2.292 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Rumah Adat Sumatera Selatan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Rumah adat Palembang sering disebut sebagai Rumah Limas. Rumah berbentuk limas dengan bangunan yang bertingkat. Tingkat tersebut seringkali disebut sebagai bengkilas.  Lua rumah mulai dari 400-1000 meter persegi. Bahan material untuk membuat dinding, lantai, serta pintu menggunakan kayu tembesu. Sementara untuk tiang rumah, pada umumnya menggunakan kayu unglen yang tahan air. Rangka rumah biasanya dibuat dari kayu seru, yang menurut kepercayaan masyarakat setempat tidak boleh diinjak/dilangkahi. Tingkatan di dalam rumah dilengkapi dengan lima ruangan yang disebut kekijing.  Pada tingkat pertama yang disebut pagar tenggalung, ruangan ini tidak memiliki dinding pembatas, seperti beranda saja.  Ruang kedua disebut  Jogan , digunakan sebagai tempat berkumpul khusus untuk pria. Naik lagi ke ruang ketiga yang diberi nama kekijing ketiga, yang posisi lantainya lebih tinggi dan diberi batas/penyekat. Ruangan ini biasanya untuk tempat menerima para undangan da...

avatar
Eniwinarti
Gambar Entri
Rumah Adat Riau
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Rumah adat Riau sering juga disebut sebagai Pencalang atau rumah Lontik. Disebut Pelancang karena bentuk hiasan kaki pada dinding bagian depan rumah mirip dengan perahu, dan dinding rumahnya menyerupai layar dari perahu. Hal tersebut menyebabkan rumah adat tersebut mirip rumah perahu atau magon (jika dilihat dari jauh). Rumah tersebut berbentuk panggung. Hal itu untuk menghindari serangan binatang buas atau menghindari banjir. Disamping itu ada kebiasaan dari masyarakat untuk menyimpan hewan ternak di kolong rumah mereka. Balok penumpu untuk dinding bagian luar melengkung ke arah atas dan terkadang dibubuhi ukiran pada sudut-sudutnya. Rumang Lancang diduga merupakan perkawinan antara budaya masyarakat Kampar dengan Minangkabau. Dari segi atap yang melengkung menyerupai rumah Gadang pada masyarakat Minang, sementara rumah berbentuk perahu ciri khas masyarakat Kampar. (Sumber : http://rangkumanku.wordpress.com/senikebudayaan/rumah-adat-riau/)   &nbs...

avatar
Eniwinarti
Gambar Entri
Menara Loji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Pada tahun 1841, seorang pria berkebangsaan Jerman bernama Barond Baud bersama perusahaan swasta milik Belanda mendirikan perkebunan karet di wilayah Jatinagor yang luasnya mencapai 962 hektar. Saking luasnya, untuk mengontrol perkebunan ini Baron Baud membangun sebuah menara yang dilengkapi sebuah lonceng di bagian atasnya. Dari atas ia bisa melihat seluruh perkebunannya dan mengawasai para petani yang sedang menyadap karet dan memetik teh. Lonceng yang ditaruh di atas menara ini ternyata bukan hanya untuk aksesoris semata, tapi lonceng ini sangat berguna sebagai penunjuk waktu. Lonceng ini akan berbunyi pada pukul 05.00 dan menandakan waktunya para pekerja untuk mulai menyadap karet. Kemudian lonceng ini juga akan berbunyi pada pukul 10.00, ini menandakan waktunya para pekerja untuk mengambil mangkuk-mangkuk yang telah terisi getah karet. Dan bunyi lonceng terakhir akan terdengar sekitar jam 14.00, ini waktunya para pekerja untuk pulang ke rumahnya. Saksi bisu Jatinangor t...

avatar
Anisya_yurmaniar
Gambar Entri
Monumen Lingga Sumedang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

  Monumen yang berada tepat di tengah alun-alun kota Sumedang ini dibangun sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa Bupati Sumedang kala itu, yakni Pangeran Aria Suria Atmadja. Karena beliau dianggap sangat berjasa dalam mengembangkan kota Sumedang di berbagai bidang, seperti pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan, kesehatan, pendidikan dan banyak bidang lainnya. Beliau memerintah di kota Sumedang dari tahun 1883 sampai 1919. Beliau wafat di Mekah ketika sedang melaksanakan ibadah haji pada 1 Juni 1921. Monumen Lingga sendiri dibangun oleh Pangeran Siching dari Belanda pada tahun 1922 yang kemudian diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu Mr. Dirk Fock, yaitu pada 22 Juli 1922. Pada saat peresmian monumen ini ikut hadir bupati Sumedang yang menggantikan Pangeran Aria Suria Atmadja, yakni Tumenggung Kusumadilaga dan beberapa pejabat Hindia Belanda dan tentunya orang-orang pribumi. Monumen yang menjadi landmark Kota Sumedang ini meru...

avatar
Anisya_yurmaniar
Gambar Entri
Candi Blandongan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Candi Blandongan  adalah salah satu dari beberapa candi yang ada di Situs Batujaya. Situs ini diduga berasal dari periode Kerajaan Tarumanegara. Situs Batujaya terletak di dua desa, yakni Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Situs Batujaya berada di dataran aluvial dengan ketinggian sekitar 4 m di atas permukaan air laut. Pada jarak sekitar 500 m ke arah barat dari situs, mengalir Sungai Citarum. Banyak tinggalan budaya mulai dari masa prasejarah, masa pengaruh Hindu-Buddha, hingga masa pengaruh Islam yang ditemukan di sepanjang aliran Sungai Citarum. Hadirnya kepurbakalaan Batujaya tidak terlepas dari hasil pembacaan prasasti Tugu, yang ditemukan di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Isi prasasti tersebut menyebutkan Raja Purnawarman penguasa Kerajaan Taruma adalah raja yang menonjol dalam kebahagiaan, dan jasanya di atas para raja. Pada masa pemerintahannya, dilakukan penggalian sungai Candra...

avatar
Oase
Gambar Entri
Candi Jalatunda
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Timur

Candi Jalatuunda  terletak di Dukuh Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Candi ini berada di lereng Gunung Bekal, salah satu dari bagian pegunungan Penanggungan. Candi Jalatunda dikenal juga sebagai Petirtaan Jalatunda, karena bangunan Candi Jalatunda terdiri dari suatu dasar persegi empat, merupakan bangunan pemandian yang terletak di lereng sebelah barat Gunung Penanggung di tengah hutan lindung. Bangunan Candi Jalatundo terbagi atas teras I, teras II, dan teras III. Pada teras I dinding luar sisi selatan terdapat dua buah tulisan Jawa Kuno yang berbunyi “Udayana Dan Mrgayati”. Teras II dinding sebelah timur sisi utara terdapat tulisan Bahasa Jawa Kuno berbunyi “Gempeng” dan sisi selatan terdapat angka tahun 899 Saka (977 M). Dapat dijelaskan bahwa candi ini merupakan pemandian Jalatunda yang dibangun pada akhir abad X Masehi, dihubungkan dengan tempat penguburan Raja Udayana Bali yang mempersunti...

avatar
Oase
Gambar Entri
Candi Agung Amuntai
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Kalimantan Selatan

Candi Agung Amuntai  merupakan sebuah situs candi Hindu peninggalan Kerajaan Nagaradhipa (Nagara Dipa). Candi Agung Amuntai terdapat di Desa Sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Candi Agung Amuntai  dibangun oleh  Ampu Jatmaka  (Ampu Jatmika) abad ke-14. Menurut Hikayat Banjar, Ampu Jatmika berasal dari Keling. Ia tiba di tanah Banjar bersama  armada Prabayaksa, sekitar tahun 1355  . Veerbek berpendapat bahwa Keling, yang termasuk kerajaan vasal dari Majapahit, terletak di barat daya Kediri, bukan Kalingga di India. Paul Michel Munos dalam Kerajaan-kerajaan Awal Kepulauan Indonesia dan Senanjung Malaysia (401 dan 435), menulis bahwa Ampu Jatmika mendirikan Nagaradhipa pada 1387 dan berasal dari Majapahit. Diduga Ampu Jatmaka menjabat sebagai mantri sakai di Nagaradhipa, bukan sebagai raja Nagaradhipa. Hal ini terjadi, seperti telah disinggung di atas, karena Ampu Jatmika bukan keturunan ba...

avatar
Oase
Gambar Entri
Taman Sunyaragi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Tamansari  sebagai salah satu wujud warisan budaya, antara lain kita jumpai di Aceh, Bali, Lombok, Solo, Yogyakarta, dan Cirebon. Ditinjau dari bentuk, gaya dan fungsinya Tamansari Sunyaragi di Cirebon mempunyai keunikan sendiri. Nama Sunyaragi adalah nama asli yang diperuntukan bangunan itu, sedangkan desa Sunyaragi yang sekarang terletak di kawasan Tamansari dan sekitarnya di Kodya Cirebon adalah nama yang kemudian dan yang justru diambil dari nama Tamansari. Tamansari Sunyaragi mudah dikunjungi sebab letaknya hanya beberapa ratus meter disebelah kiri (utara) jalan by pass A.R. Dharsono ke jurusan Semarang. Tata Letak Bangunan Situs Tamansari Sunyaragi yang sekarang luasnya ± 2 ha.dikelilingi perkampungan dengan tanah kering berdebu itu dahulu terletak diatas perairan yang luas (± 350 ha.) sehingga dapat dibayangkan sebagai bukit karang yang muncul diatas laut. Dari sisa-sisa unsur bangunan yang sekarang berhasil ditampakan kembali, ma...

avatar
Oase
Gambar Entri
Keraton Kanoman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Keraton ini adalah hasil pemekaran dari Keraton Kasepuhan (Pakungwati). Didirikan pada tahun 1510 Saka atau 1588 M oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya yang bergelar Sultan Anom. Keraton Kanoman dibangun bersamaan dengan pelantikan Pangeran Badridin sebagai Sultan Kanoman yang pertama. Konpleks Keraton Kanoman terdiri dari bangunan kuno yang bertiang kayu dan masih terpelihara dengan baik. Salah satu bangunan penting yang terdapat di kompleks Keraton Kanoman adalah Witana. Witana berasal dari kata ‘awit ana’ yang berarti bangunan pertama yang didirikan pada saat Cirebon masih berupa pedukuhan.   Sumber:  http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1720/keraton-kanoman

avatar
Oase