Dalam rangka untuk menyelamatkan dan melestarikan warisan budaya bangsa, Departemen Kesehatan Indonesia melalui Pusat Pengembangan Riset Teknologi dan Pelayanan Kesehatan di Surabaya, memprakarsai sebuah museum kesehatan sejak tahun 1990. Museum ini mengumpulkan dan menampilkan beberapa peralatan kesehatan bersejarah sejak waktu awal waktu sampai sekarang. Secara formal pada tanggal 14 September 2004, Menteri Kesehatan meresmikan museum ini dan bernama "Museum Kesehatan Dr Adhyatma dari, MPH - Depkes". Dalam perkembangannya, mungkin saat ini kita selalu dilayani dengan alat-alat medis dengan tehnologi tinggi dan canggih, tapi kita juga perlu tahu bahwa di waktu-waktu awal, terdapat alat-alat medis sederhana yang turut berperan dalam hal medis. Oleh karena itu, melalui Museum Kesehatan ini diharapkan menjadi media pendidikan atau pusat pembelajaran bagi masyarakat dan komunitas yang peduli tentang upaya kesehatan. Tujuan dari museum ini dibangun untuk menyimpan dan me...
Diawali dengan mengumpulkan benda-benda bersejarah temuan dan hibah dari warga masyarakat dan ditempatkan di halaman gedung lingkungan kantor kabupaten sehingga keberadaan benda-benda tersebut amat rawan hilang dan rusak. Maka atas usul kerjasama antara Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro dan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bojonegoro, dikumpulkan dan ditata benda-benda tersebut di suatu gedung lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Bojonegoro yang difungsikan sebagai museum dan diberi nama museum “Rajekwesi” sampai sekarang ini. Museum sederhana yang di dalamnya menyimpan prasasti cikal bakal Kabupaten Bojonegoro, didirikan pada tahun 1992. Museum dengan luas bangunan sekitar 8 meter x 26 meter itu terletak di samping Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di Jalan Patimura No. 9 Bojonegoro. Di...
Sebelum museum anjuk ladang berdiri, sebenarnya di Kab. Nganjuk sudah ada tempat untuk menyimpan benda-benda purbakala, tempat tersebut bernama “Balai Arca”. Balai arca beralamat di jalan pramuka, sebelah utara alun-alun nganjuk. Seiring berjalannya waktu, semakin lama balai arca tidak mampu lagi untuk menampung benda-benda purbakala yang semakin bertambah banyak, sehingga bapak bupati waktu itu bpk. Sutrisno mempunyai gagasan untuk membangun sebuah museum. pada tahun 1995 mulailah dibangun museum anjuk ladang yang beralamatkan di jl. Gatot subroto Nganjuk. Museum anjuk ladang menempati sebidang tanah milik PEMDA Nganjuk dengan luas ±2.400 m². Museum nganjuk terdiri dari beberapa bangunan, antara lain : Pendopo prasasti anjuk ladang Bangunan utama gedung museum dengan ukuran 20m x 10m Bangunan kantor dengan ukuran 4m x 8m Bangunan rumah jaga ukuran 6m x 6m Toilet dengan ukuran 6m x 6m sumber : http://www.eastjava.com/muse...
Sumber : Arsip Asosiasi Museum Nasional Awalnya bernama Museum Blitar barada di pendopo Kab. Blitar dirintis oleh Bpk. Bupati Blitar Warsokusumo, Th. 1866, dengan SK Bupati Blitar no. 38 Th. 1984 Tgl. 2 Maret 1984. Untuk memanfaatkan fungsi museum secara maksimal sebagai pusat pendidikan, penelitian dan rekreasi maka Th. 1996 Museum dipindahkan ke kawasan wisata Penataran dan di resmikan oleh Basofi Sudirman. Th. 1997 Pemda Kab. Blitar dan SPSP (BPCB) memindahkan seluruh koleksi museum dan dibuka untuk umum Th. 1998. sumber :http://www.eastjava.com/museum/blitar/
SEKILAS SEJARAH BERDIRINYA BALAI MPU PURWA A. Riwayat Pendirian Balai Penyelamatan adalah suatu tempat untuk menyimpan dan merawat benda-benda koleksi yang mengandung nilai sejarah dan budaya, terutama yang berhubungan dengan pertumbuhan kota Malang sejak abad VIII M sampai tahun 1950-an. Rencana untuk membuat balai penyelamatan benda-benda sejarah dan budaya tersebut sebenarnya sudah lama. Sejak tahun 1980-an, Seksi Kebudayaan Depdikbud Kota Malang mengupayakan tempat penampungan benda-benda yang terdiri dari arca-arca batu, karena beberapa hal, usulan untuk membuat tempat tersebut tidak terpenuhi. Untuk penyelamatan dan keamannya, akhirnya benda-benda tersebut dititipkan di DPU Jalan Halmahera, selanjutnya dititipkan lagi di Taman Rekreasi Senaputera. Tahun 1997 dititipkan di Rumah Makan Cahyaningrat; pada tahun itu juga Seksi Kebudayaan Depdikbud Kota Malang dan Seksi Kebudayaan Dinas P dan K Kota Malang, dengan mengacu kepada Undang-Undang No. 5 Tahun 1992 ten...
