Apang Bugis, Kue Sakral yang Kini Komersil Oleh Syariat Tella February 11, 2019 Apang Bugis, Kue Sakral yang Kini Komersil Kue Apang Bugis. (babakbelur.com)
506 SHARES Makassar, Lontar.id – Selama peradaban dunia belum hancur, maka selama itu pula segala persoalan kuliner tidak akan pernah selesai. Perut kita selalu membutuhkan asupan makanan. Baik makanan pokok seperti nasi, sagu, dan jagung, atau hanya sebatas kudapan. Di Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya Suku Bugis, dikenal satu jenis kudapan yang telah ada sejak tahun 60-an, namanya apang.
Dulu sekali, kue ini hanya bisa ditemukan saat ada acara-acara penting yang digelar di perkampungan. Dijadikan sesajian dalam prosesi sakral. Apang dinilai memiliki makna mendalam sehingga kehadirannya tidak boleh luput. Apang melambangkan harapan agar kehidupan tenteram dan aman.
Baca Juga: Mempertanyakan Kembali Identitas Coto Makassar
Dalam buku Calabai, Perempuan dalam Tubuh Lelaki, karya Pepi AL-Bayqunie, ada satu gambaran cerita tentang ritual Songka’ Bala yang dilakukan para bissu di Segeri, Pangkep. Songka’ Bala berarti tolak bala. Ritual yang dilakukan untuk mengusir suatu wabah penyakit yang saat itu sedang menimpa warga Segeri.
Segala persiapan disediakan untuk ritual Songka’ Bala. Tujuh ekor ayam disembelih. Nasi dari tujuh warna beras ketan yang disajikan di atas nampan. Serta beberapa penganan khas bugis, seperti onde-onde, leppe-leppe, baje tejjaji, wenno, kaluku lolo, bokong, dan tentu saja apang.
Selain pada ritual Songka Bala’, apang kerap juga ditemui pada acara-acara Suku Bugis lainnya. Menre’ Bola (naik rumah), semacam acara untuk meminta perlindungan dan keselamatan dari Sang Khalik selama menghuni rumah agar terhindar dari gangguan roh jahat. Serta pada acara pernikahan dan aqiqah.
Tapi seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, apang juga semakin mudah ditemukan di berbagai jajanan pasar. Di sepanjang jalan Sidrap, Pinrang hingga Parepare kue ini banyak dijajakkan oleh warga setempat. Rasanya yang manis karena didominasi oleh gula merah memang banyak diminati.
Baca Juga
Digandrungi banyak penikmat, kue apang ini rupanya semakin populer. Termasuk di Kota Makassar. Setidaknya ada empat penjual apang yang berada di jalan Dg Tata 1, Manuruki Raya, dan Tabaria.
Menyewa tempat kecil, juga ada yang berlokasi di teras rumah warga setempat. Para penjual apang ini menandai jualan mereka dengan spanduk serta banner bertuliskan ‘Apang Bugis Khas Pinrang”.
Hampir setiap hari saat saya melintas, lapak apang ini tidak pernah sepi pembeli. Dijual seribu per kuenya, harga apang ini bisa dibilang masih tergolong murah. Sebab satu apang biasanya sebesar satu kepalan tangan. Memakan dua atau tiga saja sudah bisa membuat perut tenang sebentar.
Warna apang khas berwarna coklat, karena gula merah. Apang selalu disajikan dengan kelapa parut yang segar. Biasanya kelapa akan disimpan terpisah sehingga pembeli bisa menakar jumlah kelapa parut sesuai selera.
Baca Juga: Membaca Assikalaibineng, Kitab Persetubuhan Bugis
Tadi saya sempat singgah di salah satu penjual apang di Dg Tata 1, saya harus antri sebab banyak yang membeli. Sebagai orang bugis, saya juga suka memakan kue ini. Paling enak saat pagi atau sore hari, ditemani teh atau kopi panas buatan mantan- eh mama. Jadi, kamu sudah pernah coba makan apang?
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...