303 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Situs Bumi Alit Kabuyutan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Cagar budaya adalah suatu warisan budaya yang bersifat kebendaan bisa berupa benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan cagar budaya yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memilki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan agama, dan sebagainya. Salah satu cagar budaya yang terletak di Kabupaten Bandung adalah Situs Bumi Alit Kabuyutan. Situs ini telah menjadi cagar budaya sejak tahun 1993. Namun, walaupun telah menjadi cagar budaya, keberadaan situs Bumi Alit Kabuyutan belum diketahui masyarakat secara luas. Situs Bumi Alit Kabuyutan ini berupa situs rumah adat yang menjadi salah satu warisan berharga dari nenek moyang yang sarat dengan kearifan lokal. Situs Bumi Alit Kabuyutan memiliki luas sekitar 1.662 km persegi yang di area dalamnya terdapat 2 bangunan utama yaitu Bale Panglawungan (tempat musyawarah) dan Bumi Alit Kabuyutan. Bukan hanya terdapat dua bangunan utama saja, di sekeliling area tersebut terdapat pepohonan besar dan kecil yan...

avatar
OSKM18_16118006_Syahrul
Gambar Entri
Saka Tatal
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau yang dikenal sebagai Masjid Agung Cirebon yang berlokasi di dalam kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon (Jl. Jagasatu, Kesepuhan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat 45114 ) memiliki banyak keunikan dari segi arsitekturnya. Mulai dari bentuk kubah, bentu dan jumlah pintu, sampai ornamen-ornamen di dalamnya memiliki pesan khusus. Salah satu ornamen yang terdapat dalam Masjid Agung Sang Cipta Rasa adalah “ Saka Tatal” . Dalam bahasa Jawa kuno, ' Saka'  berarti tiang dan ' Tatal'  yang berarti serpihan. Jadi Saka Tatal adalah sebuah tiang yang dibentuk dari serpihan-serpihan kayu. Ornamen ini memiliki pesan moril yang tersirat di dalamnya. Serpihan-serpihan kayu yang disatukan menjadi sebuah satu-kesatuan tiang yang kokoh melambangkan persatuan atau pemersatu dari semua umat yang ada pada Cirebon pada masa itu. Mengingat bahwa Cirebon merupakan daerah yang dihuni oleh penduduk yang heterogen. Masjid ya...

avatar
OSKM18_16818068_Linda Mawali
Gambar Entri
Monumen Perjuangan Jawa Barat
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Monumen Perjuangan merupakan bukti sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat. Terletak di Jalan Dipati Ukur No. 48. Berdiri di tanah seluas ± 72.040 m² dan luas bangunan ± 2.143 m², Monumen Perjuangan memiliki 7 diorama yang tertata dengan rapi. Bagian depan terhias dengan relief khas Jawa Barat yang menjelaskan perjuangan masyarakat asli Jawa Barat dalam merebut kemerdekaan. Monumen Perjuangan diresmikan enam hari setelah Hari Kemerdekaan Indonesia ke-50 yaitu 23 Agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat pada masanya, Raden Nana Nuriana. Monumen Perjuangan diharapkan dapat menanamkan semangat persatuan dan kesatuan penduduk Indonesia, membangkitkan jiwa nasionalisme, mengabadikan jasa para pahlawan, menyajikan sumber sejarah kepada masyarakat dari generasi ke generasi, dll. OSKMITB2018

avatar
Oskm18_19718171_rbmcemal
Gambar Entri
Waduk Darma
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Waduk Darma merupakan salah satu destinasi wisata di kota Kuningan,Jawa Barat tepatnya di desa Darmayang dibangun oleh para koloni Belanda yang mana pada saat itu waduk tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat sekitar.  sekarang juga air tersebut masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga Kuningan akan air. Waduk Darma tidak hanya memiliki pemandangan yang bagus,tetapi memiliki juga beberapa wahana yang bisa dicoba diantaranya ada tempat bermain anak,perahu dan masih banyak lagi. diasana juga kita akan mendapati pulau kecil ditengah waduk yang dianggap oleh masyarakat memiliki unsur mistis. Biasanya warga sekitar mencari penghasilan ataupun kebutuhan pangan dengan cara memancing ataupun membudidayakan ikan itu sendiri. hal yang sangat disayangkan yaitu kurangnya kesadaran akan kebersihan sehingga masih banyak dari mereka yang masih membuang sampah sembarangan di waduk tersebut. ada hal yang dikhawatirkan oleh warga Kuningan yaitu jembatan yang lambat...

avatar
Oskm2018_19818005_sibliassidiqi
Gambar Entri
Kasepuhan Ciptagelar
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Toggle navigation Tradisi Ciptagelar di Sukabumi Mampu Pertahankan Kampung Adat Oleh: Ahmad Rayadie 24 Maret, 2017 - 19:12 JAWA BARAT Abah Ugi/AHMAD RAYADIE/PR SEBAGAI wilayah yang masih memegang teguh adat istiadat leluhur, Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar, berada di Kampung Sukamulya, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi memiliki berbagai keistimewaan. Kampung Gede adalah sebuah kampung adat karena eksistensinya masih dilingkupi oleh tradisi atau aturan adat warisan leluhur. Berdasarkan data yang diperoleh, di Kasepuhan Ciptagelar jumlah warga kasepuhan sebanyak 15.795 jiwa atau 3.833 KK. Sementara warga kasepuhan yang berada di Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar sebanyak 338 jiwa terhimpun dalam 76 KK. Secara geografis Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar memiliki wilayah administrasi mencakup tiga wilayah. Wilayahnya meliputi, Kabupaten Lebak, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Sukabumi Kampung adat yang mempunyai ciri khas. Tidak hanya bentuk rumah, tapi t...

avatar
Oskm18_16018057_anisa
Gambar Entri
Ragam Rumah Adat Sunda
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Masyarakat Sunda memiliki kebiasaan yang sangat ramah dan sopan .Sifat – sifat orang Sunda tersebut dapat kita buktikan dengan bergaul langsung dengan mereka dan kita juga dapat melihat rumah adatnya yang mengandung simbol – simbol kepribadian mereka . Jawa Barat memiliki rumah adat yang khas sebagai ciri daerah setempat . Rumah adat Jawa Barat memiliki banyak nama dan rupa . Terdapat enam rumah adat yang memiliki keunikan dan perbedaan masing – masing . Perbedaanya dapat dilihat dari atap rumah dan bahan dalam pembuatan rumah tersebut.Berikut ini lima rumah adat yang ada di Jawa Barat : Imah Badak Heuay Disebut badak heuay dikarenakan bentuk atapnya seperti seekor badak yang sedang membuka mulutnya (menguap). Rumah ini terdiri dari 2 bagian atap, bagian kecil dan besar. Bagian besarnya terletak pada bagian belakang, sedang bagian kecil menudungi bagian depan rumah tempat ini biasanya dijadikan sebagai tempat menerima tamu lelaki. Imah...

avatar
OSKM_16018387_Lia ITB_18
Gambar Entri
Arsitektur Sunda
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Indonesia dikenal sebagai negara dengan suku bangsa terbanyak di dunia, menurut sensus BPS tahun 2010 total ada 1.340 suku di Indonesia. Dari banyaknya dan beragamnya suku bangsa di Indonesia, tentu saja masing-masing dari mereka memiliki simbol atau ciri khas yang sangat melekat. Salah satu bentuk simbol atau lambang dari suatu budaya seringkali dituangkan dalam bentuk gaya arsitektur bangunan. Dalam artikel ini akan dibahas tentang Gaya Arsitektur Sunda yang memiliki ciri khas dan filosofi yang sangat 'Go Green'. Sejak zaman dulu, Orang Sunda dikenal sebagai suku yang berorientasi terhadap alam, segala sesuatu yang diambil, diolah, digunakan semuanya dari alam, dan harus dikembalikan ke alam. Filosofi ini tercermin dari Bentuk/Gaya Arsitektur Sunda yang seluruh bagian bangunannya berasal dari alam. Rumah Adat Sunda umumnya berbentuk rumah panggung dengan umpak(alas) batu, tiang-tiang kayu, dinding bilik bambu, lantai papan, dan atap yang terbagi dua yaitu : suhunan pa...

avatar
Oskm18_fmipa_rafly Indrakusumah
Gambar Entri
Stasiun Depok Lama, dari Belanda untuk Depok
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Menurut beberapa artefak-artefak yang ditemukan, Kota Depok telah dihuni sejak masa prasejarah. Namun, hingga abad 19 Depok masih menjadi Kota Depok masih menjadi kota yang terisolasi. Kota Depok mulai berkembang saat pemerintah Belanda memutuskan untuk membangun jalur kereta api yang menghubungkan Buitenzorg (Bogor) dengan Batavia (Jakarta) untuk memudahkan pengangkutan barang hasil bumi.  Hal ini membuat pejabat di Kota Depok pada saat itu mengadakan kesepakatan dengan pihak Belanda agar setiap kereta yang lewat diharuskan untuk berhenti terlebih dahulu di stasiun kecil di daerah Depok. Dari sinilah mobilitas masyarakat Depok dapat semakin meningkat karena adanya transportasi yang menunjang ke arah pusat atau Batavia. Kereta api yang awalnya digunakan untuk kepentingan Belanda pun dapat membantu ekonomi masyarakat Kota Depok saat itu.   Stasiun ini beralamat di  Jl. Stasiun, Depok, Pancoran MAS, Jawa Barat 16431.  Sebagai salah satu stasiun kereta tertu...

avatar
Oskm_16318017_aisyah
Gambar Entri
Rumah Pejagalan Hewan (RPH) Cimahi | #OSKMITB2018
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Rumah Pejagalan Hewan (RPH) Cimahi yang terletak di Jalan Sukimun, Baros, bukanlah sekedar RPH. Rumah jagal hewan ini sudah berdiri lebih dari 100 tahun. Dibangun pada masa penjajahan Belanda oleh perusahan Jenne & Co, importir daging sapi Australia dan bawang putih. Pada jaman Belanda, Rupah Pegajagalan Hewan (RPH) yang terletak di Cimahi ini disebut dengan sebutan Abattoir Tjimahi, yang artinya adalah Rumah Jagal dalam bahasa Belanda. Abattoir ini memiliki sistem pemotongan ternak yang lebih efektif, bersih dan praktis dibandingkan sistem pemotongan yang telah ada sebelumnya. RPH ini memiliki kapasitas pemotongan 10 hewan per-hari. Daging hasil pemotongan di Abattoir Tjimahi ini kebanyakan disalurkan ke barak-barak tentara KNIL. Pada saat itu Cimahi masih menjadi wilayah Garnisun Militer yang merupakan pusat komando pengendalian pasukan dan mobilisasi pasukan tempur. Saat ini, Rumah Pejagalan Hewan (RPH) Cimahi sudah tidak lagi beroperasi untuk memotong hewan....

avatar
Oskm18_19718131_faiza