×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Aksara

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Provinsi

Sumatera Utara

Asal Daerah

Mandailing

Surat Tulak-Tulak

Tanggal 15 Mar 2019 oleh Monica91 .

belajar dan menimba ilmu

 
Aksara Mandailing dikenal juga sebagai Aksara Tulak-Tulak. Biasanya digunakan untuk ilmu perdukunan, ilmu nujum, surat-menyurat dan ratapan. Aksara ini merupakan metamorfosa dari huruf Pallawa. Berdasarkan penelitian para ahli sejarah dan antropolog, Aksara Tulak-Tulak ini menyebar dari selatan (Mandailing) ke arah utara (Toba).
 
Pakar sejarah dan sastra Sumut, Z Pangaduan Lubis dalam artikel “Sekilas Budaya Mandailing” menyebutkan orang Mandailing memiliki aksara etnisnya sendiri yang dinamakan surat tulak-tulak. Meskipun masyarakat Mandailing memiliki aksara tetapi boleh dikatakan aksara tersebut pada masa lalu tidak dipergunakan untuk mencatat atau menulis sejarah. Kalaupun aksara etnis tersebut digunakan untuk menulis hal-hal yang berhubungan dengan masa lalu seperti tarombo (silsilah keluarga). Selain itu, lebih banyak digunakan untuk mencatat ilmu pengobatan tradisional dan ilmu peramalan dalam kitab tradisional yang disebut pustaha.
 
Terkait asal muasal Aksara Tulak-Tulak ini sendiri, Harry Parkin dalam “Batak Fruit of Hindu Thought” (1978:101) menyimpulkan bahwa ”aksara tersebut masuk ke daerah Toba dari Mandailing. Dari Toba jalan yang dilaluinya bercabang dua mengelilingi danau, satu cabang bergerak memasuki Simalungun, dan cabang yang satu lagi memasuki Dairi, dan dari sana juga masuk pula ke Karo. Hal ini terjadi secara bertahap dan alamiah…”. Sementara itu, Prof. Dr. Uli Kozok dari University of Hawai’I, dalam “Surat Batak: Sejarah Perkembangan Tulisan Batak, Berikut Pedoman Menulis Aksara Batak dan Cap Si Singamangaraja XII” (Jakarta 2009: École française d’Extrême-Orient, Kepustakaan Populer Gramedia), menyebutkan bahwa aksara di kawasan Tapanuli awalnya ada di Mandailing. Kesimpulan tersebut berdasarkan pada perbandingan dan analisis nama-nama huruf diakritik oleh Uli Kozok.
 
Aksara Tulak-Tulak biasanya dituliskan pada lembaran kulit kayu alim (pustaha laklak) dan juga beberapa media lain seperti bambu. Huruf tulak tulak terdiri dari dua perangkat huruf yang disebut dengan ina ni surat ( 21 huruf) dan anak ni surat.
 
1. Ina ni Surat
Semua ina ni surat yang berupa konsonan berakhir dengan bunyi “a” kecuali huruf i dan u.
 
2. Anak ni Surat
Anak huruf dalam aksara mandailing dipergunakan untuk mengubah bunyi Ina Ni Surat, misalnya bunyi “i, u, o,e“ dan menambah bunyi “ng” pada Ina Ni Surat tersebut.
 
Pangolat
Untuk menghilangkan bunyi “a” pada Ina Ni Surat digunakan tanda pangolat “ \ ”.
 
Bindu
Sebuah ornamen yang menandai awal sebuah alinea atau BAB. Bindu kecil dipakai untuk menandai awal sebuah alinea, sedangkan bindu besar terdapat pada awal sebuah atau BAB baru.
 
Tompi
Untuk mengubah makna huruf Ha menjadi Ka, dan huruf Sa menjadi Ca.
 
Penggunaan :
Beberapa aturan penulisan yang harus diperhatikan dalam menulis adalah sebagai berikut: Jika talinga “e” dan siala ulu “o” adalah sebuah suku kata yang berdiri sendiri maka terlebih dahulu ditulis ina ni surat "a" lalu diikuti anak ni surat yang bersangkutan.
 
Jika ulua “i” dan buruta “u” sebagai suku kata yang berdiri sendiri maka penulisan dapat berdiri sendiri.
 
Jika anak ni surat terletak di depan sebuah ina ni surat yang diikat oleh pangolat dalam satu suku kata, maka anak ni surat tersebut melekat pada ina ni surat yang di ikat pangolat.
 
Penjelasan : 
Kata ompung diatas terlebih dahulu dibagi suku katanya menjadi om–pung sehingga bunyi “o” melekat pada “ma” karena diikat oleh pangolat. Kata “ingot” terdiri dari suku kata “i” – “ngot” sehingga bunyi “o” pada suku kata “ngot” melekat pada “ta” karena diikat oleh pangolat. Kata obuk diatas terlebih dahulu dibagi suku katanya menjadi o – buk sehingga bunyi “u” melekat pada “ka” karena diikat oleh pangolat.
 
 
 
Sumber: 
 
https://www.academia.edu/36125573/Pedoman_Ringkas_Menulis_Aksara_Mandailing_di_Komputer
 
https://plus.google.com/117562557953761095337/posts/MTJvB5JLJKA

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...