Museum Sunan Giri terletak di Jl. Pahlawan No. 24 Kelurahan Tlogo Bendung, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, atau tepat berada di depan Taman Makam Pahlawan Kabupaten Gresik. Meski terletak di lokasi yang strategis, namun bagi orang luar Gresik akan kesulitan untuk menemukan museum ini. Hal ini dikarenakan bangunan museum yang berukuran kecil dan berada di sudut pelataran parkir kawasan wisata religi Maulana Malik Ibrahim. Museum ini dinamakan Museum Sunan Giri, tidak lain adalah untuk mengenang seorang tokoh ulama kharismatik modernis untuk ukuran saat ini, yang mampu membawa Gresik sebagai kerajaan Islam, kota bandar dagang, pusat budaya pesisir dan pusat pendidikan Islam melalui pesantren. Sunan Giri mengandung pengertian yang tersembunyi. Sunan berasal dari kata “Susuhunan” artinya yang dijunjung tinggi, atau “Suhun” artinya dijunjung di atas kepala. Sedangkan Giri merupakan tempat dimana beliau me...
Pabrik gula klampok didirikan pada tahun 1861, didirikan sebagai pabrik penyumbang pasokan gula karena produksi dari pabrik gula pertama yang didirikan oleh belanda di Kali Bagor tidak dapat mencukupi kebutuhan pasar saat itu. gula gula yang di produksi di kawasan banyumas ini di pasok ke luar negri dan dalam negeri saat itu. swasembada gula memang pada era itu, namun sejak perang dunia ke dua. stok dan pasokan ke daerah daerah perang dihentikan, sehingga pasokan produksi dalam negeri berlebih dan pabrik gula akhirnya mengalami kebangkrutan. Pabrik Gula Klampok juga sama dan akhirnya bangunanya paun terbengkalai., kini hanya tersisa satu pintu dan tembok keliling yang bahkan sekarang sudah banyak yang di gempur untuk perumahan karena lemahnya perlindungan hukum dari pemerintah, bahkan pemerintah telah memberikan izin mendirikan bangunan atau IMD.
Museum ini juga merupakan museum yang di gelar / di buka untuk umum, sebab benda – benda koleksi dari musueum ini di dalamnya tak hanya satu jenis saja. Di ketahui juga bahwa museum ini didirikan pada tanggal 25 Desember 1977 oleh Gubernur Jawa Timur, yaitu Bapak Soenandar Priyosoedarmo. Pada saat itu Museum Blambangan ini dikelola oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi bersama pemerintah daerah Kabupaten Banyuwangi. Kemudian di resmikan oleh gubernur tingkat I Jawa Timur. Pada museum ini di beri nama Blambangan karenan konon dulu wilayah ini merupakan wilayah bekas kerajaan Blambangan atau yang cukup di kenal pada masa kerajaan Majapahit. Pengembangan museum ini dilakukan dengan cara meningkatkan atau mengadakan berbagai acara kegiatan dan jangkauan komunikasi daerah, dengan manyangkut fisik, penambahan benda koleksi, kemampuan dan serta ketrampilan para petugas itu sendiri. Pengembangan museum ini mempunyai tujuan untuk melestarikan warisa...
Udara sejuk semilir mengalir saat memasuki Dusun Sobo Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan. Rumah bersejarah markas gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman sepi, tertutup rapat. Lokasinya di daerah perbukitan jauh dari permukiman, hanya sebuah rumah di samping bangunan. “Sudah sore, tak ada pengunjung,” kata penjaga atau juru kunci markas, Padi, 76 tahun. Lokasi markas sejauh 40 kilometer dari pusat Kota Pacitan. Jalan berkelok dan naik turun perbukitan sepanjang ditempuh selama satu jam. Bangunan rumah joglo khas Jawa ini berlantai tanah, berdinding papan berbahan kayu jati dan sebagian berdinding anyaman bambu. Menghadap utara, bangunan terdiri dari dua bagian dan belakang. Bagian depan berupa ruang tamu, terdiri dari sebuah meja dan tiga kursi yang terbuat dari papan kayu. Serta tiga kamar tidur, salah satunya menjadi kamar tidur Panglima Soedirman, dua kamar lain ditempati dua ajudan, Soepardjo Roestam dan Tjokro Pranolo. “Kamar Pa...