40 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Perahu Baganduang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Perahu baganduang (perahu bergandung) adalah perahu kebesaran (semacam kereta kencana) yang digunakan di dalam tradisi manjopuik limau. Perahu ini dibuat dari perahu kecil (jalur mini) yang digandung (dirangkai) dengan dua perahu kecil lainnya dan ditegakkan dengan gulang-gulang ( tunggul adat ), simbol-simbol, serta dihiasi janur, dan kain panjang. Perahu baganduong merupakan lambang dari kemegahan, perjuangan, batobo , jalinan kasih, dan bentuk sanjungan seorang bujang kepada seorang gadis. Perahu baganduang memiliki tiga bagian utama dan beberapa bagian pendukung. Ketiga bagian utama tersebut adalah beranda, tonggak, dan lantai berpagar janur. Beranda merupakan simbol balai adat yang di dalamnya terdapat bangku panjang dan gapura yang terbuat dari janur. Beranda berfungsi sebagai ruang berdiam si bujang saat manjopuik limau . Tonggak adalah layar perahu baganduang sekaligus penyatu ketiga perahu, berfungsi sebagai rumah dari penempatan simbol-simbol. Simb...

avatar
Novan
Gambar Entri
Balai Salaso Jatuh
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Balai salaso jatuh disebut juga rumah adat Selaso Jatuh Kembar merupakan bangunan seperti rumah adat tapi fungsinya bukan untuk tempat tinggal melainkan untuk musyawarah atau rapat secara adat. Sesuai dengan fungsinya bangunan ini mempunyai macam-macam nama antara lain Balairung Sari, Balai Pengobatan, Balai Kerapatan dan lain-lain. Bangunan tersebut kini tinggal beberapa rumah saja, didesa-desa tempat musyawarah dilakukan di rumah Penghulu, sedangkan yang menyangkut keagamaan dilakukan di masjid. Ciri - ciri Balai Salaso Jatuh mempunyai selasar keliling yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah, karena itu dikatakan Salaso Jatuh. Semua bangunan baik rumah adat maupun balai adat diberi hiasan terutama berupa ukiran. Puncak atap selalu ada hiasan kayu yang mencuat keatas bersilangan dan biasanya hiasan ini diberi ukiran yang disebut Salembayung atau Sulobuyung yang mengandung makna pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2013/12/ruma...

avatar
Oase
Gambar Entri
Lipat Kajang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Bangunan rumah melayu Lipat Kajang, yang diambil sesuai dengan bentuk atap bangunan. Bangunan ini juga sulit ditemui di perkampungan sebagai tempat tinggal warga. Hanya terlihat pada bangunan perkantoran yang baru dibangun oleh pemerintah dengan konsep bangunan arsitektur modern. Jensi bangunan rumah adat melayu ini dpat dilihat pada rumah godang suku di Kenegerian Sentajo, di Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, yang hingga kini masih terpelihara. Padahal usia bangunan ini sudah mencapai 2,5 abad. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2013/12/rumah-adat-riau-dan-kepulauan-riau/

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Lontik
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Rumah Lancang atau Pencalang merupakan nama salah satu Rumah tradisional masyarakat Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Selain nama Rumah Lancang atau Pencalang, Rumah ini juga dikenal dengan sebutan Rumah Lontik. Disebut Lancang atau Pencalang karena bentuk hiasan kaki dinding depannya mirip perahu, bentuk dinding Rumah yang miring keluar seperti miringnya dinding perahu layar mereka, dan jika dilihat dari jauh bentuk Rumah tersebut seperti Rumah-Rumah perahu (magon) yang biasa dibuat penduduk. Sedangkan nama Lontik dipakai karena bentuk perabung (bubungan) atapnya melentik ke atas, yang melambangkan bahwa pada awal dan akhir hidup manusia akan kembali kepada penciptanya. Rumah lontik yang dapat juga disebut rumah lancang karena rumah ini bentuk, ciri atapnya melengkung keatas, agak runcing seperti tanduk kerbau. Sedangkan dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip perahu atau lancang. Hal itu melambangkan penghormatan kepada Tuhan dan sesama. Rumah adat lon...

avatar
Oase
Gambar Entri
Istana Siak
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Istana Siak merupakan peninggalan kebudayaan yang ada di kabupaten Siak, provinsi Riau sekaligus salah satu objek wisata favorit masyarakat setempat. istana Siak merupakan bekas istana kerajaan Siak Sri Indrapura. Istana Siak di dirikan pada abad ke-19 masehi. Dulunya, istana ini terletak di tengah hutan dan tidak jauh dari pinggiran sungai siak yang merupakan sungai terkenal dan memiliki hubungan yang erat dengan ritual kebudayaan masyarakat Melayu Riau. namun, kini telah banyak rumah masyarakat lokal di sekitar objek wisata Istana Siak. Daerah sekitar juga menjadi pusat kabupaten Siak. Daerah depan istana, terdapat taman serta patung burung elang. seluruh bagian luar istana berwana putih. sebelum memasuki istana, pengunjung harus melepas alas kaki. terdapat beberapa patung di dalam istana yang menggambarkan suasana kerajaan pada masanya. terdapat banyak peninggalan yang dipajang di bagian dalam istana. Istana Siak terdiri dari dua lantai. kedua lantai ini dihubungkan...

avatar
OSKM_16518224_Hans Ryan Pakpahan
Gambar Entri
Tugu Zapin
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Tugu setinggi 7 meter ini terletak di titik nol Kota Pekanbaru, tepatnya di bundaran Jalan Gadjah Mada. Tugu ini adalah peninggalan Gubernur Propinsi Riau Ke-11, Rusli Zainal, yang menggantikan Tugu Pesawat Tempur peninggalan Gubernur Propinsi Riau Ke-5, Imam Munandar. Tugu ini berbentuk sepasang Bujang dan Dara yang sedan menarikan tari yang sebagai  icon  Propinsi Riau, yaitu Tari Zapin. Tugu ini menggunakan APBD lebih dari Rp 4 Miliar, sedangkan menurut kajian seorang Design Engineer, tugu ini seharusnya hanya memakan biaya sekitar Rp 500 Juta untuk fisiknya, dan jika ditambahkan untuk biaya prosesnya akan menjadi kurang dari Rp 2 Miliar. Selain karena masalah pendanaannya, Tugu Zapin ini sempat fenomenal dengan sebutan "Tugu Bahenol", dikarenakan bentuk arsitekturnya yang dapat dikatakan tidak sesuai dengan kaidah - kaidah adat Riau. Tugu ini menampakkan lekukan tubuh si patung wanita yang sedan menari, lekukan tubuh ini bisa dilihat dari arah kanan Kantor Gubernur...

avatar
OSKM18_16418168_Fariz Ramadhan
Gambar Entri
Istana Kerajaan Rokan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

            Istana Rokan terletak sekitar 159 kilometer dari Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau dan sekitar 69 Kilometer dari Pasir Pengaraian, Ibu kota Kabupaten Rohul, dan hanya 33 kilometer dari Kota Ujung Batu. Istana Rokan terletak tepatnya di Negeri atau Luhak Rokan IV Koto, kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Istana ini di sebut juga dengan nama istana berukir naga karena hampir di setiap bagian sisi dari istana ini terdapat kayu yang berukiran gambar naga.             Diperkirakan, kerajaan Rokan sudah berdiri sejak abad ke 18, usai runtuhnya kerajaan Rokan Tua. Kini, Istana Rokan IV koto satu-satunya istana kerajaan yang tersisa di kabupaten Rohul. Kerajaan Rokan IV koto terletak berdampingan dengan Kerajaan Kunto Darussalam yang sama-sama terletak di kawasan Rokan Kiri. Sementara tiga kerajaan lainnya terletak di kawasan Rokan kanan, yakni kerajaan Tambusai, kerajaan Ra...

avatar
OSKM_16718038_Hanif Muhammad Dhiya Ulhaq
Gambar Entri
Masjid Raya Pekanbaru
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Masjid Raya Pekanbaru Masjid yang merupakan masjid tertua di Pekanbaru ini dibangun pada tahun 1762. Masjid ini terletak di Jalan Senapelan, Kecamatan Senapelan. Dengan arsitektur tradisional yang dimilikinya, masjid ini merupakan peninggalan Kerajaan Siak Sri Indrapura tepatnya raja ke-4 nya yakni Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah. Sejarah berdirinya masjid ini adalah ketika Sultan ABdul Jalil Alamuddin Syah memutuskan untuk memindahkan kerajaannya dari Siak ke Senapelan. Pada masa itu, pemindahan pusat kerajaan harus diikuti dengan pemindahan "Istana Raja" , " Balai Kerapatan Adat", dan juga "Masjid". Pada tahun 1762, mesjid ini diberi nama "Masjid Alam" dan pada tahun 1766, Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah wafat dan digantikan oleh anaknya yang bernama Sultan Abdul Jalil Muhammad Ali Muazzam Syah. Di bawah pemerintahan beliau, kerajaan yang baru berkembang pesat, sehingga menjadi ramai dan lama kelamaan Masjid Alam tidak lagi mampu menampung jamaah yang ada. Apalagi,...

avatar
OSKM_16518226_Muhammad Dzaky Prihatmoko
Gambar Entri
Naik Pongpong Ke Benteng Bukit Kursi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Riau

Benteng ini dinamakan sesuai dengan tempat didirikannya, yaitu Bukit Kursi. Sarana pertahanan Benteng Bukit Kursi dibangun menjelang  perang antara kerajaan riau dan belanda pada tahun 1782-1784, pada masa pemerintahan Yang Dipertuan Muda Riau IV Raja Haji.     Benteng ini sangat unik  karena,  benteng ini dibangun dalam bentuk parit-parit meskipun berada di atas bukit. Hal ini ditujukan agar dapat menghindari serangan musuh yang datang dalam jumlah besar. Tetapi, saat ini kita hanya dapat melihat peninggalan dari benteng ini berupa parit dan beberapa meriam yang berada di berbagai penjuru dari bukit kursi ini. Dan pada zamannya, Benteng Bukit Kursi merupakan salah satu benteng terbaik yang dilengkapi dengan meriam.   Untuk sampai ke Benteng Bukit Kursi (berdasarkan pengalaman saya), kita dapat ke Pelabuhan Sri Bintan dan menaiki perahu pongpong dengan membayar tiket Rp 6.000 ke Pulau Penyengat. Setelah mendarat di Pelabuhan Penyengat un...

avatar
OSKM_16718367_Geraldine Leticia Viliany