Untuk Sobat Budaya yang berdomisili di daerah Jakarta Selatan dan Depok Utara pasti kenal dengan situs yang bernama “Setu Babakan”. Berlokasi di kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Setu Babakan sangat mudah diakses oleh warga Jakarta Selatan dan Depok yang ingin menikmati waktu luang di pinggir danau di Kota Jakarta. Selain sering dijadikan tempat nongkrong dan bersantai di sore hari oleh kawula muda, Setu Babakan memiliki arti sendiri bagi pelestarian budaya Betawi.
Situs ini didirikan pada tanggal 18 Agustus 2000 melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 92 Tahun 2000 yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso, dan ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi. Sejak tahun penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai berusaha merintis dan mengembangkan perkampungan tersebut sebagai kawasan cagar budaya yang layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa cukup, pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Sutiyoso sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi.
Kebudayaan apa saja yang dilestarikan disini? Bisa dibilang cukup lengkap, mulai dari keaneka ragaman makanan daerah (Kerak telor, Ketupat nyiksa, roti buaya, bir pletok, dodol betawi) melalui pedagang kaki lima dan sentra budaya; pagelaran seni budaya (Tari cokek, tari topeng, lenong, tanjidor, ondel ondel) melalui pementasan di panggung setiap sabtu dan minggu yang didanai pemerintah melalui dana dekonsentrasi pengembangan kebudayaan; arsitektur klasik Betawi (rumah adat kebaya, dll); prosesi budaya(upacara pernikahan, upacara nujuh bulan, dll); dengan mengunjungi situs ini secara seksama, wisatawan dapat menyelami kebudayaan Betawi yang kental.
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Perkampungan Setu Babakan hingga saat ini telah dilengkapi fasilitas-fasilitas umum, seperti tempat ibadah, panggung pertunjukan seni, tempat bermain anak-anak, teater terbuka, wisma, kantor pengelola, galeri, dan pertokoan suvenir. Dengan fasilitas ini pengunjung dapat berfoto menggunakan busana adat khas Betawi dengan lokasi pemotretan yang disesuaikan dengan keinginan pengunjung.
Situs ini merupakan salah satu contoh integrasi budaya yang terbilang cukup berhasil karena dengan sukses mengimplementasikan kebudayaan Betawi secara nyata melalui kehidupan masyarakat yang tinggal di dalam situs ini. Kalangan anak muda pun tertarik untuk mengunjungi situs ini karena tarikan wisata seperti lokasi dipinggir danau dan tempat untuk mencari udara segar di dalam pengapnya kota Jakarta.
Jadi untuk sobat budaya yang sedang berada di daerah Jakarta Selatan dan sekitarnya, mari melipir sejenak sambil duduk santai, tenggelam dalam budaya Betawi di Situ Babakan.
Referensi:
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang