Banyuwangi sudah dikenal sebagai penghasil beras dengan kualitas tinggi sejak jaman kerajaan. Mayoritas dari penduduk Banyuwangi berprofesi sebagai petani pada kala itu. Salah satu buktinya yaitu daerah Singojuruh, Glenmore, Kemiren dan Licin adalah daerah yang biasa disebut sebagai lumbung padinya masyarakat Banyuwangi atau yang biasa disebut dengan Suku Using. Hasil beras yang ditanam oleh Suku Using terutama yang berupa beras merah unggulan dikirim ke Kerajaan yang ada di Jawa seperti Kerajaan Majapahit, Kerajaan Singosari, dan Kerajaan Kediri. Pada abad ke 17, masyarakat Suku Using mulai memainkan alat musik Angklung Paglak disela waktu istirahat mereka menanam padi tersebut sambil diiringi alunan pukulan Gendang. Hal tersebut bertujuan untuk menghibur sekaligus merayakan masa panen. Angklung Paglak itu sendiri dibuat sederhana dari bambu yang biasa tumbuh disekitar sawah warga. Berbeda dengan Angklung yang berasal dari Jawa Barat, Angklung Paglak ini adalah alat musik yang...
Gamelan merupakan salah satu alat musik yang terkenal dari Jawa. Gamelan sering kita jumpai dalam acara-acara yang mengusung tema budaya seperti pagelaran wayang. Gamelan sendiri juga merupakan budaya bangsa Indonesia yang harus dijaga agar tetap ada. Namun untuk belajar gamelan tidaklah mudah karena tangga nada yang digunakan tidak sama seperti tangga nada musik modern seperti sekarang ini. Gamelan menggunakan tangga nada pentatonik yang terbagi menjadi dua yaitu slendro dan pelog . Untuk mengatasi hal itu, di Semarang terdapat sebuah gamelan unik yang bernama gamelan soepra. Apa itu gamelan soepra?? Yuk cari tahu lebih jauh. Gamelan soepra sekilas memang terlihat seperti gamelan pada umumnya, tidak ada perbedaan mencolok antara keduanya. Namun jika sudah dimainkan baru akan terasa perbedaannya yaitu, ada pada tangga nada yang digunakan. Tidak seperti gamelan biasanya, gamelan soepra menggunakan tangga nada kromatis sehingga menjadi lebih mudah dipelajari dan bisa memain...
Apakah Itu Gamelan? Gamelan merupakan alat musik khas Jawa Tengah. Kata Gamelan berasal dari bahasa Jawa yaitu dari kata "gamel" yang artinya adalah memukul atau menabuh dan akhiran "an" yang berfungsi membentuk kata benda. Sehingga makna atau arti dari kata Gamelan adalah seperangkat alat musik yang dimainkan secara dipukul atau ditabuh. Alat-alat musik Gamelan pada umumnya dibuat dari material kayu dan gangsa, atau sejenis logam campuran timah dan tembaga. Instrumen-instrumen pengiring gamelan antara lain kendang, bonang, panerus, gender dan gambang. Ada juga suling, siter, clempung, slenthem, demung dan saron. Selain itu, tentu saja ada gong, kenung, kethuk, japan, kempyang, kempul, dan peking. Sejarah gamelan jawa seawal-awalnya dimulai darirelief gamelan nampak pada Candi Borobudur yang dibangun pada abad kesembilan. Relief tersebut memperlihatkan sejumlah alat musik seperti kendang, suling bambu, kecapi, dawai dan lonceng. Pada masa Hindu-Buddha, gamelan akhirnya d...
Almustafa ( Alat Musik Sereset Tina Awi Paeh) adalah alat musik tradisional unik yang terbuat dari sebilah bambu yang diukir dan diberi kawat ,alat musik ini diciptakan oleh Sachroni,S.Pd yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat, ia sudah berkecimpung di dunia musik sejak kelas 5 SD atau pada tahun 1978, saat itu dimulai dengan mencoba membuat alat musik berupa angklung dan calung sendiri, kemudian membuat grup calung sendiri, dan akhirnya terus berkembang menjadi sanggar. Alat musik Almustafa sendiri diciptakan tahun 2012 dan telah dipamerkan di pameran seni nasional pada tahun 2013, cara memainkannya sama dengan biola yaitu dengan menggunakan gesekan, Keunikan alat musik ini terbuat dari bambu, dan memiliki suara yang lebih nyaring dibandingkan biola, Yang melatarbelakangi pembuatan alat musik tersebut adalah karena begitu tingginya harga biola dan ingin mengkreasikan bambu sehingga menjadi alat musik perpaduan biola yang terbuat dari bambu. Narasumber: Meta Sesri O...
Sulim/Seruling Batak Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Sulim adalah salah satu alat musik tradisional Batak yang termasuk dalam keluarga flute atau seruling. Instrumen ini tergolong dalam jenis aerophone dengan spesifikasi side blown flute (meniup dari samping) yang terdiri dari sebuah lobang tiupan dan 6 (enam) buah lobang nada. Sulim hampir sama dengan dengan jenis seruling yang ada pada etnis lain pada umumnya. Perbedaannya hanya pada lobang tambahan (antara lobang tiupan dan lobang nada). Lobang tambahan ini dapat menciptakan warna bunyi yang menjadi ciri khas tersendiri dibandingkan intrumen seruling yang lain. Sulim terbuat dari seruas bambu yang dibentuk sedemikian rupa dengan satu buah lobang tiupan (penghasil bunyi) di bagian atasnya dan enam buah lobang nada sebagai penghasil nada-nada yang diinginkan. Diantara lobang penghasil buny...
Kendang Sentul merupakan salah satu alat musik yang khas di Blitar. Jika pergi ke Blitar, tidak lengkap jika tidak membawa oleh-oleh yang satu ini. Dinamakan kendang Sentul karena pembuat kendang sentul pertama tinggal di Desa Sentul, Blitar. Namun, ternyata kendang ini dapat disebut juga kendang Jimbe karena pemesan pertama dari kendang ini berasal dari Desa Jimbe. Alat musik ini terbuat dari kayu mahoni. Bahan bakunya diambil dari wilayah Jawa Timur, kebanyakan di Malang dan Blitar. Sedangkan untuk penghasil suaranya, digunakan kulit binatang yang biasanya diambil dari kulit sapi. Kulit sapi ini biasanya diambil dari Solo dan Magelang. Ada tali juga yang digunakan sebagai pengikat pada kendang. Tali yang bisa digunakan ada beberapa jenis, yaitu tali sepatu dan tali alpin. Kendang sentul dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Tidak ada cara khusus dalam memukul kendang ini, sehingga semua orang dapat memainkannya asalkan tahu instrumennya. Alat musik ini sering dimaink...
Dalam sejarah alat musik gendang, alat musik gendang telah dikenal di Jawa sejak pertengahan abad ke-9 Masehi dengan banyak nama seperti padahi, pataha, murawaatau muraba, mrdangga, mrdala, muraja, panawa, kahala, damaru dan kendang. Penyebutan gendang dengan berbagai nama dalam sejarah alat musik gendang menunjukan adanya berbagai macam bentuk, ukuran juga bahan yang digunakan. Seperti gendang berukuran kecil yang ditemukan dalam arca yang dilukiskan sedang dipegang oleh Dewa, gendang tersebut dikenal Damaru. Dalamrelief-relief candi dapat dilihat bukti keberadaan dan keanekaragaman gendang. Seperti diÃâàCandi Borobudur, dilukiskan bermacam-macam bentuk gendang, silndris langsing, bentuk tong asimetris, dan bentuk kerucut. Kemudian dalam sejarah alat musik gendang juga ditemukan dalam candi-candi yang lainnya seperti di Candi Siwa di Prambanan, Candi Tegawangi dan juga Candi Panataran. Sejarah alat musik gendang berlanjut...
Jengglong merupakan salah satu instrumen atau alat musik Sunda. Jengglong adalah satu jenis alat musik pukul khas jawa barat, Jengglong memiliki fungsi sebagai pembuat nada dasar dan kerangka lagu pada seni gamelan. Alat musik ini terbuat dari kuningan atau perunggu sama halnya dengan bahan pembuat bonang dan saron. Alat untuk memukulnya terbuat dari kayu yang ujungnya dibuat bulatan kemudian dibungkus kain wol halus atau karet tipis yang di ikatkan ke ujung pemukul. Ciri-ciri dari alat yang satu ini diantaranya ialah : - Jengglong berbentuk bilah-bilah yang berderet di atas ruang suara atau resonator, - Bilah-bilah terbagi pada dua buah ancak yang masing-masing berjumlah 3 bilah dan permukaannya berpencong dengan diameter 30-40 cm, - Selain berbentuk bilahan, alat ini terkadang berbentuk bulat dan permukaannya berpencon, - Seperti halnya bonang dan sarong, jengglong dibuat dari bahan dasar perunggu, kuningan atau besi, sehingga bunyi yang dihasilkan bisa nya...
Pangora Pangora ialah alat musik sejenis gong Jawa dengan bentuk yang relatif sama. Alat musik ini dibuat dari bahan kuningan, besi aatu juga perunggu. Bedanya, alat musik pangora ini berbunyi “pok”. Apa yang menyebabkan begitu? Hal ini disebabkan karena alat musik Pangora ini dipukul dengan menggunakan stik dan bagian pinggiran pangora diredam dengan pegangan tangan. Penggunaan panggora tidak pada semua even, melainkan hanya digunakan saat ada event – event tertentu saja. Biasa dipakai untuk memperingati upacara meninggalnya seseorang dari Batak Toba. Bahkan juga digunakan untuk adat istiadat serta perkawinan. Pangora ini akan muncul bersamaan dengan Taganing, Hesek dan juga Sarune. #OSKMITB2018