133 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Gedung Joang '45
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Gedung Joang '45 merupakan sebuah bangunan yang memiliki banyak nilai bersejarah. Gedung ini sekarang beroperasi sebagai salah satu museum di daerah Jakarta. Gedung ini terletak di depan Sekolah SMP dan SMA Kolese Kanisius, tepatnya di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Gedung ini diresmikan pada zaman orde baru sebagai sebuah Museum oleh Presiden pada masa itu, yaitu Presiden Soeharto, setelah dilakukan renovasi. Gedung yang terletak di daerah selatan Batavia tersebut sempat berfungsi sebagai sebuah hotel pada tahun 1920, dan memiliki reputasi yang cukup baik sebagai sebuah hotel. Nama hotel tersebut pada saat itu adalah  Schomper,  sesuai dengan nama orang Belanda yang membangunnya yaitu  L. C. Schomper . Beberapa kamar yang masih ada sampai sekarang, digunakan sebagai perpustakaan, tempat bermain anak-anak, dsb. Ketika Jepang masuk ke Indonesia, hotel tersebut diambil alih oleh Jepang dan digunakan sebagai ka...

avatar
Oskm18_19718211_josua
Gambar Entri
Tugu manggis
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Tugu Manggis merupakan tugu modern yang menggambarkan Wilayah Kemanngisan. Tugu ini menjadi icon di Kemanggisan. Tugu ini berbentuk seperti Tugu di jogja tetapi di atasnya terdapat buah manggis yang matang dan setengah terbuka. Ini menggambarkan Wilayah Kemanggisan yang makmur dan bersatu. Warna orange pada tugu ini mewakili suku Betawi. Selain itu Tugu ini juga berfungsi sebagai pemecah lalu lintas. Dengan adanya tugu ini lalu lintas di Kemanggisan.  #OSKMITB2018

avatar
Azhar_faiq
Gambar Entri
Filosofi Gigi Balang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Sumber :www.google.com Kekayaan Betawi akan seni dan budaya mendukung terciptanya ornamen-ornamen yang menjadi ciri khas pada arsitektur Betawi, ornamen-ornamen tersebut tak hanya sebagai penghias bangunan namun juga memiliki falsafah dalam kehidupan masyarakat Betawi. Salah satunya adalah Gigi Balang ornamen ini biasanya di temukan di rumah-rumah penduduk betawi. Di DKI Jakarta Gigi Balang juga sering di temukan di jalan-jalan layang seperti di Jalan Layang Ciledug-Tendean. Di sepanjang Jalan Layang Ciledug- Tendean terdapat ornamen hiasan ialah Gigi Balang. Gigi balang diwarnai dengan warna hijau dan kuning yg memiliki makna tersendiri yang sangat mendalam. Warna kuning melambangkan kehangantan, cerdik , dan berbakat dalam bisnis. Warna hijau melmbangkan harmoni dari ragam betawi yang bisa berkolaborasi dengan suku-suku lain. Selain dari warnanya, bentuk gigi balang memiliki makna tersendiri. Bentuk ornamen segitiga berjajar menyerupai gigi belalang yang melambangkan ba...

avatar
OSKM18_16918355_Revaldi Hanif Munandar
Gambar Entri
Filosofi Gigi Balang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Sumber :www.google.com Kekayaan Betawi akan seni dan budaya mendukung terciptanya ornamen-ornamen yang menjadi ciri khas pada arsitektur Betawi, ornamen-ornamen tersebut tak hanya sebagai penghias bangunan namun juga memiliki falsafah dalam kehidupan masyarakat Betawi. Salah satunya adalah Gigi Balang ornamen ini biasanya di temukan di rumah-rumah penduduk betawi. Di DKI Jakarta Gigi Balang juga sering di temukan di jalan-jalan layang seperti di Jalan Layang Ciledug-Tendean. Di sepanjang Jalan Layang Ciledug- Tendean terdapat ornamen hiasan ialah Gigi Balang. Gigi balang diwarnai dengan warna hijau dan kuning yg memiliki makna tersendiri yang sangat mendalam. Warna kuning melambangkan kehangantan, cerdik , dan berbakat dalam bisnis. Warna hijau melmbangkan harmoni dari ragam betawi yang bisa berkolaborasi dengan suku-suku lain. Selain dari warnanya, bentuk gigi balang memiliki makna tersendiri. Bentuk ornamen segitiga berjajar menyerupai gigi belalang yang melambangkan ba...

avatar
OSKM18_16918355_Revaldi Hanif Munandar
Gambar Entri
Benteng 9
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Benteng sembilan atau biasa disebut dengan "gedong 9" berada di Rawaterete Cakung yang tepatnya terletak di kampung petukangan, Rawaterate, Cakung, Jakarta Timur. Pada zaman Belanda benteng ini digunakan sebagai gudang peluru oleh pihak Belanda karena pada saat itu Cakung merupakan salah satu daerah penting yang mana akses dari bekasi ke batavia hanya dapat ditempuh melalui cakung. Tak hanya itu benteng ini dahulunya digunakan pula sebagai pos pemeriksaan Cakung di areal ini. Pada zaman Belanda bangunan ini pun dinamai "Ammonitie Opslagplaaps" yang berarti gudang amunisi tentara Belanda.  menurut sejarah bagunan ini dibagun pada tahun 1930-an dan terdapat isu yang mengatakan bahwa terdapat benteng lain yang masih terkubur di sini bahkan kabarnya ada bunker yang terhubung sampai ke pelabuhan Tanjung Priok sebagai jalur angkut amunisi. Menurut warga sekitar pada tahun 1980-an mereka terkadang masih menemukan sisa sisa peluru Belanda, tetapi karena tempat tersebut tidak lagi t...

avatar
OSKM18_16618034_Fathurrachman Fachri Nurpasya
Gambar Entri
Patung Jenderal Sudirman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Patung Jenderal Sudirman   berada di kawasan Dukuh Atas, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Merupakan karya dari seorang seniman sekaligus dosen seni rupa di ITB bernama Sunario. Patung yang terbuat dari perunggu ini diresmikan pada tahun 2003, dibangun dengan adanya rencana pembangunan sejumlah patung pahlawan di sepanjang jalan protokol dari Patung Pemuda Membangun di Kebayoran hingga tugu Monas. Peresmian patung ini sempat diundur karena adanya unjuk rasa sekelompok pemuda dengan alasan dibuat dalam posisi hormat. Mengingat Jenderal Sudirman merupakan seorang Panglima Besar yang seharusnya tidak menghormat kepada sembarang orang. Namun, Patung tersebut tetap diresmikan oleh Hanung Faini. #OSKMITB2018

avatar
OSKM18_ 16718281_Defondha Putra Ramadhana
Gambar Entri
Setu Babakan, Santai di Pinggir Kota Jakarta
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Untuk Sobat Budaya yang berdomisili di daerah Jakarta Selatan dan Depok Utara pasti kenal dengan situs yang bernama “Setu Babakan”. Berlokasi di kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Setu Babakan sangat mudah diakses oleh warga Jakarta Selatan dan Depok yang ingin menikmati waktu luang di pinggir danau di Kota Jakarta. Selain sering dijadikan tempat nongkrong dan bersantai di sore hari oleh kawula muda, Setu Babakan memiliki arti sendiri bagi pelestarian budaya Betawi.                Situs ini didirikan pada tanggal 18 Agustus 2000 melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 92 Tahun 2000 yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso, dan ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi. Sejak tahun penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai berusaha merintis dan mengembangkan perkampungan tersebut sebagai kawasan...

avatar
OSKM_19718235_Mohammad Fachri Alauddin
Gambar Entri
Wisata Budaya Setu Babakan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

A.  Danau Setu Babakan          Danau Setu babakan adalah sebuah danau buatan yang dijadikan tempat wisata oleh warga setempat. Sebenarnya fungsi utama dari danau ini bukanlah untuk destinasi wisata. Pada awal pembangunanya, danau ini berfungsi sebagai penampung air resapan, tetapi seiring berjalannya waktu, danau ini kemudian berfungsi sebagai pusat pelestarian warisan budaya Jakarta yang umum disebut dengan perkampungan Budaya Betawi dan juga tempat wisata. Perkampungan Budaya Betawi ini pertama kali diresmikan oleh Bapak Sutiyoso yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur, yaitu pada tanggal 18 Agustus 2000. (lihat gambar 1)         Di sekeliling danau dapat dijumpai berbagai macam tanaman dan tumbuhan buah buahan. Tanaman dan buah yang ditanam disekeliling danau ini sangat beragam, antara lain Rambutan, Mangga, Pandan, Palem, Melinjo, Kecapi, Jambu, Nangka, Jengkol, dan lain-lain.         Ada...

avatar
OSKM18_16518396_Achmad Rifqy Pratama
Gambar Entri
Masjid Keramat Luar Batang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Masjid Luar Batang terletak di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. Masjid ini dibangun oleh Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus pada tahun 1739 M dari tanah pemberian Jendral VOC. Habib Husein merupakan salah satu ulama besar dari Yaman yang datang ke Indonesia pada tahun 1736 M untuk menyebarkan Agama Islam. Awal mulanya masjid ini adalah surau atau musholla. Kisah yang menyebabkan masjid ini dinamakan Luar Batang adalah ketika jenazah Habib Husein yang dibawa di dalam keranda atau kurung batang hendak dimakamkan, tiba-tiba jenazahnya hilang dan ditemukan kembali berada di kamarnya. Kejadian ini tidak hanya terjadi sekali, oleh karena jenazahnya berada di luar “batang”, masjid ini dinamakan demikian. Bentuk arsitektur masjid ini memiliki ciri khas masjid tua di Pulau Jawa pada umumnya, yaitu tidak memiliki atap berbentuk kubah, melainkan berbentuk limas persegi empat dengan ujung lancip atau cungkup seperti bangunan Hindu Jawa. Di dalam masjid terdapat ruangan te...

avatar
OSKM18_16118079_Ariq Trisarjono