Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti
Aksara Rambang Sumatera Selatan Rambang Prabumulih dan Muara Enim
Surat Ulu
- 21 Juni 2014
Surat Ulu adalah aksara lama yang dikenal oleh masyarakat adat Rambang. Meski surat ulu sudah tidak lagi populer di masyarakat adat yang berdomisili di Prabumulih, tapi dusunlaman mencoba mendokumentasikannya dalam seri belajar surat ulu. Untuk lebih jelasnya bisa dibuka di rubrik ”indigenous knowledge”.
Aksara surat ulu, memiliki 19 huruf. Teknik membacanya, berbeda dengan teknik membaca dalam aksara latin. Aksara latin bisa menggunakan satu huruf untuk menimbulkan bunyi pada kata yang dimulai dengan huruf vokal, a, i, u, e, dan o. Selain itu, haruslah menggunakan penggabungan dua huruf atau lebih untuk menimbulkan bunyi. Misalnya untuk menuliskan kata ”padi” menggunakan aksara latin, diperlukan empat huruf. Yakni: p, a, d, dan i.
 
Sedangkan dengan menggunakan surat ulu hanya memerlukan dua huruf: ”pe” dan ”de”. Bagaimana kedua huruf ini bisa merangkai bunyi ”pa” dan bunyi ”di”, adalah dengan memanfaatkan tanda baca. Demikian juga untuk mematikan bunyi. Misalnya pada kata ”padam”. Padam ditulis dengan dua huruf ”pe” dan ”de” yang ditutup dengan huruf ”Me” yang dimatikan dengan tanda baca. Tanda baca itu akan mematikan huruf ”Me” sehingga menimbulkan bunyi ”M”, seperti jika kita mengeja ”Mmm”.Secara lengkap, tanda baca yang digunakan untuk merangkai kata dengan aksara surat ulu adalah sebagai berikut:
 Kejina (dua titik di kanan bawah huruf)Berbunyi: A     
Ketileng (titik di kiri bawah huruf)Berbunyi: I 
Kebuntut (titik di kanan bawah)
Berbunyi: U 
* (?) (satu titik di kiri huruf, dua titik di kanan huruf)Berbunyi: éSeperti bunyi e pada kata Bebek 
** (?) (tiga titik –-membentuk segitiga dengan alas di atas—di kanan bawah huruf)Berbunyi: O 
Kelawan (titik di kanan atas huruf)Berbunyi: AI    
Kemincak (tiga titik di kanan atas huruf)Berbunyi: AK         
Kepintal (lingkaran/bulatan di kiri atas huruf)Berbunyi: AL 
Ketikam (lingkaran/bulatan di bawah huruf)Berbunyi: AM 
Due di pucuk (dua titik di kanan atas huruf)Berbunyi: AN 
Kebulat (titik tepat di atas huruf)Berbunyi: AT 
* * * (?) (empat titik di kanan bawah huruf)Berbunyi: AU 
Ketulang (titik di samping kiri huruf)Berbunyi: NG 
Ketulis (koma di kanan atas huruf)Berbunyi: S           
Kejunjung (setengah lingkaran hadap atas — huruf U latin — di atas huruf)Berbunyi: AR/URKetulap (setengah lingkaran hadap atas–  huruf U latin, di kiri bawah huruf)Berbunyi: AP 
Selain tanda-tanda baca tersebut, aksara surat ulu juga memiliki 8 hurup pengimbang (buah ngimbang). Buah ngimbang digunakan untuk mengatasi kesulitan pembacaan jika huruf E bertemu dengan huruf mati. Kedelapan buah ngimbang tersebut adalah: engke, engge, ente, ende, empe, embe, enje, ence.  
Contoh penggunaan buah ngimbang:Engke, pada kata: t-engka-dak, b-engka-rung, t-engka-yap, t-engku-rup, s-engke-lat, t-engku-lok.Engge, pada kata: enggut, s-ing-ge, engganEnte, pada kata: s-ente, m-ente-ri, t-enta-du.Ende, pada kata: endung, endai, pendopo.Empe, pada kata: empat, k-empang, empai, t-empu-yak.Embe, pada kata: s-embi-lan, k-ambang, s-ambil, s-emba-yang.Enje, pada kata: ng-enjok, m-enja-ngan, b-injo-l.Ence, pada kata: p-encak, k-ance, p-enca-rian. 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU