Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno Jawa Timur Jawa
Serat Arjuna Wiwaha
- 16 Juli 2018
Arjuna Wiwaha berarti “Perkawinan Arjuna”. Syair epis ini ditulis oleh Mpu Kanwa yg menurut dugaan, hidup pada zamannya Raja Airlangga, raja di Jawa Timur sekitar th. 1019-1042. Airlangga merupakan seorang raja yg tersohor yg merencanakan peperangan. Untuk mempersiapkan diri secara mental ia mengundurkan diri dari masyarakat dan bertapa. Kemudian hari dia kembali dari pertapaannya dan mengabdikan diri kepada kesejahteraan kerajaannya. Umum berpendapat, bahwa Mpu Kanwa mempersembahkan karyanya kepada raja Airlangga. Untuk menghormati raja itu ia melukiskan kekuasaannya dgn mengambil arjuna sebagai contoh. Hal ihwal Arjuna mencerminkan kehidupan Airlangga…
 
Sebetulnya Arjuna itu salah satu tokoh dari Maha Bharata. Di situlah di ceritakan, bagaimana Arjuna menjalankan tapa brata di salah satu bukit di pegunungan Himalaya dgn maksud untuk memperoleh kesaktian lalu memerangi para gandarwa.
 
Dalam kakawin pun kita berjumpa dgn seorang pangeran Arjuna yg menjalankan tapa brata. Tetapi yg menarik perhatian disini ialah tujuannya yg lebih bersifat manusiawi. Tujuan tapa brata Arjuna Wiwaha bukanlah untuk menaklukkan kekuasaan jahat daripada Gandarwa, melainkan memberikan bantuan kepada keluarga yg di cintainya, agar mereka dapat menaklukkan dunia..
 
Serat Arjuna Wiwaha terdiri atas tiga bagian:
 
  1. 1. Tapa brata Arjuna
  2. 2. Peperangan dgn Gandarwa
  3. 3. Hadiah yg diperolehnya
 
Dalam pembukaan diceritakan, bahwa kediaman para Dewa terancam oleh para Gandarwa di bawah pimpinan raja mereka; Niwata Kawaca. Hanya seorang manusia yg memiliki kesaktian dapat mematahkan kekuasaan jahat. Maka dari itu para Dewa memutuskan untuk minta bantuan dari Arjuna yg namanya telah menjadi mashyur karena tapanya yg tabah. Untuk menguji ketabahannya, para Dewa mulai dgn menggodainya, namun sang tapa tdk dapat di gemparkan oleh bidadari-bidadari yg paling cantik dan selalu perawan sekalipun. Kemudian raja para Dewa, yaitu Dewa Indra sendiri akan mengujinya. Ia muncul dalam bentuk seorang Resi yg menghardik Arjuna, bahwa dgn segala tapa brata dia belum mencapai kesempurnaan, karena sebetulnya dia hanya mengejar pembebasan dirinya sendiri..
 
Arjuna menjawab, bahwa bukanlah keselamatan diri merupakan tujuannya, melainkan keselamatan orang-orang lain: ia ingin membantu keluarganya dalam peperangan terakhir. Dalam pada itu raja Gandarwa berusaha untuk membunuh Arjuna. Ia mengutus seekor celeng buas, Momong Murka, namanya, untuk mengganggu tapa Arjuna. Tetapi ksatria kita berhasil menewaskan celeng itu. Sayangnya di saat Arjuna melepaskan anak panahnya, Batara Siwa pun turut melepaskan anak panahnya terhadap celeng tsb. Kedua anak panah melebur jadi satu dan menewaskan sang celeng. Siapakah yg lebih dulu melepaskan panah maut itu? Siwa atau Arjuna? Terjadilah perselisihan hebat antara kedua tokoh itu. Dan inilah godaan yg ketiga: Arjuna tdk boleh membanggakan diri, sekalipun (atau justru karena) ia memiliki kesktian. Setelah merendahkan diri dan mengakui kekuasaan Siwa -dan dengan demikian kekuasaan dalam dirinya sendiri- maka ia menerima sebatang anak panah ajaib, Pasopati namanya. Dan dengan demikian berakhirlah tapa bratanya. Tujuan telah tercapai, ia mempunyai senjata untuk merebut kemenangan. Dgn cepat ia ingin pulang, karena itulah tujuan yg sebenarnya: membantu sanak saudaranya.
 
Tetapi perutusan dari khayangan datang menghadap, minta bantuannya dalam peperangan dgn Niwata Kawaca. Arjuna tdk gembira dgn permintaan tsb, karena itu berarti bahwa tujuannya sendiri tertunda, meskipun pada akhirnya ia setuju. Di buatnya sebuah rencana. Dgn bantuan bidadari Supraba yg sejak lama di pinang oleh sang raja para Gandarwa itu, maka Arjuna berhasil mengetahui rahasia Niwata Kawaca. Kalau pucuk lidahnya terkena, maka ia akan tewas. Tidak lama berselang, terjadilah peperangan, dan setelah mereka bertanding dgn sengitnya, maka akhirnya Arjuna berhasil merebut kemenangan dgn melepaskan anak panahnya terhadap pucuk lidah Niwata Kawaca dan dengan demikian menewaskan lawannya. 
 
Setelah disambut dgn meriah di Khayangan, maka Arjuna mohon diri untuk kembali kepada sanak saudaranya dan membantu mereka juga dalam peperangan. Ia berangkat dgn di bekali wejangan, agar di kemudian hari selalu ingat akan sesamanya.
 
Maka dengan demikian, tamatlah kakawin itu..
 
 
 
Sumber: http://arsipbudayanusantara.blogspot.com/2014/08/memahami-cerita-serat-arjuna-wiwaha.html
 
 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline