Solo menjadi salah satu kota yang terkenal dengan aneka jenis kuliner di Indonesia. Nama-nama seperti Timlo, sate kare, nasi liwet menjadi kuliner yang sudah dikenal masyarakat. Ada satu kuliner lagi yang juga tidak kalah enaknya yakni Soto Gerabah.
Masuk ke dalam kedai yang terletak di Jalan Prof. Dr. Supomo No 57, Pasar Beling, Solo, ini nuansa ornamen gerabah begitu dominan terlihat. Mulai dari dekorasi kendi hingga mangkuk soto beserta sendok dan gelas minumannya semuanya terbuat dari gerabah. Gerabah-gerabah seperti menjadi bagian penting dari sajian makanan yang ditawarkan di kedai ini.
Soal makanan, kedai ini menyajikan menu utama soto gerabah. Sajian satu mangkuk soto yang diracik dengan campuran bumbu yang kaya rempah-rempah dicampur nasi lengkap dengan tambahan lauk seperti tempe, perkedel, dan sate telur puyuh. Penyajian di atas mangkuk gerabah dengan sendok yang juga terbuat dari gerabah membuat nuansa menikmati soto ini menjadi lebih menyenangkan. Rasanya yang enak menjadikan menikmati satu mangkuk soto ini seperti tidak cukup apalagi tambahan perasan jeruk nipis dan sambal yang menjadikan sajian soto ini bertambah nikmat.
Harga yang ditawarkan untuk satu mangkuk soto pun relatif terjangkau yakni Rp8.000 per porsi soto gerabah. Selain soto, kedai soto gerabah juga menawarkan nasi pecel dan tumpang, serta aneka penyet dengan harga bervariasi antara Rp4.000 hingga Rp9.000.
Ada satu yang menarik dari kedai soto milik Hari Wiryawan ini. Ketika menikmati soto, pengunjung akan ditemani alunan musik keroncong yang menemani sepanjang makan. Alunan musik tradisional ini menjadikan nuansa santai dan menikmati sajian soto gerabah menjadi menyenangkan. Nuansa kebudayaan Jawa begitu terasa saat kita berada di kedai ini.
Penasaran seperti apa rasa soto gerabah dan kedai uniknya, jika Anda berkunjung ke Kota Solo jangan lupa untuk mampir ke kedai soto gerabah ini. Menikmati soto gerabah lengkap dengan sajian dekorasi gerabah akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Sumber :
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/mencicipi-enaknya-soto-gerabah-solo
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang