×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Kepercayaan

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Jawa Tengah

Sedulur Papat Limo Pancer

Tanggal 15 Aug 2018 oleh OSKM18_16918237_Fito Ezekiel Halor Jatmiko.

            Istilah Sedulur Papat Limo Pancer sampai sekarang diketahui bersumber dari suluk Kidung Kawedar atau disebut pula Kidung Sarira Ayu, bait ke 41-42. Suluk ini diyakini masyarakat sebagai karya Sunan Kalijaga.

            Sedulur Papat Limo Pancer dipercaya menyimbolkan empat macam nafsu yang berada di dalam diri manusia; nafsu keindahan, nafsu amarah, nafsu serakah, dan nafsu keutamaan, serta dari keempatnya, terdapat diri sendiri atau hati nurani manusia di tengah-tengah semua itu.

            Kepercayaan Sedulur Papat Limo Pancer berwujud kepercayaan bahwa saat dikandung, setiap manusia dibungkus kulit ari dan bisa tersambung dan mendapat nutrisi dari ibu melalui tali pusar. Sedulur Papat Limo Pancer menyatakan bahwa kulit ari dan tali pusar itu bukan sekadar organ melainkan memiliki kekuatan intrinsik, menjadi roh penjaga yang akan menjaga setiap dari manusia walaupun sudah keluar dari rahim ibunya. Penjaga itu seakan-akan adalah kembaran dari setiap manusia yang ada di bumi dan akan menjaga mereka setiap saat. Adapun kepercayaan ini didukung dengan kebiasaan dari daerah Jawa dimana saat mandi, setiap orang harus mengusap atau membersihkan pusar, sebagai tanda kita juga menjaga Sedulur Papat Limo Pancer yang menjaga kita.

            Masih banyak penafsiran dari Sedulur Papat Limo Pancer dengan berbagai perspektif berbeda. Setidaknya, ada empat hal yang agak menyulitkan dalam penafsiran dan pemahaman tembang tersebut, yaitu:

  1. Karena berupa tembang tamsil, uraiannya pendek-pendek dan penuh dengan tamsil ataupun perumpamaan, tanpa ada penjelasan sebagaimana tulisan prosa.
  2. Suluk-suluk periode itu termasuk Kidung Kawedar, menggunakan gaya bahasa peralihan dari Jawa Kuno ke Jawa Madya (pertengahan) yang berbeda dengan gaya bahasa Jawa sekarang, apalagi bahasa Indonesia.
  3. Suluk yang dimaksudkan sebagai dakwah ini menyusup secara halus ke dalam adat budaya dan agama masyarakat yang masih menganut agama Syiwa (Hindu)-Buddha, dengan harapan Islam dapat masuk dan berkembang tanpa harus menimbulkan gejolak besar di masyarakat. Akibatnya, istilah serta nilai-nilai keislaman bercampur dengan istilah dan nilai-nilai Syiwa-Buddha-kejawen.
  4. Suluk yang berupa kidung yang diciptakan para wali pada masa Kesultanan Demak merupakan bagian dari ilmu tasawuf, sehingga untuk memahami hakikatnya, tidak bisa hanya berdasarkan kata serta kalimat yang tersurat semata, apalagi sepotong-sepotong, melainkan
    harus menyelami makna yang tersirat dari keseluruhan isi kidung sebagai suatu kesatuan.

OSKM ITB 2018

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...