Gamelan merupakan salah satu alat musik yang terkenal dari Jawa. Gamelan sering kita jumpai dalam acara-acara yang mengusung tema budaya seperti pagelaran wayang. Gamelan sendiri juga merupakan budaya bangsa Indonesia yang harus dijaga agar tetap ada. Namun untuk belajar gamelan tidaklah mudah karena tangga nada yang digunakan tidak sama seperti tangga nada musik modern seperti sekarang ini. Gamelan menggunakan tangga nada pentatonik yang terbagi menjadi dua yaitu slendro dan pelog. Untuk mengatasi hal itu, di Semarang terdapat sebuah gamelan unik yang bernama gamelan soepra. Apa itu gamelan soepra?? Yuk cari tahu lebih jauh.

Gamelan soepra sekilas memang terlihat seperti gamelan pada umumnya, tidak ada perbedaan mencolok antara keduanya. Namun jika sudah dimainkan baru akan terasa perbedaannya yaitu, ada pada tangga nada yang digunakan. Tidak seperti gamelan biasanya, gamelan soepra menggunakan tangga nada kromatis sehingga menjadi lebih mudah dipelajari dan bisa memainkan lebih banyak lagu.

Gamelan soepra diciptakan oleh Pastor Van Deinse pada 1957 di Semarang yang kemudian segera berkembang. Penamaan “soepra” diberikan oleh Presiden Soekarno pada saat tampil di hadapan beliau dan nama tersebu diambil dari nama Uskup Semarang Mgr. Soegijapranata, SJ. Gamelan soepra sudah sering diundang ke berbagai acara dan banyak orang yang menyukainya. Gamelan ini juga menjadi salah satu cara agar gamelan bisa tetap ada dan dapat dinikmati serta dimengerti oleh semua kalangan.

#OSKMITB2018