|
|
|
|
BABAD HB IX Tanggal 07 Jan 2021 oleh Widra . |
Serat Babad Ngayogyakarta HB IX teks I tersimpan di Kawedanan Hageng Punakawan Widya Budaya Kraton Kraton Kasultanan Yogyakarta dengan kode koleksi A.46. Namun begitu, dalam katalog khusus manuskrip di Kraton Kasultanan Yogyakarta, yang berjudul “Daftar manuskrip ingkang sumare wenten KHP widya budaya keraton ngayogyakarto Hadiningrat”, manuskrip dengan kode koleksi A.46, tidak ditulis dengan judul Serat Babad Ngayogyakarta HB IX, melainkan hanya ditulis Serat Babad Mentawis Ngayogyakarta, tidak berbeda dengan manuskrip-manuskrip lain yang berjudul sama. Oleh karena itu bagi yang belum membaca/mengetahui isinya tidak akan mengetahui bahwa naskah tersebut berisi penggalan kisah sejarah perjalanan hidup Sri Sultan Hamengku Buwana IX.
Naskah ini berwujud kitab yang dijilid dengan sampul kulit berwarna coklat muda, dengan ukuran, Panjang 46 cm, lebar 31 cm, dan tebal 6 cm. Naskah ini memiliki jumlah halaman tulisan sebanyak 670 halaman. Media tulis dari naskah ini berupa semacam kertas HVS yang cukup tebal, dengan ukuran Panjang 45 cm, lebar 31 cm, dengan ukuran media tulis Panjang 30 cm, lebar 18 cm. di Kraton Kasultanan Yogyakarta, kitab ini sangat dilindungi dan dihormati. Dalam penyimpanannya, (disarekke/disemayamkan), kitab ini ditata dengan dilindungi/dibungkus kain satin berwarna kuning keemasan. Ketika dikeluarkan (miyos/keluar) dan dibaca, peletakannya harus dialasi semacam bantal terbuat dari bahan dakron yang sangat lemtur. Barang siapa yang akan membaca atau memegang harus mengenakan sarung tangan. Selain itu, abdi dalem yang bertugas mengeluarkan dan mengembalikan kembali kitab Serat Babad Nyayogyakarta HB IX, sebelum memegang terlebih dahulu duduk bersila menghadap kitab ini seraya mangkupkan kedua telapak tangan dengan kedua ujung ibu jari tangan menyentuh bawah lobang hidung dengan takupan jari jemari menghadap kitab tersebut, yang dalam istilah Jawa disebut sikap menyembah, sebagai tanda hormat.
Teks Serat Babad Ngayogyakarta HB IX ditulis dengan aksara Jawa ragam bata rinimbag (batubata ditata). Setiap halaman memuat 25 larik tulisan, dan setiap larik memuat kurang lebih 23 huruf. Bahasa naskah berupa Bahasa Jawa ragam krama, dalam bentuk puisi Jawa tembang macapat. Berikut beberapa halaman awal dan beberapa halaman akhir dari naskah Serat Babad Ngayogyakarta HB IX.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |