dengan luas sekitar 4m x 5 m, tinggi lantai sekitar 0,60 m dengan tinggi atau empat anak tangga ke arah natah (natar). Bangunan dengan dinding penuh pada luan hulu, sisi kangin dan sisi kelod. Dinding setengah sisi dan setengah tinggi pada sisi teben buritan kauh dan terbuka ke arah natar. Konstruksi bangunan dengan satu balai-balai mengikat empat tiang dan empat tiang lainnya berdiri dengan sanggahwang sebagai stabilitas. Pemaku tiang pada balai-balai dengan sunduk dan lait, patok pada hubungannya. Konstruksi atap limasan dengan dedeleg pada pertemuan puncak atap. Bahan bangunan, lantai pasangan batu alam, dinding pasangan batu cetak atau batu bata peripihan, tiang dan ran...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Lepubung
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Timur

Bangunan lumbung padi masyarakat Kenyah berbentuk panggung dan mereka menyebutnya dalam bahasa Kenyah dengan sebutan Lepubung. Tiang-tiang penyangga bangunan Lepubung ini terbuat dari kayu berbentuk bundar dari kayu besi/ulin. Sedangkan kepang (atap sirap) terbuat dari kayu yang dibentuk tipis menyerupai empat persegi panjang. Dinding dan lantai juga terbuat dari kayu yang sama. Tinggi lantai Lepubung dari permukaan tanah dapat mencapai 2 hingga 3 meter dan untuk menaikinya di gunakan can (tangga dari kayu). Tiang penyangga bangunan biasanya tertancap ke tanah sedalam 1,5 hingga 2 meter. Lepubung terdiri dari dua ruang bagian yaitu ruang pertama untuk menyimpan padi. Sedangkan ruang kedua merupakan beranda (beranda/teras tidak di tutup sebab hanya sebagai jalan masuk saja). Ruangan beranda juga digunakan untuk menyimpan alat-alat untuk berladang seperti tapan (alat menampi padi), ingen (menyimpan bibit padi yang akan di tanam) kiba (untuk bermacam barang ) serta taing (tikar un...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Rumah Walewangko
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Utara

Rumah Walewangko adalah rumah adat dari Sulawesi Utara, rumah adat ini merupakan desain rumah adat untuk penduduk suku Minahasa. Walewangko atau yang disebut juga rumah Pewaris ini mempunyai beberapa keunikan dan juga ciri khasnya tersendiri baik itu dari segei arsitektur, ataupun struktur bangunannya. 1. Arsitektur dan Struktur Rumah Walewangko  Sama halnya seperti kebanyakan rumah tradisional di Pulau Sulawesi, rumah adat Walewangko ini juga berstrukturkan rumah panggung serta terbuat dari bahan dasar yang berasal dari alam. Kayu-kayuan dipakai untuk bagian lantai, dinding, tiang, dan juga perlengkapan rumah lainnya. Seentara pada bagian atapnya memakai bahan daun rumbia, walaupun belakangan ini bahan dari seng atau dari genting tanah lebih kerap dipakai.  Struktur tiang pada rumah adat Provinsi Sulawesi Utara ini memungkinkan adanya sebuah tangga yang berguna sebagai jalan masuk bagi seseorang yang akan naik ke atas rumah adat. Ada 2 tangga pada rumah adat...

avatar
Aulahanim
Gambar Entri
Rumah Boyang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Barat

Rumah Boyang adalah rumah tradisonal dari Sulawesi Barat. Bahan bakunya berupa kayu dan identik dengan warna hitam serta seperti rumah panggung. 1. Struktur dan Arsitektur Rumah Boyang Seperti halnya kebanyakan rumah adat di provinsi lainnya di Indonesia, rumah Boyang ini juga merupakan rumah adat berstrukturkan rumah panggung yang tersusun dari material kayu-kayuan. Rumah adat Provinsi Sulawesi Barat ini ditopang oleh beberap tiang-tiang yang terbuat dari kayu balok berukuran besar setinggi 2 (dua) meter. Tiang-tiang tersebut akan menopang lantai sekaligus juga atapnya. Pada tiang rumah adat ini tidak ditancapkan ke tanah, melainkan hanya ditumpangkan disebuah batu datar guna mencegah kayu cepat melapuk.  Mengingat struktur dari rumah adat ini berupa rumah panggung, maka rumah adat dari suku Mandar ini juga dilengkapi dengan 2 (dua) buah tangga, satu di bagian depan dan satunya lagi berada di bagian belakang rumah. Tangga-tangga tersebut mempunyai anak tangga y...

avatar
Aulahanim