2.292 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Rumoh Santeut
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Aceh

Rumoh Santeut Rumoh Santeut (datar) atau tampong limong adalah rumah adat aceh yang biasanya digunakan sebagai tempat tinggal sehari-hari masyarakat aceh yang berpenghasilan rendah. Perbedaan Rumoh Santeut dengan Rumoh Aceh terletak pada ketinggian bangunan dan lantai setiap bagian rumah memiliki ketinggian yang sama, tidak seperti Rumoh Aceh dimana ruang tengah lebih tinggi dibandingkan dengan ruang depan dan belakang. https://www.silontong.com/2018/05/07/ini-3-nama-rumah-adat-aceh-gambar-dan-penjelasannya/

avatar
Roro
Gambar Entri
Adat Rumah Rangkang Aceh
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Aceh

Rangkang Rangkang berupa rumah panggung yang hanya terdiri dari satu ruangan. Rangkang ini biasanya dimanfaatkan sebagai tempat melepas lelah bagi petani saat sedang bertani. Material yang digunakan untuk membuat Rangkang juga sangat sederhana yaitu kayu biasa dan daun rumbia untuk atapnya. Demikianlah informasi mengenai rumah adat Aceh. Bagi Anda yang ingin lebih jauh mengenalinya, tidak ada salahnya sambil liburan wisata ke Aceh, Anda mengunjungi museum yang ada di sana. https://www.silontong.com/2018/05/07/ini-3-nama-rumah-adat-aceh-gambar-dan-penjelasannya/

avatar
Roro
Gambar Entri
ISTANA MORI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tengah

Istana Raja Mori terletak di atas bukit kurang lebih 25 m dari permukaan laut dengan luas lokasi 960 m2. Istana ini terdiri dari bangunan induk dan anak bangunan dibangun diatas pendasi beton ukuran tinggi maksimum 1,17 m dan minimum 1,08 m dari muka tanah.Secara administrasi rumah bekas Istana Raja Mori ini terletak di desa Kolonedale Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah. Dari kajian-kajian yang bersumber dari peninggalan leluhur yang didukung dengan kepustakaan yang ada, diketahui bahwa Kerajaan Wita Mori adalah kerajaan persemakmuran yang terdiri dari gabungan Kerajaan-Kerajaan/Wilayah Otonom yang mempunyai pimpinan sendiri-sendiri. Walaupun demikian, bahasa, adat istiadat serta silsilah Raja-Raja/Pemimpin yang pernah menduduki jabatan dapatlah diketahui bahwa mereka berasal dari satu keturunan ratusan tahun yang silam. Ikatan kekeluargaan ini yang merupakan pengikat solidaritas yang mendorong lahirnya kerajaan persemakmuran untuk membangun secara bersam...

avatar
Milawati
Gambar Entri
ISTANA BANGGAI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tengah

Kerajaan Banggai klasik telah ada dan dikenal sekitar abad ke 13 M dengan nama Benggawi, di era kejayaan Kerajaan Mojopahit dibawah pimpinan Prabu Hayam Wuruk (1351-1389), dimana kerajaan Banggai saat itu telah menjadi bagian dari kerajaan Mojopahit, sebagaimana disebut pada seuntai syair dalam buku Nagara kertagama karya Mpu Prapanca. Dalam struktur Kerajaan Banggai klasik menurut Dr.Alb.C.Kruyt dalam studinya De Vorsten van Banggai, Kerajaan Banggai kala itu dipimpin oleh seorang raja yang bergelar Adi yang tinggal di Linggabutun yang terletak digunung Bolukan (sekarang Padang Laya) dan empat orang yang merupakan suatu dewan penasehat bagi Adi dan diberi gelar Tomundo Sangkap yang masing-masing mempunyai kekuasaan tertentu.Mereka inilah sejatinya pendiri Kerajaan Banggai. Secara berturut-turut disebut empat orang Adi yang memerintah sebelum Adi Lambal Polambal memerintah. Adi Lambal Polambal menjadi raja terakhir fase Kerajaan Banggai klasik. Selama ia memerintah sering terjadi pers...

avatar
Milawati
Gambar Entri
ISTANA DATU LUWU
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Istana yang berlokasi di tengah Kota Palopo ini merupakan pusat Kerajaan Luwu. Istana ini dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda sekitar tahun 1920-an di atas tanah bekas "Saoraja" (Istana sebelumnya yang terbuat dari kayu dan konon bertiang 88 buah) yang diratakan dengan tanah oleh Pemerintah Belanda. Bangunan permanen ini dibangun dengan arsitektur Eropa oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan maksud untuk mengambil hati Penguasa Kerajaan Luwu. Namun oleh kebanyakan bangsawan Luwu, tindakan ini dianggap sebagai cara untuk menghilangkan jejak sejarah Kerajaan Luwu sebagai Kerajaan yang dihormati dan disegani kerajaan-kerajaan lain di jazirah Sulawesi secara khusus dan Nusantara secara umum. Istana Luwu menjadi pusat pengendalian wilayah Kesultanan Luwu yang luas oleh Penguasa Kerajaan yang bergelar Datu dan atau Pajung (Di Kerajaan Luwu terdapat 2 strata Penguasa/Raja yaitu Datu, kemudian di tingkat lebih tinggi Pajung). Di dekat Istana Luwu terdapat Masjid Jami yang usianya...

avatar
Milawati
Gambar Entri
ISTANA SAORAJA PETTA PONGGAWAE
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Sejarah mencatat bahwa Bone merupakan salah satu kerajaan besar di Nusantara pada masa lalu. Kerajaan ini didirikan oleh Manurungnge Ri Matajang pada tahun 1330 dengan gelar Mata Silompo'e. Kerajaan Bone mencapai puncak kejayaannya pada pertengahan abad ke-17 di masa pemerintahan Latenritatta Towappatunru Daeng Serang Datu Mario Riwawo Aru Palakka Malampee Gemmekna Petta Torisompae Matinroeri Bontoala. https://springocean83.wordpress.com/2014/04/01/istana-istana-kerajaan-di-indonesia-yang-masih-ada-di-pulau-sulawesi/?fbclid=IwAR2xlye-nrvU34n-MBH9HbQSnF18SkvvPkDCVr5Dlp29IopT6XyptwZ7Oz4

avatar
Milawati
Gambar Entri
SAORAJA MALANGGA
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Wajo merupakan salah satu daerah yang pernah dipimpin oleh kerajaan. Berbagai tradisi kerajaan pun masih dipertahankan hingga kini. Salah satunya adalah pencucian benda pusaka peninggalan kerajaan. Benda pusaka peninggalan kerajaan tersebut disimpan di Saoraja atau rumah raja (istana). Salah satu Saoraja yang dijadikan museum di kabupaten berjuluk Bumi Lamaddukelleng ini, yakni Saoraja Mallangga museum simettengpola. Arsitektur Saoraja Mallangga cukup unik, bangunan berlantai dua ini merupakan perpaduan bangunan rumah khas bugis atau rumah panggung dengan bangunan khas Belanda. Saoraja ini dibangun sekitar tahun 1930, pada era kerajaan Ranreng Bettengpola ke-26, Datu Makkaraka yang juga dikenal sebagai ahli lontara. Pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 2 tahun lebih. Sebagai bangunan peninggalan sejarah, Saoraja Mallangga kemudian diusulkan menjadi museum pada tahun 1993, dan diresmikan oleh Gubernur Sulsel, HM Amin Syam sebagai museum pada tahun 2004. Bangunan ini memili...

avatar
Milawati
Gambar Entri
ISTANA SAORAJA LA PINCENG
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Saoraja La Pinceng merupakan salah satu rumah atau istana peninggalan kerajaan Balusu. Istana ini menjadi salah satu saksi perjuangan Kerajaan Balusu melawan penjajahan Belanda. Awal mula kerajaan Balusu diperintah keturunan raja-raja Gowa. Namun ketika rakyat Balusu sudah tidak sudi lagi diperintah keturunan raja-raja Gowa, maka ketua adat kerajaan Balusu memohon kepada kerajaan Soppeng (Datu Soppeng). Permohonan ini untuk memberikan atau memperkenankan keturunan Datu Soppeng untuk menjadi raja Balusu. Namun semua anak laki-laki Datu Soppeng sudah memangku jabatan, maka diutuslah anak perempuannya, Tenri Kaware untuk menjadi Ratu Balusu. Setelah Tenri Kaware memerintah kerajaan Balusu beberapa tahun, kemudian digantikan oleh puteranya, Andi Muhammad Saleh. Dalam masa pemerintahan Andi Muhammad Saleh, kerajaan Balusu dalam keadaan aman dan sentosa. Selain itu, kehidupan rakyat penuh kesehjahteraan dan hasil pertanian melimpah ruah. Raja ini terkenal sangat saleh dan berani, sehi...

avatar
Milawati
Gambar Entri
ISTANA BALLA LOMPOA
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Istana Tamalate dan Balla Lompoa adalah sisa-sisa Istana Kerajaan Gowa yang sekarang berfungsi sebagai museum. Di dalamnya terdapat berbagai harta pusaka peninggalan Kerajaan Gowa pada zaman keemasannya. Istana Tamalate dan Balla Lompoa terletak bersebelahan dalam satu kompleks di Sungguminasa, Gowa. Jarak lokasi ini sekitar 15 kilometer sebelah selatan pusat Kota Makassar. Bangunan ini sama-sama berbentuk rumah panggung. Warnanya coklat tua, seluruhnya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Tampak jelas usia bangunan ini tak lagi muda. Luas komplek adalah 1 hektare dan dikelilingi tembok tinggi. Bangunan Istana Tamalate yang lebih besar dari Balla Lompoa adalah istana pertama Kerajaan Gowa sebelum kota raja dipindahkan ke dalam Benteng Somba Opu. Tapi Istana Tamalate yang sekarang berdiri di kompleks tersebut sebenarnya bukan bangunan istana yang asli karena yang asli sudah punah terkubur masa. Istana replika ini dibangun pada saat Syahrul Yasin Limpo menjadi Bupati Gowa tah...

avatar
Milawati